Luwuk bukan saja dikenal dengan potensi alamnya yang memlimpa ruah (emas, minyak, dan gas). Disisi lain, daerah berjarak sekitar 607 km dari Kota Palu, Sulawesi Tengah dan kota bermoto “Luwuk Berair” –Bersih, Aman, Indah dan Rapi ini juga kaya akan kuliner.

Membeli Lalampa
Membeli Lalampa
Salah satunya adalah Lalampa. Penganan yang terbuat dari beras ketan dan bagian dalamnya diisi daging ayam. Diluar masyarakat Luwuk atau Madano, Lalampa disebut Gogos.
Kami menikmati Lalampa dalam perjalanan dari Desag Anyar, Kecamatan Moilong menuju Luwuk, Minggu 10 April lalu. Pas di pinggir jalanan, kendaraan yang dikemudikan Zulkarnain Sanaky tiba-tiba berhenti. Dwi Anugrah Astuti yang tak lain adalah istrinya, turun dan membeli Lalampa. Penjual Lalampa yang tak lai seorang nenek pun tersenyum manis melayani. Dua kantongan Lalampa, kami habiskan. Lalampa benar-benar gurih dan enak. Cita rasanya lezat dan nikmat!!
Anda kepingin membuat Lalampa? Inilah bahan bahannya :
• beras ketan 400 gram, rendam selama 2 jam
• garam 1/2 sdt
• daun pandan 2 lembar, iris
• santan dari 1/2 butir kelapa 400 ml
• minyak, untuk menumis 3 sdm
Haluskan
• bawang merah 8 butir
• bawang putih 4 siung
• cabai merah 6 buah
• kemiri 3 butir, sangrai
• merica butir 1/2 sdt

• daun pandan 1 lembar (untuk bumbu)
• ikan tongkol dikukus 300 gram, suwir-suwir
• daun jeruk purut 5 lembar, iris halus
• serai 1 batang, memarkan
• jahe 2 cm memarkan
• air jeruk nipis 2 sdm
• santan 250 ml dari 1 butir kelapa
• kemangi 1 ikat, ambil daunnya
• tomat 1 buah, potong-potong
• daun pisang secukupnya
• minyak, untuk mengoles 3 sdm
Cara Membuat
1. Cuci bersih bahan dan bumbu sekiranya yang memungkinkan
2. beras ketan dikukus dengan dan pandan dan sedikit garam hingga setengah matang, angkat.
3. Didihkan santan kemudian masukkan ketan kedalamnya lalu aduk hingga santan terserap habis kemudian angkat dan kukus kembali ketannya hingga matang.
4. Tumis bumbu halus hingga harum kemudian masukkan daun pandan, daun jeruk, jahe juga serai.
5. Masukkan ikan tongkol, kemudian diaduk hingga rata dan tambahkan daun kemangi, tomat, santan, dan air jeruk nipis. Masak dengan menggunakan api kecil sambil diaduk dan kuahnya mengering lalu angkat.
6. Ambil dua sendok ketan kemudian isi dengan tumisan lalu tutuo kembali degan katan, kepal kepalkan sambil dipulung. Langkah selanjutnya bungkus dengan menggunakan daun pisang dan sematkan lidi pada bagian ujungnya.
7. Olesi dengan menggunakan minyak kemudian bakar diatas bara api hingga daunnya berwarna kecoklatan.
8. Sajikan dalam keadaan hangat.

BAGIKAN
Berita sebelumyaKali Kedua di Pantai Kilo 5 Luwuk
Berita berikutnyaBontotangnga Cup Diikuti 33 Club Sepak Bola
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here