Puisi-2Oleh: Nurfajri

 

Ada beranda menjulang

Penyeruput seruan berulang

Maharaja tamu memadat suram

Tak merakit pamit lalu pulang

 

          Ada beranda bermenara

          Memanggul mimbar sang pendakwah

          Rindu berkarat pekat

          Terselip dibalik pilar berukir

          Terhirup sepi menyeruak

          Terbentang antara dua serambi

 

Ada beranda berkubah

Mashur kilau diatasnya

Romantisme galeri islam

Perjajakan tuan musafir

 

Ada beranda bertaman

Merebakkan bunga kasturi

Memuai dari bilik syurga

Lalu tercium semerbak firdaus

Tergelincir mesra dari rongga hidung

Pemakmur berandaNya

 

          Dua tiga empat insan

          Bersimpuh diteras-teras berdebu

          Lantunan ayat-ayat bergerutu

          Timbul tenggelam sembilu

          Mengalungi hati yang menggebu

 

Tidak genap dua puluh cucu adam

Sepekan mampir sekali sekejap

Perkara ibadah jumat

Terngiang khotbah tersiar percuma

Tumpah berceceran

 

          Tidak genap sepuluh kaum

          Menyentuh beranda dalam benaknya

          Melunasi lima waktu persembahyangan

 

Sungguh jaya hari raya

Sudut ke sudut menjaring

Penjudi, pemabuk, pegawai

Dan kacong-kacong negeri

Hentakan kakinya berbondong-bondong

Memenuhi shaf suci dalam beranda

 Rupanya, hatinya putih sehari

Kembali berdebu lalu abu-abu

Menggumpal jadi titik hitam

 

               Mantra apa ini?

               Sihir ala pelet iblis

               Mengkafirkan yang kafir

 

Kalau ada jahannam putih

Hadiahkan untuk si iblis

Biar tenang hidupnya

Tidak !

Nyatanya tidak !

Jahannam tetaplah merah

 

                Andai beranda itu bercerita

                “ Akulah beranda sang Khalik

                Rumah tak bertuan milik Tuhan

                Pengap harap menanti hamba

                Yang menggenang asmaNyaPuisi-1

                Disepanjang hamparan sajadah

                Menggelar kemenangan dijidatnya

                Tidak ! aku tetap kosong

                Sampai saat aku rebah ambruk

                 Lalu mati bersama hati-hati yang mati “

 

 

Penulis : Nurfajri

Mahasiswa jurusan PPKn FIS UNM

BAGIKAN
Berita sebelumyaFKM UPRI Makassar KKP Profesi di Bone
Berita berikutnyaKasdam: Amankan Kunci Motor Mahasiswa Pasca UNM
Journalist Inspirasi Makassar. Lahir di Kutai Kartanegara, 25 Juli 1972. Studi SD hingga SMP (MTs As'adiyah) diselesaikan di sebuah desa penghasil batu bara, Santan Tengah, kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Menyelesaikan S1 di Fakultas Teknik Elektro, Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Februari tahun 1999. Sementara pendidikan menengah atas ditempuh di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Watampone, Bone, Sulawesi Selatan. Mantan wartawan harian Fajar Makassar, penyiar dan reporter di radio berita Independen Fm serta kontributor Radio Berita 68H Jakarta.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here