
Makassar, Inspirasimakassar.com:
Rabu, 9 Desember 2020 pagi. Jarum waktu baru menunjukkan pukul 6,30 Wita. Suasana di Kompleks Perumahan BTN Haji Mustafa Sudiang Raya Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar masih lengang. Tak jauh dari sudut utara perumahan berdiri tenda biru yang sudah ditata artistik.Tampak seorang pria paruh baya sudah berdiri dengan pakaian bermanik suku Papua, Edison namanya. Dia bertugas menerima undangan peserta Pilwakot. Di tangannya ada alat pengukur suhu melengkapi galon air beserta cairan sabuh yang ditempatkan pas di sebelah kiri pintu masuk. Sama dengan petugas KPPS yang bertugas bagian dalam, Edison mengenakan masker selama bertugas di TPS 36.
Sekira pukul 8,00 Wita peserta Pilwakot sudah berdatangan. Semua prosedur protokoler kesehatan Covid-19 dilaksanakan. Setiap peserta yang datang membawa undangan terlebih dahulu diperiksa suhu tubuhnya setelah sebelumnya diminta cuci tangan. Selanjutnya, menyerahkan undangannya ke bagian pencatat untuk dicek kebenaran namanya, setelah data benar peserta diarahkan ke meja yang petugasnya memberi sepasang kos tangan berbahan pelastik. Setelah memberi suara di bilik peserta diminta mengeluarkan kos tangannya dan langsung dibuang di tempat sampah yang sudah disiakan khusus, selanjutnya bagian penanda menetaskan tinta sebagai tanda bersangkutan sudah menggunakan hak suaranya.
Begitulah suasana Pilkada serentak yang berlangsung di Kota Makassar, tentu saja prosedur Protkes Covid-19 dijalankan dengan baik. Terbukti, seusai Pilkada boleh dikata tak ada terdengar ada petugas KPPS atau petugas TPS yang terpapar virus corona. Justru sebaliknya, beberapa hari seusai Pilwakot Makassar virus menyerang sejumlah pejabat pemerintah, anggota tim sukses, bahkan sejumlah kandidat calon Walikota terpapar. Jumlahnya cukup besar. Bahkan, pada hari H Pilkada, salah seorang kandidat Calon Bupati Barru H. Malkan Amin meninggal di hari penceblosan karena Covid-19. Berita paling akhir incumban Bupati Luwu Timur Thorig Husler yang sudah dinyatakan meraih kemenangan terpilih kembali menghembuskan nafas terakhir dikabarkan kena Covid-19 Kamis (24/12/2020). Di beberapa daerah dikabarkan sejumlah Ketua DPRD meninggal karena virus corona.
Seminggu setelah Pilwakot Makassar sederet nama tokoh dan pejabat mengumunkan sendiri dirinya jika positif Covid-19. Sebut saja bigbos Bosowa Grop H. Aksa Mahmud, H. Ilham Arief Sirajuddin (Mantan Walikota Makassar dan jadi Ketua Tim Pemenangan Dg. Ical), Dg. Ical bersama istrinya juga dinyatakan positif Covid-19, dan H. Agus Arifin Nukmanmantan Wagub yang kini staf ahli Menteri Pertanian.
Epidemiologi Universitas Hasanuddin, Ansariadi kepada wartawan mengingatkan masyarakat pentingnya menjaga protokol kesehatan saat Pilkada.
Menurut Ansariadi, jika masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan, maka kasus Covid di Makassar bisa melonjak tajam. Bahkan mencapai 150 persen.
Pernyataan itu memang betul adanya dan terbukti lonjakan pasien terpapar sungguh mengerikan. Rumah sakit dan hotel wisata Covid-19 kewalahan menampung pasien.Jumlahnya tidak di bawah 400 begitu corona menyerang di Kota Makassar.
Menurut Ansariadi, angka kasus 1.273 positif Covid-19 itu merupakan angka yang paling tertinggi. Selama kasus Covid-19 mewabah di Kota Makassar.
Data yang berhasil dihimpun hingga 24 Desember masih di atas 500-an, yaitu 520 sementara sebelumnya (21/12) sebanyak 559 dari hari sebelumnya (20/12) hanya 552, 531 (19/12/) dan 489 pada 18 Desember 2020.
Yang sangat menyedihkan selain pejabat juga duka corona menambah deratan dokter anggota IDI Makassar gugur sebagai pahlawan kemanusian Covid-19. Dua dokter itu adalah Dr Leonard Hasudungan dan Dr Robert Vincentius.
“Tercatat sudah 8 (delapan ) dokter terbaik idi kota makassar ini menjadi kehilangan mendalam bagi kami IDI Kota Makassar,” ujar Ketua IDI Kota Makassar Dr dr Siswanto Wahab Sp.KK, Kamis (24/12/2020).
Kembalinya Makassar sebagai kota yang menyeramkan pelonjakan virus corona memang sangat tepat jika Pj Walikota Makassar memutuskan pemberlakukan jam malam yang mewajibkan semua mall, restoran, rumah makan, dan tempat keramaian harus tutup paling lambat pukul 19,00 Wita. Pada acara peralihan tahun 2020-2021 pemerintah kota bersama pihak kepolisian tidak mengeluarkan izin keramaian, dilarang membakar petasan dan arak-arakan,termasuk semua tempat wisata ditutup rapat untuk dikunjungi.
Jika ditelusuri kasus corona seusai Pilwakot Makassar dan sederet nama yang menjadi pasien terpapar positif Covid-19 sebetulnya dapat disimpulkan kalau mereka itu sosok yang aktif di tengah kerumunan massa dan dengan mudah menjangkiti orang-orang terdekatnya yang sudahmelakukan kontak komunikasi dengannya. (Jurlan Em Saho’as).