Ketua STIK Yapma Makassar, Andi Esse Puji Pawenrusi, SKM, M.Kes (kedua kanan), didampingi Ketua Prodi S1 Kesmas, Ilham Syam, SKM, M.Kes (kiri) dan Ketua IKA STIK Yapma Makassar, Andi Ayumar, SKM,M.Kes (kanan) dan stafnya Nurleli, SKM, M.Kes. (foto:yahya)
Ketua STIK Yapma Makassar, Andi Esse Puji Pawenrusi, SKM, M.Kes (kedua kanan), didampingi Ketua Prodi S1 Kesmas, Ilham Syam, SKM, M.Kes (kiri) dan Ketua IKA STIK Yapma Makassar, Andi Ayumar, SKM,M.Kes (kanan) dan stafnya Nurleli, SKM, M.Kes. (foto:yahya)

INSPIRASI Makassar.com, Makassar –  Program Studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat (kesmas) mulai beroperasi sejak 1998. Alumni yang dihasilkan mencapai 1434 sarjana kesmas. Para lepasan kampus itu menyebar bekerja pada instansi pemerintah dan swasta. Beberapa alumni malah sudah menjadi kepala puskesmas di tempat pengabdian mereka.

Demikian ditegaskan,  Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan  Yayasan  Pendidikan Makassar  (STIK Yapma), Andi Esse Puji Pawenrusi, SKM, M.Kes di temui di kampusnya Jl. Maccini Raya Makassar,  Jumat (3/6/2016) kemarin didampingi Ketua Prodi S1 Kesmas, Ilham Syam, SKM, M.Kes dan Ketua IKA STIK Yapma Makassar, Andi Ayumar, SKM,M.Kes.

Dijelaskan, alumni yang sukses menjadi kepala Puskesams diantaranya bertugas di Kabupaten Barru, Sidrap, Kota Palopo, Maluku, NTT, Buton serta beberapa menduduki jabatan pada Dinas Kesehatan di Kabupaten Jeneponto, Kolaka Utara serta wilayah Sulsel dan sekitarnya, tegas Andi Esse.

Meningkatkan daya saing alumni, maka kampus memiliki SD Binaan dan Puskesmas Binaan yang menjadi laboratorium praktek bagi kesehatan masyarakat yang rentan pada masalah gizi buruk, ibu hamil dan kelompok berisiko lainnya, ungkap Andi Esse.

Kehadiran dua lokasi binaan tersebut memudahkan mahasiswa dalam melakukan praktek dan kegiatan pengabdian pada masyarakat. Kegiatan rutin dilakukan pada SD binaan dengan memperkenalkan secara diri kepada siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat, katanya.

Hal sama juga dilakukan dengan binaan pada Puskesmas Panakukang di Kelurahan Karuwisi Utara, membuat jamban percontohan, penyaringan air bersih serta pemberian ASI Ekslusif. Semua kegiatan dilakukan civitas akademika kampus guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,  serta memperbaiki perilkau hidup sehat bagi warga masyarakat, tandasnya.

Tahun akademik 2016, kampus akan menerima sekitar 300 maba untuk tiga prodi yakni, S1 Keperawatan,  S1 Kesmas  dan Program Profesi Ners.  Dua prodi yakni Keperawatan dan Profesi Ners telah meraih akreditasi dengan nilai B dari dari Perkumpulan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (Perkumpulan LAM-PTKes).

Mahasiswa baru (Maba) yang diterima tersebut dibatasi sesuai  rasio dosen dengan sarana dan prasarana ysng dimiliki kampus. Data terakhir tercatat pada Pusat Data Perguruan Tinggi (PDPT) mahasiswa berjumlah 1148 orang untuk tiga prodi itu. Keperawatan memiliki peminat terbanyak.

Adapun Sumber daya dosen yang dimiliki untuk tiga prodi itu adalah, S1 Kesmas, 21 orang, Keperawatan (24) serta Profesi Ners (8).  Para dosen itu ada 2 orang lanjut S3 di Unhas serta satu orang S3 di Jepang. Semua dosen kualifikasi pendidikan S2 sesuai pada  tuntutan UU Guru dan Dosen, katanya. (ulla/yahya).

 

 

 

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here