Jakarta – Salah satu permasalahan utama dalam penanganan penyakit kanker adalah masih banyaknya pasien yang memilih jalur pengobatan alternatif daripada pengobatan medis. Dokter mengatakan bahwa informasi yang simpang siur soal kanker jadi alasan utama masyarakat memilih pengobatan alternatif.

Prof Soehartati Gondho‎wiarjo, PhD, Ketua Komisi Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN) mengatakan bahwa informasi yang didapat soal kanker memang masih simpang siur. Salah satu yang paling sering didengar adalah kemoterapi mempunyai efek samping yang besar dan malah bisa membuat kanker menyebar ke seluruh tubuh.

Dikatakan Prof Tati, panggilan akrabnya, informasi tersebut tidak benar, mitos belaka. Ia tak menampik bahwa memang kemoterapi memiliki efek samping seperti membuat rambut rontok dan kulit menghitam, namun efek samping tersebut sifatnya hanya sementara.

“Kalau alternatif kan iklannya tanpa efek samping. Tanpa efek samping belum tentu ada manfaatnya. Bisa jadi malah tanpa efek samping jadinya tanpa manfaat juga,” tutur Prof Tati, dalam temu media di RSCM, Jl Pangeran Diponegoro, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2015).

Dijelaskan Prof Tati bahwa dalam ilmu kedokteran, pengobatan medis haruslah bersifat evidence based. Artinya, pengobatan ini sudah diujicoba dan diketahui memiliki manfaat dalam proses penyembuhan. Khusus kemoterapi, manfaat yang diterima pasien lebih besar daripada efek sampingnya.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here