Kepulauan Selayar, Indpirasimakassar.com
Gedung Puskesdes di Desa Kayubau semakin memprihatinkan. Kerusakannya sudah sangat parah. Diperkirakan usianya tidak akan sampai di tahun 2020. Sehingga jika Pemerintah Daerah (Pemda) Kepulauan Selayar tidak segera mengambil langkah antisipasi dikhawatirkan akan memakan korban jiwa. Betapa tidak, rangkanya sudah lapuk, plafonnya sudah ambtuk, dindingnya retak parah serta lantainya hancur berkeping. Padahal bangunan itu belum berusia puluhan tahun. Akibat kerusakan ini pelayanan kesehatan masyarakat setempat dinilai sudah tak maksimal lagi.


Mantan Kepala Desa Kayubau, Drs Daeng Mangaru yang didampingi bidan Kamriani Suhartin, AMd, Keb yang bertugas di Puskesdes itu kepada media ini menjelaskan,” Gedung ini dibangun tahun 2010. Sedangkan kerusakannya sudah berlangsung selama tiga tahun. Kami sudah berulangkali melaporkan ke Dinas Kesehatan setempat akan tetapi hingga saat ini belum mendapat respon positif. Bahkan kami sudah mengancam akan menutup pelayanan. Namun masih saja belum mendapatkan realisasi. Padahal yangndikhawatirkan ketika sedang memberikan pelayanan tiba-tiba rangka dan plafon ambruk maka akan mengancam keselamatan jiwa manusia. Apalagi kami memiliki anak kecil.” ungkap Suhartin prihatin.


Daeng Mangaru menambahkan,” Sebagai Pemerintah Desa (Pemdes) saat masih aktif sebagai Kepala Desa, saya pernah menyiapkan anggaran untuk merehabilitasi total bangunan ini. Akan tetapi setelah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan ternyata tidak dibenarkan. Karena menurutnya Puskesdes ini bukan aset Pemdes tetapi merupakan aset Dinas Kesehatan. Sehingga nantinya pendanaan itu akan tumpang tindih dan akan menjadi sebuah temuan ketika dilakukan pemeriksaan. Terpaksa niat ini diurungkan. Yang disesalkan hingga saat ini karena Pemerintah Daerah tak kunjung memperbaikinya. Sehingga masyarakat yang ingin memeriksakan diri di Puskesdes ini selalui dihantui rasa was-was dan takut dijatuhi rangka dan plafon saat akan berobat.” imbuhnya.


Hal senada juga dilontarkan Kepala Puskesmas Parangia, Abidin Marru, SKM. Ia mengaku pernah mengajak seorang consultan ke lokasi itu. Dan ternyata satu-satunya solusi yang mesti dilakukan oleh Pemda adalah membuat bangunan baru. Apalagi bangunan ini sudah tampak miring. Bukan rehabilitasi total. Sebab itu tidak akan menyelesaikan masalah. Jika hanya penanganannya berupa rehabilitasi akan berulang seperti itu. Sebab memang tanahnya yang labil sehingga mesti didesain ulang dalam bentuk cakar ayam. Dan yang paling dikhawatirkan jika musim penghujan tiba, bangunan ini bisa bergeser. Olehnya itu, saya telah memberikan warning kepada petugas saya Bidan Suhartin untuk segera mencari rumah untuk ditempati sementara sambil menunggu adanya perhatian dari Bupati Kepulauan Selayar, HM Basli Ali.
Sementara Alimuddin Daeng Paita seorang tokoh masyarakat meminta kepada Pemda dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) khususnya yang membidangi Dinas Kesehatan untuk segera turun melihat langsung kondisi bangunan ini, sebelum terjadi musibah yang dapat mengancam keselamatan jiwa bagi pasien dan terutama petugas yang tinggal di Puskesdes ini. ” Bupati dan DPRD mestinya segera turun melihat kondisi yang sedang mengancam jiwa manusia ini. Termasuk Puskesdes Desa Balang Butung di Kecamatan Buki.” katanya. (M. Daeng Siudjung Nyulle)

BAGIKAN
Berita sebelumyaFour Points By Sheraton Bakal Hadirkan Program Seru Bagi Pecinta Kuliner
Berita berikutnyaKeluarga Maluku di Makassar Bantu Korban Gempa di Ambon
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here