Oleh : St.Arafat Sanaky,SKM,S.Kep

PEMBINAAN kesehatan keluarga, ditujukan kepada upaya menumbuhkan sikap, dan perilaku yang lebih baik. Titik tumpunya adalah, mengatasi masalah kesehatan dengan dukungan dan bimbingan tenaga profesional, utamanya memengaruhi kesehatan keluarga, utamanya mereka yang lanjut usia.

Untuk itu, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Minasaupa, Kecamatan Rapoccini Kota Makassar  menggagas inovasi ‘Sehat Bugar Lansia’, atau bahasa kerennya adalah “ SEBULAN”.

Program SEBULAN ini dilaksanakan setelah melihat kondisi makro dan mikro. Kondisi mikro, setelah melihat tingginya persentasi sejumlah penduduk berusia lanjut di wilayah kerja Puskesmas Minasaupa, tahun 2022, sebanyak 4.252 jiwa. Dari jumlah ini, yang mempunyai masalah kesehatan sebanyak 349  jiwa.

 Sementara kondisi makro, didasari atas permintaan dan harapan Menteri Kesehatan, Budi G Sadikin yang mengharapkan agar Lansia tetap menjaga kesehatan. Ia meminta Lansia tetap beraktivitas. Misalnya melalui olahraga, maupun skrining kesehatan. Kebiasaan baik ini dilakukan agar Lansia Indonesia tetap sehat, dan produktif dalam beraktivitas di masyarakat.

Sebab, permasalahan utama Lanjut Usia adalah, pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan, dan kemampuan untuk tetap produktif, serta memahami keadaan status kesehatan masing – masing. Dengan demikian, Lansia ini tetap berdaya, utamanya memahami derajat penyakit, dan komplikasi yang mungkin terjadi. Sekaligus, lebih aktif untuk berpartisipasi dalam upaya pencegahan.

Karena itu, perlu dikembangkan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan upaya peningkatan, pencegahan, dan pemeliharaan kesehatan. Disamping upaya penyembuhan dan pemulihan dengan berolahraga yang sederhana. Dari sisi lain, masih ada Lansia yang menganggap bahwa, mereka sudah tua dan tidak perlu berolahraga akibat sakit, kemampuan bergerak yang terbatas , hingga mudah lelah.

Pelaksanaan Inovasi SEBULAN, setidaknya berdasar pada lima peraturan. Yakni, UU Kes No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,  Permenkes No.43  tahun 2019 tentang Puskesmas, Permenkes No. 67 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas ,  Permenkes No.25 tahun 2016 tentang Rencana Aksi  Nasional (RAN) Kesehatan Lanjut Usia tahun 2016 – 2019, serta Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan, dimana pemerintah memberikan perhatian khusus kepada Lanjut Usia.

ISU STRATEGIS

1.Global : Secara global populasi Lansia dunia, Asia, dan Indonesia dari tahun 2015 sudah memasuki era penduduk menua (ageing population). Karena jumlah penduduknya yang berusia 60 tahun keatas,  telah melebihi angka 10%. Dari data penduduk tersebut menunjukkan populasi Lansia cenderung meningkat setiap tahun, sehingga akan diikuti pula meningkatnya masalah Lansia.

2.Nasional  : Pertumbuhan yang cepat tersebut terjadi hampir di semua wilayah tanah air, dan proporsi penduduk Lansia yang semakin besar, membutuhkan perhatian dan perlakuan khusus dalam pelaksanaan pembangunan. Apalagi, usia 60 tahun keatas, merupakan tahap krusial dari proses penuaan yang memiliki dampak terhadap tiga aspek, yaitu biologis, ekonomi, dan sosial.

3.Local : Kurangnya kepedulian Lansia terhadap kesehatan melalui berbagai aktivitas, yaitu olahraga maupun skrining kesehatan

METODE PEMBAHARUAN

Sebelum adanya inovasi SEBULAN, masyarakat khususnya Lansia tidak mengetahui bahwa, kegiatan olahraga membantu untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, dan mengurangi keluhan-keluhan yang sering mereka alami.

 Upaya pelayanan kesehatan Lansia pada awalnya masih sangat rendah. Dimana tingkat kepedulian masyarakat, petugas kesehatan, dan lintas sektor belum terprogram dengan baik.  Awal pelaksanaan peserta Lansia yang terlibat berjumlah 25 orang . Setelah pelaksanaan kegiatan inovasi SEBULAN   mulai berjalan dengan baik, Lansia yang melakukan aktifitas berolahraga rutin setiap minggu merasa lebih bugar, lebih aktif, sehat, mandiri,dan produktif. Jumlahnya pun meningkat, 75 hingga 100 orang.

KEUNGGULAN /KEBAHARUAN

Inovasi SEBULAN  mempunyai keunggulan / kebaharuan antara lain, Lansia sehat bugar, dan mandiri. Dengan rutin melaksanakan senam sehat Lansia di Puskesmas Minasaupa , dan beberapa tempat dalam wilayah Kelurahan Minasaupa, membuat tingkat ketergantungan Lansia menurun dan mampu mengatasi masalah kesehatan mereka.

CARA KERJA INOVASI

Pelaksanaan inovasi  SEBULAN berupa senam pada Lansia dan skrening kesehatan berupa pengukuran tekanan darah, berat badan, dan tinggi badan, yang diadakan seminggu sekali, dan pemeriksaan gula darah setiap bulan sekali, bertujuan untuk membantu Lansia selalu berada dalam keadaan sehat baik secara fisik, spiritual, maupun social, sehingga memungkinkan mereka hidup produktif secara social dan ekonomis, serta mandiri. Ini berarti mereka dapat melakukan aktifitas sehari hari tanpa bantuan orang lain.

