Makassar – Seluruh mahasiswa harus senantiasa menjaga nama baik kampus. Salah satu caranya harus berupaya semaksimal mungkin mengarahkan mahasiswa ke tujuan proses pendidikan yakni sosok sarjana yang memiliki akhlak yang mulia, pendidikan berkualitas serta memiliki moral yang tinggi.
Demikian ditegaskan Wakil Rektor III UMI Makassar bidang Kemahasiswaan dan alumni, Prof. Dr. H. Achmad Gani , SE , M.Si, ditemu di ruang kerjanya, lantai 9 Rektorat UMI Makassar, Jl. Urip Sumohardjo, Rabu, 30/3/2016.
Dijelaskan, mahasiswa tidak boleh tinggal diam melihat perkembangan yang ada diluar kampus, utamanya pelanggaran baik disengaja ataupun tidak oleh pemerintah. Civitas akademika harus melakukan kritis membangun sekaligus memberi solusinya. Demikian halnya dalam penyampaian informasi tidak mengganggu kepentingan masyarakat umum, tegas Guru Besar Ilmu Ekonomi UMI Makassar ini.
Pada pelaksanaan tugas rutin membantu rektor pada bidang kemahasiswaan dan alumni, pada praktisnya terkadang menemui hambatan, misalnya bagaimana mengarahkan mahasiswa ke program yang telah di tuangkan baik melalui program pemerintah maupun kampus, tandas doktor ekonomi PPs-Universitas Brawijaya Malang ini.
Tantangan juga mengajak mahasiswa menjaga identitas kampus sebagai kampus Islami, tidak boleh menyerah sampai disitu serta tidak boleh berputus asa. Diupayakan sekuat mungkin mengkomunikasikan kepada siapapun juga yang bisa memberi bantuan sehingga pelaksanaan kegiatan agar dapat berjalan secara baik, tegas mantan Wakil II Dekan Ekonomi UMI Makassar ini.
Ahmad Gani lahir dan menjalani masa kecil di Sinjai. Ketika duduk di kelas V SD Sinjai, ibunya meninggal dunia dan tinggal di rumahnya bersama saudara-saudaranya.
Jualan Rokok dan Kue
Selaku anak piatu bermacam cara dijalani untuk mendapatkan ongkos kehidupan. Di masa kecilnya pernah menjual rokok dan berjualan kue yang dibuat kakaknya. Masuk SMEA Siniai dan duduk di kelas 2, pekerjaan pelihara sapi diserahkan kepasa adiknya karena dia akan fokus belajar menghadapi ujian akhir.
Semasa duduk di SMEA pernah menjabat sebagai ketua OSIS. Naik kelas 3 dia memasuki organisasi pramuka dan pada tahun 1975 mewakili SMEA Sinjai untuk mengikuti Jambore Nasional Pramuka.
Setelah SMEA Sinjai, melanjutkan kuliah jurusan ekonomi di UMI Makassar Universitas, selama kuliah pernah menjabat ketua senat. Tahun 1984 diminta oleh almarhum Rektor UMI kala itu, Prof. Basalamah menjadi tenaga pembantu di kampus UMI. Tahun 1985 diberi amanah jadi kepala bagian kemahasiswaan. Setelah itu jadi wakil dekan 3 fakultas ekonomi, kemudian wakil dekan 2 dan terakhir jadi Asisten Wakil Rektor III UMI Makassar.
Dia sangat menyukai olahraga, kesehariannya disibukkan berolahraga, karate, volly dan aktif mengurus PSM kurang lebih 5 tahun. Pada 1998-2003 mengurus PSM bersamaan mengurus sekolah sepak bola Makasar Football School. Sejak 2003 melanjutkan S3 di Unibraw dan menyelesaikan doktor selama 2 tahun 6 bulan.
Mengurus gelar guru besar dengan waktu cukup singkat 1 bulan 2 minggu. Tugas pokoknya membantu rektor mengurus bidang kemahasiswaan, yang memiliki 13 fakuktas dan 1 program pasca sarjana serta jumlah mahasiswa mencapai sekitar 26.000 orang. (Laporan: Nurulsafira Zain, Mahasiswa Komunikasi UMI Makassar)