Feiny Sentosa, Deputy Director USAID PRIORITAS diapit oleh Betty Chung Legal Officer USAID, dan Lawrence W. Dolan Direktur Pendidikan USAID saat memberikan sambutan pada pelatihan penggunaan buku bacaan berjenjang di Tana Toraja, Senin (25/4/2016)
Feiny Sentosa, Deputy Director USAID PRIORITAS diapit oleh Betty Chung Legal Officer USAID, dan Lawrence W. Dolan Direktur Pendidikan USAID saat memberikan sambutan pada pelatihan penggunaan buku bacaan berjenjang di Tana Toraja, Senin (25/4/2016)

Tana Toraja – Saat berkunjung ke Tana Toraja untuk menyerahkan secara simbolis hibah 46.200 buku bacaan berjenjang (B3) USAID Prioritas ke Tana Toraja, Deputy Direktur USAID Prioritas, Feiny Sentosa menceritakan salah satu manfaat buku tersebut kepada 56 peserta pelatihan teknik penggunaan buku tersebut.

“Ada seorang siswa kelas awal yang sebutlah dalam tanda kutip sangat nakal dan kurang bisa membaca. Namun karena tertarik isi buku bacaan berjenjang ini, ia meminta temannya mengajarnya membaca,”ujarnya menceritakan salah satu keunggulan dan manfaat buku bacaan berjenjang tersebut, yaitu menumbuhkan antusiasisme siswa membaca, ungkapnya, Senin (25 /4/2016).

Buku-buku yang dihibahkan USAID PRIORITAS menurut para guru yang telah menggunakannya terbukti melecut siswa bergerak mengembangkan ketrampilan literasinya semenjak dini. Di SDN 07 Letta Bantaeng,  setelah ikut sesi pembelajaran membaca dengan buku tersebut, siswa kelas awal atas fasilitasi ibu Idayani berinisiatif membuat buku kecil sendiri. Salah satu buku karya siswa tersebut berjudul “Seminggu Bersama Kakek,” yang isinya mirip  buku aslinya dengan judul yang sama, namun berdasarkan kreatitas dan konteks siswa itu sendiri. “Buku bacaan ini membuat siswa percaya diri dan antusias menuliskan kisahnya sendiri,” ujar Idayani.

Di Pangkep, Ibu Hasni Hasan secara kreatif meminta siswa bermain peran sebagai guru mengajar menggunakan buku bacaan berjenjang pada teman-temannya sendiri. “Praktik ini meningkatkan kepercayaan diri siswa baik untuk berani tampil di depan maupun bertanya. Mereka berlomba-lomba mengacungkan tangan,” ujar Hasni fasilitator daerah B3 Pangkep.

Di Pinrang, ibu guru Nurhayati memanfaatkan buku bacaan berjenjang mengajar siswa bahkan pada waktu liburan sekolah, karena siswa-siswa memintanya.

Di Makassar, bapak Akbar guru kelas III SD Inpres Tamalanrea 4  menggunakannya untuk mengajar siswa berkebutuhan khusus yang mengalami kesulitan membaca. “Walaupun  mengalami kesulitan membaca, buku ini benar-benar membuat mereka antusias ikut membaca,” ujarnya.

Pustakawan di SDN. 108 Taulan Enrekang menggunakan buku bacaan berjenjang  untuk bimbingan khusus  bagi siswa-siswi kelas satu dan dua  yang masih lamban membaca saat menunggu kakak-kakak kelas mereka untuk pulang bersama-sama .

Pak Muhsin, guru SD Kakatua Mariso Makassar, menjadikan buku bacaan berjenjang sebagai media gerakan literasi untuk anak-anak kurang mampu di lorong di jalan Manuruki Makassar. Anak-anak tersebut menjadi bergairah belajar membaca dan sering membawa buku bacaan saat bermain di lorong tersebut. Sedang Ibu Eny di MI Al Abrar Makassar memfasilitasi siswa-siswi menggunakan buku bacaan berjenjang untuk mengajar teman-temannya sendiri yang kurang bisa membaca.

Lawrence W. Dolan Direktur Pendidikan USAID menyatakan kebanggaannya dengan guru-guru yang antusias  menggunakan buku tersebut saat memberikan sambutan  penyerahan hibah 46.200 buku tersebut  ke wakil bupati Tana Toraja, Victor Datuan Batara. “Kami sangat bangga dengan mereka,” ujarnya. (*)

 

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here