Makassar, Jamkesnews,com:
Tidak dapat dibayangkan apa yang terjadi ketika tiba waktu persalinan secara mendadak terlebih dengan keadaan ekonomi yang tidak mendukung, pastinya akan membuat kecemasan, karena takut apa bila melahirkan di rumah sakit tentunya membutuhkan biaya yang cukup besar.
Demikian halnya yang dialami oleh Ratna (23) ibu rumah tangga dua anak ini beserta suami yang hanya sebagai pekerja buruh harian, merupakan peserta dari segmen PBI APBN. Wanita mudayang berdomisili di Kecamatan Bontoala ini menceritakan kisahnya bersalin pada tim Jamkesnews, Kamis (28/10).
Selama menjalani kehamilan anak keduanya ini, Ratna rutin melakukan control kehamilan di Puskesmas tempatnya terdaftar. Setiap kali terasa keluhan yang dirasakannya pada kondisi kehamilannya Ratna menggunakan kartu JKN-KIS yang dimilikinya untuk berobat.
Ratna menuturkan pengalamannya melihat pasien umum membayarkan biaya perawatan di rumah sakit untuk bersalin. Tidak terpikirkan olehnya bagaimana dirinya harus mencari biaya persalinan yang cukup besar baginya itu, seandainya dirinya tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah pada program JKN-KIS ini. Ia mengungkapkan bahwa penanganan saat proses persalinan di rumah sakit sangat cepat. Dirinya datang di rumah sakit karena mengalami kontraksi mendadak tidak membawa rujukan dari puskesmas langsung masuk UGD, cukup dengan menyetorkan Kartu JKN-KIS yang dibagikan oleh pemerintah dan petugas rumah melayani dengan sangat baik serta penuh perhatian.
“Padahal jika tidak ada kartu JKN-KIS, pastilah persalinan saya akan membutuhkan biaya yang sangat besar, belum dengan kamar dan lain sebagainya. Perhatian dari perawat dan dokter di rumah sakit menenangkan pikiran dan persalinan berjalan dengan sangat lancar, tidak teras begitu menyakitkan karena hati tenang,” tutur Ratna.
Merasa begitu bersyukur dan berteri makasih yang sebesar- besarnya, sebab iuran JKN-KIS nya selama ini ditanggung oleh pemerintah sebagai peserta PBI APBN. Ratna mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi keluarganya belum mampu untuk membayar iuran JKN-KIS setiap bulannya.
“Besarnya manfaat program JKN-KIS ini dalam kehidupan kami sekeluarga, saya sangat berteri makasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan pemerintah dengan menjadi peserta BPJS Kesehatan terlebih digratiskan iuran kepesertaannya seperti saat ini,semoga apa yang saya rasakan dapat juga diperoleh oleh masyarakat membutuhkan lainnya” tutupnya mengakhiri pembicaraan. (Tiara)