muhammad nasir suaib
muhammad suaib natsir

Minggu sore dengan pesona sunset yang memerah memeriahkan suasana kota daeng. Lewatlah seekor kucing berwarna belang disela sela kursi tempat biasanya aku duduk. Pohon pisang juga tak kunjung berbuah. Sebuah kondisi semu di Sekretariat baru ini.

Aku datang di tempat ini pukul 16:00 Wita sore. Setelah seharian hanya berbaring menikmati suasana libur yang kurasa cukup panjang. Kukatakan cukup panjang karena dalam kurun seminggu terakhir aku hanya kuliah pada hari selasa. Banyak waktu yang lowong. Kuhabiskan minggu pagi di kos yang sudah 4 bulan tepat kutinggali. Hari ini memang tepat 4 bulan aku tinggal di kos tersebut. Tapi sudahlah itu tidaklah penting untuk dibahas.

Sore hari setelah mandi, akupun berangkat dari kos ku menuju sekretariat yang jaraknya kurang lebih satu kilometer dari rumahku. Jalanan cukup lengang karena mungkin sebagian besar warga kota daeng memanfaatkan hari liburnya. Tak lama kemudian aku sampai di Sekretariat HPMM Ranting Lebok. Letaknya di Bonto Tanga. Tempat ini cukup nyaman. Cukup hening, kecuali oleh 7 orang teman seperjuangan yang juga berada di Sekretariat ini.

Mereka juga menghabiskan hari liburnya hampir sama dengan saya yaitu bersantai. Mereka bermain domino dan dirangkaikan dengan candaan. Tentunya dengan bahasa daerah lazimnya ketika berkumpul. Canda tawa tak terasa menghabiskan waktu sore yang kami habiskan di Sekretariat ini. Hidup di Sekretariat memang banyak hal yang bisa dikerjakan mulai dari.membaca buku, bercengkrama, diskusi, rapat dll. Itu pun kami jalankan disini. Dengan suasana yang cukup kami inginkan mengingat ini adalah tempat yang baru beberapa hari kami tempati.

Sore kami lalui bersama bernyanyi dan bercanda lalu datanglah 3 orang perempuan yang tak lain adalah saudara kami dari kampung. Mereka (3 orang perempuan) datang membawa beberapa gelas sara’ba. Setelah itu mereka menceritakan kedatangannya bahwa mereka sedang melakukan penggalangan dana di lembaga mereka HPMM Komisariat Unismuh Makassar. Mereka keliling rumah ke rumah di sekitar kampus Unismuh menjajakan jualannya. Sebuah kreativitas dan keuletan yang mereka lakukan. Beberapa gelas kemudian kami beli untuk menikmati waktu santai kami (saya dan 7 orang temanku). Setelah dibayar mereka bertiga pun kembali melanjutkan penjualan sarabba mereka.  Sarabba sore dinikmati di sore hari sungguh nikmat. Apalagi jika bersama dengan teman sekampung pasti akan menambah hangatnya sarabba ini.

Tak lama kemudian ketika sarabba ini belum juga habis datanglah 3 orang ustad. Kami sambut tamu ini dengan 2 gelas sarabba yang masih ada. Diskusi diskusi mengenai keagamaan pun berjalan. Sang ustad mengingatkan bahwa kita perlu beribadah karena hidup ini sudah tak lama lagi. Kita tidak ingin pergi dengan membawa dosa. Dunia hanyalah sementara. Kurang lebih seperti itu pesannya kepada kami. Kami pun meng ia kan karena semua itu adalah benar. Tak lupa ustad juga mengingatkan untuk meramaikan masjid karen kebetulan waktu sudah menjelang salat magrib. Mereka juga mengajak kami untuk bergabung dalam majelis ilmu yang mereka laksanakan di sebuah mesjid di Kerung-kerung. Beberapa waktu berselang tibalah azan magrib. Aktivitas main domino pun dihentikan satu persatu kami tinggalkan sekretariat untuk menunaikan salat. SEKIAN

Penulis : Sekretaris Umum HPMM Ranting Lebok

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here