Danny-Makassar, Inspirasimakassar.com:

Kota Makassar terus berkembang. Kota Daeng ini menjadi satu kota setelah Jakaryta dan Tangeran Selatan  yang terjaring dalam skema nasional pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah. Walikota Makassar, Mohammad Ramhdan Pomanto sangat mendambakan kota dengan sumber energy listrik, berasal dari sampah. Peluang inilah membuat orang nomor satu di kota berpenduduk lebih 1,5 juta ini membangun kerjasama saling menguntungkan dan konsultasi pengembangan Waste Managemen Centre dan Wind Technology.

Agar niatan itu tercapai, sarjana arsitek yang akrab disapa Danny ini melakjukan oembicaran serius dengan Duta Besar (Dubes)  Denmark untuk Indonesia, Casper Klynge dan jajarannya di kantor Kedutaan besar Denmark di Jakarta. Pembicaraan saling menguntungkan tersebut sebagai upaya menjadikan sampah sebagai sumber energy.

Pilihan kepada Denmark lantaran, negara tersebut dikenal memiliki teknologi pengelolaan sampah terbaik dan modern.  Dengan demikian, Denmark telah menjadi sumber inspirasi baginya untuk menjadikan  kota Daeng ini lebih baik dan maju. Saat itu, Dubes Denmark mengakui, Makassar cukup potensial sebagau sumber sampah.

Menurut Danny, Makassar memiliki peluang mengadaptasi teknologi pengelolaan persampahan dari Denmark. Meksipun, ibu kota Sulawesi Selatan ini megandalkan bank sampah secara konvensional dengan mengandalkan bank sampah yang ada di 15 kecamatan, serta 153 kelurahan dnegan jumlahnya mencapai 521 bank sampah unit, dan 1 bank sampah Induk. (hf/din)

BAGIKAN
Berita sebelumyaFraksi Golkar DPRD Kota Makassar Kawal Ketua DPP Golkar
Berita berikutnyaDanny Telah Bangun 8 Kota Baru
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here