INSPIRASI Makassar.com, Makkah – Tidak hanya di Madinah, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Kementerian Agama, Abdul Djamil, juga mengunjungi sejumlah pemondokan di Makkah. Upaya itu untuk menyerap aspirasi, terutama terkait masukan dan saran dari jemaah.
Abdul Djamil yang didampingi Direktur Pembinaan Haji dan Umrah, Muhajirin Yanis, saat di pemondokan 910 di kawasan Misfalah, Makkah, Rabu (31/8/2016) disambut sejumlah jemaah asal Madiun yang tergabung dalam kloter 55 Embarkasi Surabaya.
Niat Djamil untuk menyerap aspirasi jemaah guna perbaikan ke depan, justru dimanfaatkan jemaah untuk menyampaikan terima kasih atas peningkatan layanan haji tahun ini.
Jemaah kloter SUB 08 Madiun, Ibnu Mahmudi (55) yang pernah berhaji pada 2007 mengakui adanya peningkatan layanan penyelenggaraan ibadah haji.
“Konsumsi bagus. Cocok dengan orang Madiun. Dulu 30 hari tidak ada jatah makan, sekarang ada,” ujar Ibnu.
Menurut Ibnu, kuantitas dan kualitas lebih bagus dibanding 2007. Minuman yang disediakan lengkap, bahkan lebih dari cukup. “Dulu saya beli hari beli, sekarang tidak,” ujarnya.
Hotel di Makkah juga bagus, sekamar sekarang empat orang. Dibanding dulu yang delapan orang.
Selain itu, puluhan jemaah haji lainnya merasa transportasi antarkota perhajian juga nyaman. Bahkan, malah banyak jemaah kedinginan di dalam bus.
Jemaah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Labbaik Rumah Sakit Muhamadiyah Lamongan, juga berpendapat senada.
Mukhlisin dan Suyatno, mewakili jemaah lainnya saat bertemu Abdul Djamil di lobi Hotel 802 di wilayah Jarwal, Makkah, juga berterima kasih kepada pemerintah atas layanan yang sangat baik.
“Kami ditempatkan di hotel yang tidak jauh dari Masjidil Haram, hanya 1,34 kilometer,” kata Mukhlisin yang tergabung dalam kloter 45 Embarkasi Surabaya (SUB 45).
Kamar yang disediakan juga sekelas bintang tiga. Tahun ini juga diberikan konsumsi 24 kali.
Suyatno juga merasa cocok dengan menu katering yang dibagikan. Secara keseluruhan ada peningkatan yang sangat baik. (sumber: haji.kemenag.go.id)
