Olahan Daun Singkong
Olahan Daun Singkong

Singkong  dimanfaatkan sebagai bahan makanan pengganti nasi.  Selain umbinya mengandung karbohidrat, daunnya juga bermanfaat bagi tubuh. Diantaranya dapat mengatasi penyakit stroke, peningkat daya tahan tubuh, menyehatkan mata, anti osteoporosis, obat penyembuh luka, obat anti sakit kepala, mencegah penuaan dan lainnya.

Berbagai manfaat inilah, tak heran jika daun singkong kerap dikonsumsi masyarakat. Selain  menjadi makanan, utamanya sayuran, maka ditangan kreatif daun singkong dapat pula diolah menjadi cemilan Crispy Daun Singkong yang tipis, renyah, gurih, lezat, dan enak. Cemilan ini terinspirasi oleh makanan serupa dari Thailand yang terbuat dari rumput laut yang dilihat berkat film Thailand.

Keripik  dari daun singkong memang masih terdengar baru ditelinga, padahal terasa nikmat dan sangat menggoda. Tak heran, olahan keripik daun singkong banyak peminat, membuat banyak  yang penasaran, mulai anak-anak hingga orang tua terus mencicipinya. Tingginya peminat menjadikan  usaha ini sebuah ladang usaha unik yang menguntungan. Bisnis ini tidak membutuhkan modal terlalu banyak.

Sri Lestari Murdaningsih (46) misalnya. Awalnya, warga Pedukuhan Sumberwatu, Sambirejo, Kabupaten Sleman ini membuat camilan untuk keluarga, kini sukses mengembangkan usaha keripik daun singkong dengan omzet puluhan juta rupiah per bulan.

Tepatnya tahun 2007, ibu rumah tangga yang saat itu bekerja sebagai pengawas, tempat kursus jahit ini membuat keripik daun bayam dan daun singkong untuk camilan keluarga. Namun karena saat itu terlalu banyak, dia memutuskan membungkus sebagian dengan plastik hingga menjadi 20 bungkus.

Saat itu, dia hanya iseng-iseng menitipkan keripik yang dibungkus ke warung-warung tetangga rumahnya. Tanpa disangka, antusiasme terhadap keripik daun buatannya cukup luar biasa. Semua keripik daun bayam dan singkong yang dititipkannya habis terjual.

Melihat peluang itu, Sri Lestari lantas mencoba membuat keripik lagi. Kali ini, ia mencoba tambahan keripik daun kemangi. Tiga daun itu (daun singkong, bayam, dan kemangi) diolah, lalu kembali dipasarkan. Kali ini, ia coba menitipkan keripik ke beberapa toko oleh-oleh yang ada di jalan Solo-Yogya. Akhirnya, dalam waktu singkat, keripik daun titipannya habis dijual.

Setelah 1,5 tahun berjalan, Sri berupaya melakukan inovasi dengan menambah jenis keripik. Tujuannya agar pembeli mempunyai banyak pilihan keripik daun. Setelah itu, tercetuslah ide keripik daun sirih, daun seledri, daun kenikir, terong, dan pare.

Awalnya, semua bahan daun untuk keripik bisa didapat di halaman sekitar rumah. Namun, ketika permintaan mulai banyak, maka mau tidak mau dia harus membeli di pasar.  Berkali-kali gagal untuk mendapat komposisi yang pas, tetapi akhirnya dapat juga komposisi untuk pare dan daun sirih yang rasa dasarnya pahit.

Tiga tahun berjalan, pemasaran keripik daun buatannya mulai meluas. Para pedagang dari beberapa daerah, seperti Bantul, Sleman, Klaten, dan Solo, datang langsung ke rumah. Bahkan, Sri Lestari sering kali mendapat pesanan dari luar Jawa, seperti dari Bali sampai Sumatera.

Jika musim liburan, wisatawan lokal ataupun asing pun rela datang ke rumahnya, meski harus melewati bukit belakang Candi Ratu Boko dan jalan perdesaan.

Saat ini, Sri Lestari memiliki tiga karyawan dan per hari mampu memproduksi lebih dari 40 kg keripik berbagai rasa. Keripik tersebut dijual dengan harga Rp 5.000 per 2 ons untuk jenis daun bayam dan daun singkong. Adapun keripik daun kemangi, daun sirih, daun seledri, daun kenikir, terong, dan pare dihargai Rp 8.000 per 2 ons.

Per kilonya, keripik bayam dan singkong dijual Rp 35.000. Sementara itu, keripik kemangi, daun sirih, daun seledri, daun kenikir, terong, dan pare dijual Rp 40.000 per kilo. “Tengkulak saja satu hari langsung mengambil 35 kg sampai 40 kg. Stok sehari sering habis, padahal wisatawan belum (membeli),” ujarnya.

Keistimewaan keripik buatan Sri Lestari, selain menggunakan bahan dari daun-daunan dan sayur-sayuran, juga karena proses penggorengannya menggunakan kayu bakar sehingga cita rasanya khas. Sehari bisa Rp 1 juta.

Setelah keripik beraneka rasa itu diluncurkan, berbagai media lokal dan nasional langsung datang untuk melihat pembuatan penganan ringanyang terbilang unik tersebut. Dari situlah camilan buatan Sri Lestari mulai dikenal di mana-mana.

Order dari Daerah Istimewa Yogyakarta ataupun luar kota mulai berdatangan. Bahkan, pemesanan perlu menunggu sampai 3 hari karena harus menunggu antrean. “Pemesanan harus menunggu setidaknya tiga hari. Saya sampai kewalahan memenuhi permintaan keripik daun,” ucapnya.

Melihat permintaan yang tak bisa dipenuhi, beberapa karyawan yang juga merupakan tetangga Sri Lestari lantas izin untuk membuat keripik daun di rumah guna menutupi kebutuhan. Dia mengungkapkan, awalnya satu orang, lalu berkembang menjadi tujuh orang yang membuat keripik.

Melihat modal yang dibutuhkan sangat murah serta penghasilan dari membuat keripik daun terbilang lumayan, beberapa warga lantas turut mengikuti jejak Sri Lestari. Jumlahnya hingga kini menjadi 30 warga di Pedukuhan Sumberwatu, Sambirejo, Kabupaten Sleman, membuat keripuk daun. (bs-konol)

Bahan untuk membuat keripik daun singkong:

Daun singkong agak tua
Tepung beras secukupnya
Tepung terigu secukupnya
Kemiri                 : 50 gr
Bawang putih     : 5 siung
Gula                     : 50 gr
Garam                 : secukupnya
Telur ayam         : 0,25 kg
Kelapa                 : 1 butir
Minyak goreng   : 1,5 kg

Alat-alat untuk membuat keripik singkong:

  •     Kompor
  •     Wajan
  •     Baskom
  •     Sendok
  •     Panci
  •     Penjepit makanan
  •     Pemarut kelapa
  •     Pisau
  •     Serok dan sodet

Cara pembuatan keripik daun singkong:

  •   Cuci daun singkong dengan air hingga bersih
  •   Gulung setiap helai daun dalam bentuk memanjang
  •   Kukus atau rebus sampai matang
  •  Sambil menunggu daun singkong matang, siapkan adonan yang terdiri dari: irisan daun jeruk purut, telur ayam kocok, dan tepung beras. Aduk adonan sampai merata.
  •   Setelah itu masukkan santan, lalu aduk lagi sampai rata. Jika perlu tambah air (secukupnya)
  •   Panaskan minyak dalam wajan. Masukkan gulungan daun singkong ke dalam adonan. Setelah matang, angkat, tiriskan hingga dingin, lalu kemas.

 

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here