Dekan FTI UMI Makassar, Zakir Sabar bersama penulis di ruang kerjanya. (foto:ist)
Dekan FTI UMI Makassar, Zakir Sabar bersama penulis di ruang kerjanya. (foto:ist)

MAKASSAR – Keberadaan Fakultas Teknoliogi  Industri (FTI) di Kawasan Timur Indonesia (KTI), merupakan yang pertama dan tertua. Alumni fakultas ini sudah menyebar bekerja di kantor pemerintah dan swasta di wilayah Timur Indonesia ini. Demikian ditegaskan Dekan  FTI UMI Makassar,  H. Zakir Sabara H. W., ST, MT,  ditemui di ruang kerjanya, Rabu 14 April 2016.

Dijelaskan, setiap saat memotivasi mahasiswa yang memilih kuliah di fakultas  dengan menekankan untuk harus percaya diri bahwa   FTI  bukan fakultas kelas dua  melainkan fakultas nomor satu, tandas kandidat doktor di PPs-Unibraw Malang ini.

Rasa percaya diri dan bangga selaku bagian dari civitas akademika FTI, secara dini harus ditumbuhkan. Walau pintar dan hebat tetapi akan sia-sia dan percuma, kalau tidak memiliki rasa percaya diri yang kuat, ungkap mantan aktivis mahasiswa di zamannya  ini.

FTI  katanya,   paling tua dan sudah terakreditasi B, selain itu    prodi teknik kimia adalah satu-satunya S1 terakreditasi B dari BAN-PT demikian halnya dengan prodi  teknik pertambangan juga demikian adanya, tegas magister tehnik industri PPs-ITS ini.

Para  mahasiswa yang ikut proses pembelajaran  di fakultas,  kualitas ilmu dan keterampilan yang diperoleh  minimal setara dengan kampus-kampus berkualitas lainnya terutama di Jawa.

Guna mewujudkan harapan itu setiap minggu para dosen dari ITB datang  membawakan mata kuliah tehnik industri  ini juga merupakan suatu lompatan supaya mahasiswa FTI lebih percaya diri  kuliah dikampus  yang hebat,  karena dosen dan ilmu yang diajarkan juga sama dari kampus lebih hebat yakni dari ITB, tegas dekan termuda di UMI Makassar ini.

Kebijakan lain segera ditempuh guna memberi rasa percaya diri semakin tinggi bagi mahasiswa FTI, direncanakan   bulan Mei setiap minggu akan ada program succes story  dengan menghadirkan orang-orang yang telah sukses di karier dan profesinya  untuk menginspirasi.

Mahasiswa juga katanya harus dibarengi soft skill, tidak cukup dengan ilmu di kelas dan di laboratorium, oleh karena itu disediakan tempat karaoke untuk mengekspresikan diri dengan berkaraoke, juga fasilitas olahraga seperti lapangan tenis meja, bulu tangkis, volly, basket untuk menyalurkan bakat mahasiswa.

Mengejar ketertinggal mahasiswa,  jangan berlari, tapi melompat  untuk mengejar agar setara universitas yang lebih dulu maju,  saya itu tidak berjalan, tidak berlari tapi  harus lompat, untuk memburu ketertinggalan kualitas kampus ini sama atau melebihi kampus yang  lain, kata salah seorang tokoh pemekaran Kabupaten Bone Barat  ini.

Lompatan dari sisi infrastruktur telah dilakukan, pihak FTI telah membangun infrastruktur parkir,  gazebo,   pelataran, student center, dan taman yang indah,  itu semata-mata disediakan  untuk kenyamanan mahasiswa.

 

Aktivis dan Peduli Anak

Semasa di dunia kemahasiswaan UMI Makassar, Zakir  aktif di pers kampus, HMI, juga ikut pendampingan pemulung, anak terlantar.  Awalnya  peduli terhadap anak jalanan dan pengemis, setelah itu terakhir fokus di pemulung bersama teman-teman dari berbagai fakultas yang aktif di UPPM.

Sejak mahasiswa sudah memiliki yayasan untuk  mendampingi anak-anak pemulung sampai sekarang, Yayasan Pabbata UMI (Yaptau) yang dulu berkecimpun di UPPM.

Zakir  lahir di Ujung Lamuru, Lappariaja, Bone Barat, 24 Mei 1975.  Putra bungsu dari 10 bersaudara dari pasangan almarhum Aiptu (Purn) H. Wata Rahmat dan almarhumah Hj. Halijah Taliu.  Menjalankan  amanah sebagai Dekan FTI UMI Makassar periode 2014-2018. (Citizen Reporter: Nurwana Nasrum, Mahasiswa Komunikasi UMI Makassar Melaporkan dari Makassar)

 

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here