MAKASSAR – Dalam rangka Memperingati HUT ke-73 Universitas Sawerigading (UNSAW), Civitas akademika serta masyarakat sekitar kampus Jl. Kandea Makassar akan menggelar jalan santai pada Ahad, 24/4/2016 mendatang. Kegiatan ini star di kampus Jl. Kandea II kemudian menyusuri Jl. Masjid Raya, masuk ke Jl. Urip Sumoharjo, Jl. Veteran dan kembali finish di kampus jalan Kandea II. Demikian ditegaskan Wakil Rektor III UNSAW Makassar, Dr. Amran Syahruddin, SH, MH, MM ditemui di kampus, Rabu 20/4/2016.
Dijelaskan, peserta yang menyatakan ikut dalam kegiatan kali ini selain mahasiswa juga para dosen sesuai fakultas masing-masing. Selain itu ada juga peserta dari para alumni yang sudah mengabdi pada instansi pemerintah dan swasta. Peserta juga diharapkan datang dari masyarakat sekitar kampus, ungkap doktor administrasi publik PPs-UNM ini
Jalan santai ini salah satu bentuk mengenang kehadiran perguruan Sawerigading mengambil peran dan proses mencerdaskan anak-anak bangsa sejak 1943, dua tahun sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI, tegas salah seorang Dosen Dipekerjakan Kopertis di UNSAW ini.
Perguruan Sawerigading Pusat Makassar, umurnya lebih tua dari usia republik. Sejak 1943 mulai beroperasi Perguruan ini dirintis dan didirikan salah seorang putra terbaik Sulsel kelahiran Makassar, Pof.Dr.(Hc) Nuruddin Syahadat, katanya.
Perguruan Sawerigading, menjadi embrio lahirnya beberapa kampus negeri dan swasta sampai hari ini. Sejarah mencatat, cikal bakal lahirnya Universitas Hasanuddin juga berasal dari Perguruan Sawerigading. Mahasiswa pertama fakultas Ekonomi Unhas, adalah pindahan dari Universitas Sawerigading, tegasnya.
Kampus negeri lainnya yang dilahirkan perguruan ini adalah, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro serta kampus swasta Universitas Jayabadra di Jokyakarta. Dimasa jayanya perguruan ini 1943-1953, cabang perguruan menyebar di Kota Surabaya, Bandung, Semarang, Yokyakarta, Madiun, Jember, Garut, Cianjur. Dimasa itu alumni Perguruan Sawerigading, ijazahnya disahkan sama dengan universitas negeri lainnya, ungkapnya.
Nuruddin Syahadat, lahir di Makassar 17 Januari 1922. Tamat HIS Bantaeng 1934. Mulo Jokya 1937. AMS Taman Siswa Jakarta 1939. Di zamannya termasuk sedikit anak Sulsel yang melanjutkan studi di Jawa, katanya.
Pengalaman mengajar 1947-1948 selaku guru HIS Perguruan Damai di Kepu Jakarta. Guru HIS Schakel Institut Erna Rangkasbitung Banten 1948-1949. Pengajar Neutrale Mulo di Rangkasbitung Banten 1949-1950, lanjutnya
Dimasa pendudukan Jepang menjadi penyiar Radio Jepang di Makassar 1942-1945. Pemimpin Surat Kabar Harian Negara Baru, Indonesia Timur dan Nusantara di Makassar bersama J. Mewengkang 1949-1952. Sampai dengan akhir hayatnya 19 Pebruari 1993, dia tetap setia menjadi Rektor Universitas Sawerigading Makassar, tandasnya. (*)