Jakarta, Inspirasimakassar.com: Imam Besar Masjid Istiqlal kian senter digadang-gadang sebagai Calon Wakil Presiden (Capres) di Pemilihan Presiden (Pelpres) 2024. “Isu tersebut bukan Pilpres 2024 aja, tapi di Pilpres 2019 Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A sudah masuk dalam bursa Cawapres. Kita semua mengharapkan beliau berkenan maju pada Pilpres 2024 mendatang” ungkap Muhammad Rafly Setiawan Ketua Umum Forum Milenial Nasaruddin Umar (ForM NU).
“Hari ini saya kembali membaca berita kalau Prof. Nasaruddin Umar digadang-gadang mendampingi Ganjar Pranowo, ini adalah kabar positif dan akan terus kita dorong beliau sebagai Tokoh perwakilan Indonesia Timur”, jelas Rafly.
Hal senada juga diungkapkan oleh Muhammad Idris Ketua ForM NU Kalimantan Timur bahwa dukungan masyarakat Kalimantan Timur kian menguat kepada Prof. Nasaruddin Umar. “Prof. Nasaruddin bisa menyejukkan Pilpres 2024 mendatang” tegasnya.
Prof. Nasaruddin memiliki modal sosial dan modal intelektual untuk memimpin Negara ini ke arah yang lebih baik. “Beliau Tokoh Agama yang moderat, memiliki hubungan baik dengan Tokoh Lintas Agama di Indonesia dan dunia. Selain itu, beliau pemikir Islam yang mendunia, karyanya banyak menghiasi pemikiran ke-Islam-an dan lintas agama” ungkap Ayub Ketua ForM NU Nusa Tenggara Timur.
Pemikirannya soal kesetaraan gender adalah alasan bagi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri mempertimbangkan Prof. Nasaruddin Umar sebagai Cawapres Ganjar, ungkap Yuhlif Assagaf Ketua ForM NU Maluku Utara.
Sambung Yuhlif “Pemikiran Prof. Nasaruddin Umar membuka jalan bagi Tokoh Perempuan di Indonesia untuk ikut berkontribusi dalam kepemimpinan nasional. Sebut saja Puan Maharani, putri Ketua Umum PDIP yang berhasil membuktikan eksistensi perempuan dalam kepemimpinan nasional” jelasnya.
Sedangkan Fauzan Ketua ForM NU Bengkul membeberkan bahwa sosok Prof. Nasaruddin Umar tidak hanya diinginkan oleh masyarakat Indonesia Timur, tapi dorongan Capres tersebut juga berasal dari masyarakat pulau Sumatera, khusus Bengkulu. “Prof. Nasaruddin Umar dipercaya akan mendapatkan kesejukan bagi Indonesia jika menjadi Wakil Presiden” tutup Fauzan. (rls)