Pinrang, inspirasimakassar.id:
Daya tampung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lasinrang, Pinrang, saat ini sudah tidak mampu menampung pasien rawat inap. Akibatnya, pasien harus antri menunggu kamar kosong.

” Daya tampung RSUD Lasinrang sudah over kapasitas, mengakibatkan antrean pasien masuk ke rawat inap menjadi lebih lama,” ucap Direktur RSUD Lasinrang Pinrang, dr. H. Moh Inwan Ahsan, M.Kes, saat dihubungi wartawan, Ahad (2/6/2024).

Dia berharap, ke depan dengan kondisi over kapasitas tersebut, pemerintah pusat bisa membantu untuk pembangunan gedung baru dengan lahan yang lebih luas atau melakukan renovasi gedung yang lama. Sehingga pelayanan kepada warga juga lebih optimal.

“Ini sudah 3 tahun terakhir kondisi (ruangan perawatan over kapasitas pasien, kalau mau andalkan Pemda, Pemda juga tidak punya anggaran yang banyak. Selama 3 kami telah perjuangkan ke pusat agar bisa jadi prioritas mendapatkan anggaran pembangunan gedung baru yang lahannya luas atau ada perbaikan gedung yang lama.” tegasnya.

Sebelumnya, kami telah beberapa kali bahas terkait persoalan ini bahkan diberitakan dibeberapa media online, agar Pemerintah Pusat dapat lansung meninjau serta melihat kondisi real yang ada di Rumah Sakit Umum Lasinrang Pinrang saat ini.

Kami juga telah menyampaikan kondisi tersebut, saat dilakukan kegiatan Forum Konsultasi Publik (FKP) bersama DPRD Pinrang dan masyarakat setempat yang berlangsung pada hari Rabu 8 Mei 2024 lalu, terkait lonjakan pasien meningkat sementara ruangan kamar perawatan terbatas.

“Ada keterbatasan kamar rawat inap sebab misalnya saat kondisi banyak pasien masuk, ya harus sabar menunggu hingga ada kamar kosong baru bisa masuk,” bebernya.

Dia memberikan gambaran, dalam dua bulan terakhir, pasien yang masuk bisa mencapai 160 sampai 170 pasien. Sementara kapasitas kamar hanya 195 kamar yang dimana 25 kamar di antaranya merupakan kamar khusus yang digunakan untuk penanganan khusus.

“Memang harus ada penambahan sekitar 50 kamar, dan itu sudah kami sering ajukan ke pusat selama 3 tahun terakhir, lengkap dengan master plan dari kami tetapi selalu mentok,” imbuh Inwan.

Inwan mengungkap penyebab over kapasitas ruangnya perawatan di RSUD Lasinrang Pinrang karena terjadi pertambahan jumlah penduduk tiap tahunnya. Sementara, ruangan kamar perawatan dan fasilitas lainnya tidak bertambah.

“Jumlah penduduk meningkat sementara ruangan perawatan tidak bertambah. Ini salah satu penyebab (over kapasitas),” pungkasnya.

Usulan Ini juga disampaikan ketua Komisi IV DPRD Pinrang, Manshur Ali, ketika hadir sebagai pemateri pada acara FKP, 8 Mei 2024 lalu

Dikatakan Mansyur Ali, Melihat kondisi baik lahan dan bangunan RSUD Lasinrang saat ini, sudah tidak layak untuk ditingkatkan pembangunannya, sehingga sebaiknya dilakukan pembangunan gedung baru dengan lahan yang lebih luas.

” Rumah sakit ini tidak bisa lagi ditambah bangunannya karena lahannya sempit. Karenanya, sudah harus difikirkan untuk mencari lahan yang lebih luas dengan bangunan yang baru.”ucapnya

Dikatakan anggota legislatif dari PDIP ini, bahwa Kabupaten Pinrang saat ini sudah 98 persen penduduknya menggunakan BPJS, dan pihak rumah sakit harus memberikan pelayanan terhadap mereka.

Dengan kondisi rumah sakit saat ini, menurutnya, Pemerintah Pusat harus merespon keinginan masyarakat Pinrang dengan mengalokasikan anggaran untuk pengadaan lahan baru yang lebih luas dan pembangunan gedung baru.(ks)

BAGIKAN
Berita sebelumyaKadis PK Hadiri Acara Pengukuhan Pengurus Dekranasda dan TP PKK Kabupaten Pinrang,
Berita berikutnyaKadis PK Hadiri Pengukuhan Pengurus Dekranasda dan TP PKK Pinrang
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here