Makassar, Inspirasimakassar.com: Jurlan Em Saho’as penyair Indonesia kelahiran Makassar yang kini menjabat Wakil Ketua 2 bidang distribusi dan pemberdayaan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar berhasil masuk “Top 10” juara lomba tulis puisi dan Cerpen 2023 tingkat nasional yang diselenggarakan komunitas Literasi kita Indonesia lewat karya puisinya berjudul “Iqra atas nama Allah”. Pengumuman juara dilakukan lewat link medsos panitia penyelenggara Sabtu (29/7) lalu.
Masuknya nama penyair yang juga dikenal luas sebagai jurnalis dan sutradara ini menunjukkan sosok yang tak pernah berhenti berkarya sejak menulis puisi di bangku madrasah hingga usia jelang 60 ini. Dari kesepuluh nama peraih juara hanya Jurlan Em Saho’as yang berasal dari kota luar Pulau Jawa, sembilan juara lainnya beralamat di berbagai kota di Pulau Jawa seperti Jogyakarta dan Bandung.
Kegiatan lomba yang digelar tanpa membatasi usia peserta dan terbuka buat umum diikuti 2.800 lebih peserta dari berbagai daerah dengan ketentuan setiap peserta hanya diperbolehkan mendaftarkan 1 judul karyanya (puisi/Cerpen). Dari jumlah tersebut hanya sekitar 2.150 judul karya peserta yang dinyatakan lulus seleksi memperebutkan total hadiah Rp 30 juta dan sebuah laptop masing-masing buat peraih puisi dan Cerpen terbaik.
Sebelumnya, pada ajang peringatan Hari Puisi tahun 2020 Jurlan juga meraih prestasi terbaik dalam pemilihan judul buat buku kumpulan puisi peraih juara bersama 50 nominator lainnya. Judul buku yang diikutkan Jurlan adalah “Tanah Air Puisi”. Selain itu beberapa prestasi dan penghargaan pernah diperolehnya, diantaranya meraih juara harapan 1 pada Festival Puisi Kreatif se-Sulsel (1991, Unhas), Juara III Lomba Penulisan dan Baca Puisi se-Sulsel (1999, Dewan Kesenian Sulsel). Nama Jurlan juga tercantum dalam buku “Apa dan Siapa Penyair Indonesia” (2017) yang dikuratori Sutardji Calzoum Bachri, Abdul Hadi W.M., Ahmadun Y Herfanda dkk.
Karya berupa puisi dan esai yang dihasilkan terhimpun dalam buku antologi puisi Sastrawan Nusantara (1998), Moyangku Bugis (1999), Ombak Makassar (2000, Penerbit Elsas Jakarta), Resonansi Indonesia (2000, Penerbit Komunitas Sastra Indonesia), bersama Rahman Arge editor Antologi Puisi Penyair Temu Taman Budaya se-Indonesia (2000, Taman Budaya Sulsel), Cendikiawan dan Penguasa (kumpulan esei, 2007, Elsas Jakarta), dan antologi puisi relegius “Sang Musafir” (2020).
Di bidang jurnalis, Jurlan juga pernah meraih juara harapan I penulisan featurenews (jurnalis Sastra) se-Sulsel (2009). Ketekunannya menulis esei dan kritik seni sastra dan film maka Pemerintah Provinsi Sulsel memberinya penghargaan “Celebes Award” pada tahun 2003. Penghargaan bidang seni budaya itu diberikan pemerintah kepada seniman dan budayawan yang dinilai berprestasi dan konsisten berkarya pada setiap ulang tahun Sulsel.
Selain sering tampil pada acara pembacaan puisi di DKM, Benteng (Fort Rotterdam) dan kampus-kampus, juga pernah tampil membacakan puisinya dalam temu penyair buruh Indonesia di Taman Ismail Marzuki (1999), bersama penyair Diah Hadaning dan Ahmadun Y. Herfanda tampil dalam dialog dan baca puisi di Gedung Ying Hua Jakarta (2006) dan sebagai produser drama “Jihadunnafsi” karya Aspar Paturusi dalam acara Temu Seniman Relegius Nasional Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Pusat di Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tahun 2000.
Sedang pengalaman pentas sastra dan teater lainnya, baik sebagai penulis, aktor, sutradara maupun sebagai kurator, pimpinan produksi dan produser, diantaranya bermain dalam drama TVRI Makasar (1983-1997) yang ditulisnya sendiri berjudul Piano, Tangan-tangan waktu, di Ujung-ujung Senja, Pedang, Tiga Gadis Desa, Rahasia Hati, dll. Diantara naskah drama yang disutradarai dan melibatkan aktor terbaik festival teater Sulsel dan nasional adalah “Limbo dan Ayesha” karya Akhudiyat (1983), “Ssst” karya Ikranegara (DKM, 1987), Lampu- lampu maut karya Taufiq Al Hakim (1990), Pembenci Matahari karya Rahman Arge (DKM, 2002).
