HA

Inspirasimakassar.com:

Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar, menggelar Halal bi Halal. Gubernur Sulsel, diwakili Kepala Biro Kesra, H.Suherman,SE,MM, dan walikota Makassar Azwis Badwi M.Si. Turut hadir bersama 400-an undangan pada kegiatan bertemakan “Bersihkan Hati, Eratkan Silarahmi” ini, diantaranya Ketua Kerukunan Keluarga Kristen Maluku-Makassar, Pendeta Danny Sopamena . Pembawa hikmah pada Halal bi Halal yang berlangsung di  Baruga Anging Mammiri, rumah jabatan Walikota Makassar, Ahad, 15 Juli 2018 ini, Drs.  H.Machyuddin Latuconsina,SH,M.Ag.GUB

Gubernur Sulsel diwakili Kepala Biro Kesra, H.Suherman,SE,MM (kiri bersalaman dengan pembawa hikmah halal bi halal, Drs.H.Machyuddin Latuconsina,SH,M.Ag 

Halal bi Halal bernuasa kearifan lokal ini tidak melewati batas umur, ras, agama, maupun adat istiadat.  Tradisi atau sistem pela gandong ini membuat hubungan antar masyarakat dan umat beragama di Maluku menjadi damai. Masyarakat Maluku yang sudah terikat pela maka memiliki kewajiban untuk membantu negeri yang menjadi pela mereka, baik itu yang satu daratan ataupun beda pulau.WALIKOTA

Kepala Kesra Kota Makassar saat mewaliki Walikota Makassar

H.Suherman,SE,MM  mengemukakan, Halal bi Halal KWIM tentunya dimaksudkan untuk membina, mengembangkan dan mengarahkan gerak laju kehidupan organisasi.

 “Bahwa tugas kita semua adalah mendorong kehiduan masyarakat untuk tetap maju dengan pikiran-pikiran positif dan konstruktif dalam semangat kebersamaan, semangat menghargai sikap dan pikiran orang lain, dengan lebih mengutamakan kerukunan hidup berbagsa dan bernegara.Sesepuh Maluku Islam dan KristenKETUAKetua KWIM Prof.H.Sadly AB, M.P.A

Tentunya, demikian H.Suherman, semua orang tidak setuju dengan pihak atau kelompok yang ingin memaksakan kehendaknya. Karena, selain tidak sesuai dengan tatakrama kehidupan sosial budaya. Juga, tidak sesuai dnegan semua ajaran agama. Intinya, menghargai perbedaan berpikir sebagai sikap kritis dan maju, tetapi tetap menjaga sifat musyawarah dan mufakat yang selama ini dipraktekkan dalam kehidupan.

Sementara menurut Azwis Badwi, sebagai  ummat Islam selayaknya berlapang dada dan saling memaafkan, khususnya terhadap sesame muslim dan muslimah. Sudah barang tentu dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari melakukan hal hal yang tidak sepantasnya, sehingga adanya rasa ketidaknyamanan.TABLOID

Sesepuh  Islam dan Kristen Maluku

Ketua KWIM Prof.Sadli Abdul Djabar, M.P.A mengharapkan, lewat Halal bi Halal, masyarakat Muslim dan Kristen Maluku di Makassar untuk terus membangun kebersamaan. Kedepankan nilai-nilai saling menghargai, dan memanusiawikan manusia Maluku yang berakhlak mulia.

Sadli Nilai-nilai tersebut antara lain nilai kebersamaan atau nilai kekeluargaan, nilai persatuan, saling menghormati, persamaan atau nilai hidup kesetaraan dan nilai kehidupan yang damai. Sistem inilah yang sampai sekarang masih menjaga kerukunan dan kekerabatan hubungan persaudaraan masyarakat Maluku.

Menurut ustaz Machyuddin Latuconsina, sebagai keluarga besar Maluku di Makassar dan Sulawesi Selatan umumnya, haru punya andil dan karya membangun Makassar sebagai kota dengan menjunjung tinggi kebersamaan.

Seperti diketahui, barangsiapa yang beriman kepada-NYA, dan hari akhir, hendaklah ia menyambut silaturahmi. Apalagi, orang yang suka mengunjungi sanak saudaranya, serta menjalin silaturhami, akan dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya.MAJELIS TAKLIM

Majelis taklim KWIM

Bahkan, balasan orang yang menyambung tali silaturahmi adalah didekatkan dengan surga dan dijauhkan dari api neraka. “Engkau menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi” (HR Bukhari dan Muslim).

Makanya, tidak salah, sekalipun ada kebhinekaan—atau berbeda beda, namun dalam satu ikatan ke-Maluku-an. Makanya, sekalipun daerah ini pernah dilanda tragedi tahun 1999, namun terdapat hal menarik yang sering menjadi salah satu solusi dalam menyelesaikan pertikaian itu. Hal ini tidak lain adalah tradisi pela gandong yang merupakan salah satu sistem hidup sosial masyarakat di negeri para raja ini.LENSOTarian lenso mahasiswa puteri Maluku

Tentunya, persaudaraan, seperti ternarasi dalam pela gandong itu, dalam rangka menemukan keharmonisan dalam kehidupan. Niatan ini pula terlahir, melalui halal bi halal.  Secara harfiah, kalimat halal bi halal ini bermakna memohon untuk di halalkan, jika selama ini ada kekeliruan dan kekhilafan. (din pattisahusiwa-humas KWIM)

BAGIKAN
Berita sebelumyaDPRD Makassar gelar Paripurna Penjelasan Jawaban Fraksi Terhadap 4 Ranperda
Berita berikutnyaBasdir : Pelayanan Pemkot Menurun
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here