Makassar, Inspirasimakassar.id:

Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren  Darud Da’wah Wal Irsyad Galesong Baru (Ponpes DDI-Galbar), menggelar sunatan gratis. Sunatan  bagi 50 anak keluarga dhuafa itu berlangsung di Ponpes DDI Galbar, Jalan Yos Sudarso, Lorong 154 A No.17, Selasa 11 Juni 2024.

Sunatan gratis ini merupakan kerjasama Yayasan Pendidikan Ponpes DDI Galesong Baru dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS Kota Makassar.  Kerjasama sunatan gratis ini sudah dua kali digelar. Pertama pada Sabtu, 22 Oktober 2022.

Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan BAZNAS Kota Makassar, Ahmad Taslim Mattammeng,S.Ag,M.Si mengaku, sunatan massal gratis bertemakan “Sunatan Massl Santri Sehat” ini merupakan salah satu program, dari sederet program unggulan lembaga amil zakat terpercaya dan amanah yang beralamat di Jalan Teduh Bersinar Nomor  5, Kecamatan Rapoccini, Kota Makassar  tersebut.

Gus  Taslim—sapaan akrab Ketua Dewan Instruktur Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda  Ansor Sulsel, dan Ketua Dewan Penasihat PC GP Ansor Kota Makassar ini menambahkan,  sunatan gratis yang dilakukan menggunakan laser—dari Klinik BAZNAS Medika.

 “Penyunatan ini dilakukan tenaga yang benar benar profesionan, sehingga  saat disunat, anak anak tidak merasa sakit,” tuturnya, didampingi sejumlah staf pelaksana BAZNAS Makassar, Fitriany Ramli, H.Arifuddin, Mudassir, Syarifuddin Pattisahusiwa, dan mahasiswa magang dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

Menurut Gus Taslim yang juga Ketua Dewan Instruktur GP Ansor Sulsel ini, sebenarnya, sekali sunatan menggunakan laser ini biayanya mulai Rp1,5 juta hingga Rp2 juta. Tetapi,semuanya ditanggung oleh BAZNAS. Malah, anak anak yang disunat juga mendapatkan bingkisan, berupa sarung dan biaya transport.

Di bagian lain putera bungsu ACH Abdurrahman Matammeng–salah seorang ulama kharismatik Sulsel, kelahiran Ujungpandang, 20 Juni 1973 ini mengemukakan, selain sunatan massal, berbagai program unggulan BAZNAS Kota Makassar yang telah berjalan tiga tahun belakangan, di antaranya,  bantuan konsunti f bulanan berupa sembako dan uang tunai, renovasi rumah, biaya kesehatan, jumat berkah,beasiswa mulai SD, SMP, MIN, MTsN, MAN, hingga S1 dan S2, serta belajar di luar negeri .

Program lainnya adalah, Saudagar Tangguh Baznas yang dikemas dalam bentuk Bantuan Operasional Dhuafa Produktif.  Jenis bantuan ini, setidaknya karena  kebanyakan pelaku UMKM, kurang memiliki kecakapan meningkatkan produktivitas. Malah, masih ada pelaku ekonomi kecil ini menjatuhkan pilihan kepada rentenir.

“Program ini dapat  membangkitkan  pelaku ekonomi ummat, sekaligus dapat mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri layaknya Saudagar Tangguh. Hanya saja, para penerima harus melalui proses asesemen. Jumlahnya, mulai Rp2000.000, hingga Rp7000.000. Malah ada yang lebih, tanpa pengembalian,” jelas  ketua Tanfidziyah Forum Santri Nasional (FSN) Sulsel 2019—2024 ini.

Menyinggung dana yang digunakan untuk keseluruhan program BAZNAS Makassar, alumni Tafsir Hadist IAIN Alauddin Makassar , Magister Sosiologi Pascasarjana Unhas, Ketua Tanfidziyah Forum Santri Nasional (FSN) Sulsel 2019–2024, dan Ketua Harian  Perguruan Pagar Nusa Makassar 2024 ini berasal dari para Muzakki yang  menyalurkan zakat, infak,  dan sedekah (ZIS)-nya ke BAZNAS Kota Makassar.       

Karena itu, dalam menjalankan amanah, BAZNAS Makassar tidak  boleh main main dalam hal zakat. Seluruh jajaran BAZNAS Makassar mengetahui betul, para mustahik seperti diisyartakan dalam 8 golongan atau asnaf. Yakni, fakir, miskin, riqab atau biasa disebut sebagai hamba sahaya, gharim– orang yang memiliki hutang dan kesulitan melunasinya, mualaf, yaitu orang yang baru memeluk agama Islam untuk merasakan solidaritas. Termasuk, fiisabilillah– pejuang agama Islam, ibnu sabil– orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan jauh, serta amil– orang yang menyalurkan zakat.

Sekadar diketahui, kehadiran Ponpes DDI Galesong Baru ini bervisi “Menuju santri berprestasi mandiri, berwawasan ke-Islaman dan berakhlakul karimah” dan bermisi “Meningkatkan prestasi akademik lulusan, meningkatkan prestasi ekstra kurikuler, meningkatkan minat baca Al-Qur’an, meningkatkan disiplin santri, dan membentuk santri yang berakhlakul karimah” ini, di tengah tengah terpaan majunya pendidikan modern di Kota Makassar, dan umumnya di Sulawesi Selatan.

Ponpes ini memiliki sejarah panjang, dengan pemuka Nahdlatul Ulama masa lalu. Sebut saja, di awal perkembangannya,  Ponpes ini, juga pernah dikunjungi sesepuh NU, KH Hasyim Asy’ari.

Di Ponpes penerima piagam Penghargaan School of Manajement Award atas partisipasi Pengelolaan stan pameran terbaik, kategori layout display paling menarik, pada expo hari Santri IMMIM tahun 2023 ini tali kekerabatan cukup kental, dan demikian erat. Itu terlahir, lantaran secara historis, bukan saja  amat sangat membanggakan, melainkan  amat sangat mulai. Amat sangat memiliki peran. Malah, amat sangat bermanfaat bagi lahirnya pemimpin ummat di masa datang. Pemimpin ummat, yang mengedepankan ajaran Ahlusunnah Waljamaah.

Di sisi lain, Ponpes ini mengedepankan Trilogi DDI yaitu, Dakwah–menyampaikan ajaran agama Islam secara menyeluruh, Pendidikan–membentuk masyarakat sadar ilmu pengetahuan, dan Sosial–peduli sesama sesuai ajaran agama Islam. (din pattisahusiwa-tim media baznas kota makassar)

BAGIKAN
Berita sebelumyaSi Jago Merah Hanguskan Tiga Rumah, Uang Ratusan Juta, dan Emas
Berita berikutnyaTerpidana Narkotika Membayar Uang Pidana Denda Rp1 M
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here