Makassar, Inspirasimakassar.com :
Kawasan Timur Indonesia (KTI) saat ini sedang gencar memajukan sektor ekonomi, terutama dari sisi digitalisasi. Dalam ajang KTI Digital Festival (Digifest) 2020 yang digelar di Makassar beberapa waktu lalu, Bank Indonesia menyatakan bahwa Sulawesi Selatan termasuk lima provinsi KTI dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia. Dengan inflasi yang berada dalam kisaran 2,35% (year on year) pada triwulan keempat 2019, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan mencapai 6,92% dimana dari segi produksi didukung oleh seluruh lapangan usaha. Maka, sebagai pintu gerbang perekonomian KTI Sulawesi Selatan memiliki peran penting guna meraih pencapaian tersebut melalui peningkatan lalu lintas perdagangan sehingga menghasilkan perekonomian yang konsisten tumbuh tinggi di atas rata-rata nasional.
Dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, masing-masing pemerintah provinsi membutuhkan berbagai kebijakan yang harus diterapkan seperti moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran berbasis digital. Peran penting pemerintah provinsi Sulawesi Selatan dalam memajukan perekonomian daerah dan KTI semakin nyata dengan penerapan transaksi digital secara menyeluruh dan sosialisasi QRIS secara rutin, sehingga mempermudah lalu lintas perdagangan di Sulawesi Selatan semakin adaptif.
Upaya perbankan di Sulawesi Selatan dalam memajukan ekonomi daerah dari sektor pembayaran digital berhasil menggandeng ratusan UMKM dan pasar-pasar tradisional yang telah aktif menggunakan QRIS. Selain itu, perbankan Sulawesi Selatan mulai gencar menerapkan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) melalui transaksi digital. Upaya-upaya tersebut tidak hanya dilakukan di kota-kota besar Sulawesi Selatan, tetapi juga ke berbagai wilayah terpencil sehingga dapat memperkuat ekosistem ekonomi digital yang utuh di serta mendongkrak kontribusi ekonomi daerah Sulawesi Selatan sebagai pusat perdagangan kawasan Indonesia Timur.
Bersamaan dengan upaya perbankan dalam mendongkrak ekonomi daerah melalui transaksi non tunai, khususnya di pasar-pasar tradisional dan instansi pemerintahan, perusahaan fintech pun optimis bahwa gerakan transaksi non tunai di Sulawesi Selatan makin menguat. Sebagai bentuk dukungan ini, OttoPay sebagai salah satu aplikasi pembayaran yang dapat menerima QRIS mendampingi para pelaku UMKM di Sulawesi Selatan dengan menyediakan platform digital yang memperkuat arus ekonomi komunitas dalam mendukung upaya pemerintah provinsi Sulawesi Selatan dalam meningkatkan kontribusi pendapatan asli daerah. Lebih jauh lagi, OttoPay juga membantu mengembangkan keberlangsungan usahanya.
Direktur PT Reksa Transaksi Sukses Makmur, Budi Hartono memaparkan, “OttoPay tidak hanya berkontribusi terhadap industri UMKM Sulawesi Selatan secara menyeluruh melalui transaksi digital, tetapi juga berupaya merangkul dan mendampingi para mitra UMKM dalam menyediakan platform digital yang memperkuat perekonomian sekaligus mengembangkan bisnis jangka panjang dalam komunitas. Kehadiran OttoPay di Sulawesi Selatan menjadi bentuk dukungan penuh terhadap penerapan transaksi non tunai yang bertujuan mempersatukan berbagai instansi untuk memperkuat ekonomi daerah, terutama dari sektor UMKM.”
Aplikasi pembayaran digital OttoPay saat ini memiliki mitra yang tersebar di seluruh Indonesia, seperti para pedagang di pasar, pemilik kantin, pemilik warung, maupun pelaku UMKM, termasuk kota ke-2 dan ke-3. Walau fitur utama yang banyak digunakan Mitra OttoPay adalah untuk menyediakan proses pembayaran bagi konsumen mereka, namun OttoPay juga dapat memberi keuntungan bagi pedagang berupa tambahan penghasilan dengan layanan PPOB (Payment Point Online Bank) berupa pembayaran tagihan listrik, air, pembayaran BPJS, pembelian pulsa, dan voucher game. Seluruh proses transaksi pembayaran dari fitur-fitur yang ditawarkan kepada Mitra OttoPay, kini sudah dapat dilakukan dengan menggunakan QRIS.
“Penerapan transaksi digital di daerah Sulawesi Selatan mendatangkan tantangan tersendiri bagi OttoPay, seperti lebih giat meningkatkan literasi terkait pembayaran digital kepada masyarakat, serta sinyal yang sulit dijangkau di wilayah terpencil. Untuk mengatasinya, OttoPay mengandalkan sumber daya manusia dengan mendistribusi tim OttoPay di masing-masing daerah secara merata untuk melihat peluang bisnis dan bertanggung jawab penuh dalam memberikan edukasi update layanan, sosialisasi dan menawarkan peluang bisnis baru dari produk unggulan OttoPay di daerah kerja yang menjadi teritori aktivitas harian”, tutup Budi.