Makassar, Inspirasimakassar.id:
Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama, atau bahasa krennya ISNU, memiliki potensi dan sumber daya manusia yang mumpuni. Lembaga otonom dari organisasi terbesar NU, inipun diharapkan memberi konstribusi nyata bagi perubahan signifikan.
Karenanya, melalui kongres III di Balikpapan, 29 November nanti, menjadi momentum penting bagi seluruh jajaran ISNU di semua tingkatan, untuk bersatu padu menjawab tantangan bangsa di era globalisasi yang berkemajuan saat ini. Demikian Prof.Dr.H Wahyuddin Naro, M Hum dikonfirmasi malam tadi, seputaran harapan, dan bagaimana ISNU menjawab tantangan bangsa ke depan.
Prof.Wahyuddin Naro menyebut, di Kongres Balikpapan nanti, ISNU selain dapat menyusun program program yang menyentuh berbagai aspek kehidupan, organisasi ini juga dapat mendorong generasi muda aktif berkontribusi dalam pembangunan.
“Melihat perkembangan dan dinamika yang ada, harapannya agar ISNU sebagai agen perubahan, mampu menyuguhkan peran peran positifnya. Hanya saja, tentunya dibutuhkan komitmen yang kuat dari setiap anggota untuk mewujud-nyatakan visi dan misi ISNU dengan baik. Dan, tentunya, melalui kerja sama dan dedikasi, ISNU berpeluang besar untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan bangsa,” jelasnya.
Guru Besar Ilmu Pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar ini melihat, di era globalisasi yang semakin kompleks saat ini, ISNU perlu meningkatkan sinergi antara akademisi, praktisi, dan masyarakat. Dengan semangat kebersamaan itu, diyakini ISNU dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.
Di sisi lain, ISNU menjadi ajang untuk meneguhkan kembali nilai-nilai luhur bangsa. Seperti gotong royong, toleransi, dan moderasi beragama. “Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut, kita dapat membangun bangsa yang kuat, bersatu, dan sejahtera,” urainya.
Wahyuddin Naro yang juga penulis puluhan jurnal, sejumlah buku, dan penerima berbagai penghargaan, di antaranya Satya Lencana Karya Satya 20 tahun dari presiden itu mengharapkan, ke depan, ISNU memiliki peran yang sangat strategis.
“Makanya, Kongres Balikpapan nanti, kita ingin menegaskan kembali komitmen ISNU untuk terus berkontribusi dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya. Kita berharap ISNU dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang maju dan mandiri,” ujarnya,seraya menambahkan, ISNU diharapkan dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang masih membutuhkan perhatian lebih.
Harapan lainnya? ISNU dapat menjadi wadah bagi para sarjana untuk merumuskan solusi praktis yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat.
Lalu, siapakah tokoh yang djagokan dalam Kongres Balikpapan menjadi nakkoda ISNU nanti? Pria kelahiran Balombong, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, 31 Desember 1967 pun menyebut Prof. KH. Ali Maskur Musa. (din pattisahusiwa-humas Isnu Makassar)