Makassar, Inspirasimakassar.id:

Kongres Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) tahun 2024 diharapkan menjadi momen penting bagi para sarjana dan intelektual NU. Dikongres ke-III  ini, ISNU membahas berbagai isu aktual, serta tantangan yang dihadapi bangsa.

ISNU Kota Makassar pun tidak mau ketinggalan dalam momen bersejarah itu. Ketua ISNU Kota Makassar, Dr.Ir.Musdalifah A Mahmud,M.Si, Ahad, 17 November pagi ini mengemukakan,  jajarannya  telah memantapkan diri menuju kongres di kota minyak, Balikpapan yang direncanakan dibuka Presiden Prabowo, Jumat 29 November nanti.

“ISNU Makassar tidak akan ketinggalan dengan momen penting seperti kongres di Balikpapan itu. Apalagi, kongres selain merupakan permusyawaratan tertinggi di lingkungan para sarjana kaum nahdliyyin, juga didalamnya diisi dengan diskusi dan pertukaran ide, sehingga nantinya kami dapat memahami betul, apa sebenarnya para sarjana ini dapat memberikan konstribusi nyata terhadap pembangunan bangsa,” tuturnya

Menjawab pertanyaan, apa fokus kongres III, akademisi Universitas Islam Makasar (UIM) itu mengakui, selain nantinya memilih Ketua Umum Pengurus Pusat ISNU, juga setidaknya, para peserta bakal merumuskan langkah-langkah strategis ISNU, sekaligus mendukung pencapaian visi besar Presiden.

“Kami kira, nantinya selain memilih keengurusan ISNU pusat, juga tentunya termasuk  fokus pembahasan dalam arena kongres III itu di antaranya, membicarakan hal hal yang bertalian dengan niatan baik penyelenggara negara yaitu, membangun generasi emas Indonesia, generasi yang unggul, berdaya saing global, dan memiliki peradaban yang kuat dan kokoh,” urainya, seraya mengajak seluruh jajaran ISNU Makassar bukan hanya  mendukung, melainkan turut serta dalam kongres.

Setelah dari kongres Balikpapan nantinya, peserta, khususnya ISNU Makassar  memiliki peran dalam menyebarkan narasi-narasi kebangsaan dan gagasan serta gerakan ahli sunnah waljamaah annahdliyah dengan baik dan benar. Termasuk membangun komunikasi antarsesama, sekaligus mempertajam program-program ISNU.

Di bagian lain, Musdalifah mengemukakan, sebagai organisasi yang mewadahi para sarjana NU, ISNU mempunyai peranan strategis dalam membangun wawasan-wacana intelektual yang mendukung visi dan misi NU.

Dan, jika dilihat  Nahdlatul Ulama, sebagai salah satu organisasi masyarakat terbesar di Indonesia, tentnya memiliki komitmen yang kuat terhadap pengembangan pendidikan dan pemikiran Islam yang moderat dan konstruktif.

Sementara dalam konteks sosial, ISNU diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menciptakan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat, mendukung kebijakan pengembangan publik yang berbasis pada nilai-nilai keislaman, serta mendorong partisipasi aktif kaum intelektual dalam pembangunan bangsa.

Dengan demikian, Ifa—sapaan akrabnya mengharapkan, Kongres III ISNU menjadi momentum penting bagi kaum intelektual NU untuk menyatupadukan konsep ke-Nahdlatul-ulama-an, sekaligus berkontribusi, dan tentunya terus dan selalu berinovasi, apalagi  dalam menghadapi tantangan zaman yang telah memasuki seluruh ruang kehidupan. “Makanya, dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat, maka peran ISNU sebagai garda terdepan dalam pembangunan masyarakat bisa terus dipacu demi kemaslahatan seluruh ummat manusia,” tutup dosen Kopertis Wilayah IX ini. (din pattisahusiwa)

BAGIKAN
Berita sebelumyaSosialisasi Pengawasan Partisipatif Kepada Masyarakat Hadirkan Pembicara IAIN Parepare
Berita berikutnyaH. M. Ramli P : Iwan Sudirman Calon Pemimpin Mumpuni
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here