GOWA – Kampus II Universitas Islam Negeri Aalauddin Makasar (UINAM) di Samata Gowa bernuansa Timur Tengah dengan areal memiliki lahan yang sangat luas, tentunya berbeda dengan perguruan tinggi lain yang ada di kota Makassar.
Mengusung the green kampus tidak salah jika kita melihat banyaknya pepohonan, taman-taman disekitar area fakultas. Namun sangat disayangkan kampus ini sedikit terganggu dengan adanya sampah yang masih berserakan pada beberapa sudut di dalam lokasi kampus.
Salah satu yang menjadi sorotan ialah area kosong di antara gedung Fakultas Dakwah dan Komunikasi dan Fakultas Adab dan Humaniora. Area tersebut kerap kali dijadikan tempat pembuangan sampah mulai dari sampah organik maupun anorganik.
Area yang seharusnya bisa dijadikan taman itu kini beralih fungsi menjadi tempat pembuangan sampah. Jika sampah mulai tertumpuk biasanya petugas baru akan membakarnya. Bukan hanya itu area di sekitar Cefetaria belakang Fakultas Syariah dan Hukum masih banyak sampah berserahkan sehingga mengurangi keindahan kampus ini.
Kampus ini sangat indah,tapi masih ada sampah dibuang bukan pada tempatnya, jadi kadang-kadan anjing liar berkeliaran mencari sisa makanan kan mengganggu pemandangan. Kalau sisa makanan masih bisa terurai, tapi kalau sampah plastik akan menumpuk.
Disarankan pengelolah kampus membuat tempat sampah umum, bukan hanya di gedung difakultas ada tempat sampah, tapi area-area diluar fakultas harusnya ada agar sampah-sampah itu tidak tercecer kemana-mana.
Dibutuhkan kesadaran kepada seluruh warga kampus. Biarpun pihak kampus sediakan banyak tempat sampah kalau civitas akademika tidak sadar membuang sampah pada tempatnya, sama saja tidak ada artinya.
Sampah berserakan itu, menggangu dari keindahan tapi kadang menimbulkan bau busuk. Sebaiknya ada pamplet bernada himbauan tentang membuang sampah pada tempatnya bukan disembarang tempat, karena merusak keindahan kampus kita, ujar Zhen salah seorang mahasiswa FDK UINAM ini. (Citizen Reporter: Ihsan Al Mandari, Mahasiswa KPI FDK UINAM, Melaporkan dari Kampus II Samata Gowa Sulsel)