Keterlibatannya di dunia kesenian dan jurnalis terlihat pada beberapa jabatan yang pernah dipercayakan kepadanya, diantaranya redaktur budaya Harian Pedoman Rakyat (1986-2007), pendiri dan pimpinan Teater Hasyim Asy’ari (1983-1990), Pendiri dan Pimpinan Sanggar Studi Aswajah (195-1990),Pendiri dan Pimpinan Studi Teater Favorit (1990-1995), Ketua Liga Seni Kampus Islami UMI (1990 – 1996), Ketua Lembaga Kreatifitas dan Seni Budaya IPNU Pusat (1996 – 2000), Pengurus Pleno Dewan Kesenian Makassar (1998 – 2000), Sekretaris Kine Club PWI Sulsel (1998 – 2001), Sekretaris Bidang Publikasi dan Dokumentasi BKKNI Sulawesi Selatan(1998 – 2001), Sekretaris Kelompok Pengamat Film Nasional (KPFN) Sulawesi Selatan (1998-2003), Sekretaris Yayasan PESAN Sulsel (1998-sekarang), Sekretaris Teater Zaman (1998-sekarang), Pengurus Dewan Kesenian Makassar (DKM) Bidang Sinematografi (1999-2002), Pengurus PWI Sulsel Bidang Diklat Wartawan (2002-2007), Pengurus PWI Sulsel Bidang Seni Budaya (2007-2011), Wakil Sekretaris PARFI Sulsel (2009-2014) dan Sekretaris Komisi Media dan Pers Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar (2013-2016).
Dunia jurnalistik sendiri sudah dilakoninya sejak duduk di bangku kuliah semester III pada tahun 1983 dengan menjadi wartawan di Mingguan Mimbar Karya kemudian tahun 1986 dia diterima di Harian Pedoman Rakyat. Pernah menjabat Pemimpin Redaksi di Harian Suara Sawerigading (2007), Pemimpin Redaksi Tabloid Pesan Nasional (1998-sekarang), Pemimpin Redaksi Tabloid Sorot (2007-2009), Pemimpin Redaksi Majallah Sulawesi Membangun Nusantara (2013-2014), Redaktur Pelaksana Majalah Abdi Negara (diterbitkan KORPRI Sulsel, 2013-2015), Pemimpin Redaksi Majalah Mamaku (diterbitkan Urais & Binsyar Kanwil Kementerian Agama Sulsel, 2013-2015), Pemimpin Redaksi Harian Kaltara (Kalimantan Utara) pada tahun 2016. Kini pemegang Sertifikat Kompeten Wartawan Utama Dewan Pers aktif menjalankan tugas jurnalis sebagai Pemred Majalah Dinamika, Redaktur Pelaksana Tabloid Harapan Rakyat, dan menakhodai dua media online Sorotmakassar.com dan lintasterkini.com.
Adapun “Top 10” bidang puisi adalah Supiani, S.Pd, M.Pd meraih juara 1 menyusul Jamiatur Rizqiyah (juara 2), Bq. Weddayu Murferatiwi, S.Pd (juara 3) disusul Ririn Risalia (peringkat 4), Andam Claudia Islla (peringkat 5), peringkat 6 Arie Andhini Puspitasari, Ss.,Gr., peringkat 7 Anggriani, peringkat 8 Nina, peringkat 9 Annisa Andani Santika, S.Pd dan peringkat 10 Jurlan Em Saho’as.
Adapun juara lomba nulis cerpen diraih Ai Herlina sebagai juara 1, juara 2 Adrianus Bareng,S.Pd, juara 3 Lia Laeli Muniroh sedang Rachman Hadi meraih peringkat 4, peringkat 5 Maria Susanti, S.Pd, peringkat 6 Siti Afri Lailatin,S.Pd, peringkat 7 Adianti, S.Pd, peringkat 8 Setio Widodo, peringkat 9 Tio Minarsi, S.Pd, dan peringkat 10 Deni Agung Styo Bintoro.
Keseluruhan peserta yang lolos seleksi baik yang meraih juara maupun yang tidak meraih juara berhak mendapat sertifikat, souvenir, dan diterbitkan dalam buku kumpulan puisi dan Cerpen versi cetak dan digital online. (aje)

BAGIKAN
Berita sebelumyaPengurus IKB PPSP IKIP UP Periode 2023-2026 Dilantik
Berita berikutnyaBappeda Evaluasi Hasil Review Kinerja Aksi Bagda Tahun 2022
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here