Tujuan Inovasi

1.Mewujudkan kesadaran mandiri pada Lansia

2.Meningkatkan  status kebugaran dan kesehatan bagi lansia

3.Meningkatnya jumlah lansia yang melaksan akan senam kebugaran lansia

4. Merubah prilaku dan pola pikir lansia tentang kebugaran

MANFAAT YANG DIPEROLEH

“SEBULAN “sangat besar dampaknya di masyarakat dan memberi manfaat yang berdampak positif bagi lansia , dapat dijabarkan sebagai berikut :

a.Lansia sebagai manusia seutuhnya  yang sehat, mandiri dan produktif secara sosial dan ekonomi, dapat berkarya dan bersosialisasi di masyarakat

b.Kualitas hidup Lansia lebih baik dengan mengikuti kegiatan olahraga dan pemantauan kesehatan secara rutin.

c.Meningkatkan kesadaran masyarakatakan kemampuan Lansia untuk berdayaguna di usia tua tidak berbeda dengan kelompok usia produktif.

d.Meningkatkan angka cakupan pelayanan kesehatan Lansia.

e.Kepercayaan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan Lansia di Puskesmas Minasa Upa meningkat.

f.Menurunkan angka kejadian penyakit  degenerative dan penyakit kronis dengan komplikasi.

g.Kepercayaan diri dan ketrampilan tim upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Minasa Upa meningkat. 

h. Pelayanan kesehatan Lansia yang komprehensif dan melibatkan keluarga dan masyarakat .

i.Terwujudnya angka kesakitan yang rendah pada Usia Lanjut di wilayah kerja Puskesmas Minasa Upa

HASIL INOVASI

Inovasi SEBULAN memberikan hasil yang baik dengan meningkatnya tingkat derajat kesehatan khususnya pada lansia dan peningkatan jumlah lansia yang mengikuti kegiatan inovasi SEBULAN. Hal ini dapat diuraikansebagaiberikut :

NOSEBELUM INOVASISESUDAH INOVASI
                                                                             Lansia tidak mengetahui adanya inovasi SEBULAN (Sehat Bugar Lansia ) di Puskesmas Minasa Upa  

  Adanya stigma di masyarakat bahwa pada usia lanjut adalah wajar menerima penyakit kronis dan penyakit degenerative tanpa upaya maksimal untuk mengatasinya dan tidak perlu berolahraga.

    Kepedulian masyarakat, petugas kesehatan dan lintas sektor belum maksimal pada upaya kesehatan Lansia.  

Lansia merasa mudah lelah, jarang berolahraga, aktifitas terbatas.  

Lansia yang mulai mengikuti kegiatan SEBULAN  berjumlah 25 orang di ORW 2 Kelurahan Minasa Upa  


  Kelompok inovasi SEBULAN  tidak mempunyai sound system    

Lansia yang tidak pernah melakukan kegiatan kelompok dalam bentuk refresing / piknik      
Lansia sudah mengetahui inovasi SEBULAN dan manfaatnya bagi kesehatan Lansia  



Perubahan stigma di masyarakat bahwa pada usia lanjut mereka dapat berupaya untuk mengatasi penyakit kronis dan penyakit degenerative dengan tetap berolahraga sesuai dengan tingkat usia mereka


  Meningkatnya kepedulian masyarakat, petugas kesehatan dan lintas sektor pada upaya kesehatan Lansia.


  Lansia merasa lebih sehat, bugar,  mandiri, dan produktif setelah mengikuti kegiatan inovasi SEBULAN


  Terdapat peningkatan jumlah peserta menjadi 230 orang yang pelaksanannya tersebar di beberapa tempat antara lain ORW1, ORW5,ORW7, dan kelompok GERMAS Kelurahan Minasa Upa  

Kelompok Inovasi SEBELUM membeli sound system dari hasil iuran mereka.

  Lansia melakukan kegiatan refresing / piknik pantai di beberapa tempat di Kota Makassar, dengan kontribusi dari iuran/ arisan mereka setiap minggunya setelah senam. Kelompok inovasi SEBULAN melakukan kegiatan kunjungan dan mendoakan teman sebaya yang sakit.  

Lansia tidak mengetahui adanya inovasi  SEBULAN di Puskesmas Minasa Upa

Adanya stigma di masyarakat bahwa pada usia lanjut adalah wajar menerima penyakit kronis dan penyakit degenerative tanpa upaya maksimal untuk mengatasinya dan tidak perluber olahraga

Kepedulian masyarakat, petugas kesehatan dan lintas sektor belum maksimal pada upaya kesehatan Lansia. Lansia merasa mudah lelah, jarang berolahraga, aktifitas terbatas. Lansia yang mulaimengikuti kegiatan SEBULAN berjumlah 25 orang di ORW 2 Kelurahan Minasa Upa

Kelompok inovasi SEBULAN tidak mempunyai sound system.  Lansia yang tidak pernah melakukan kegiatan kelompok dalam bentuk refresing / piknik. Lansia sudah mengetahui inovasi SEBULAN dan manfaatnya bagi kesehatan Lansia.

Perubahan stigma di masyarakat bahwa pada usia lanjut mereka dapat berupaya untuk mengatasi penyakit kronis dan penyakit degenerative dengan tetap berolahraga sesuai dengan tingkat usia mereka

Meningkatnya kepedulian masyarakat, petugas kesehatan dan lintas sektor pada upaya kesehatan Lansia. Lansia merasa lebih sehat, bugar,  mandiri, dan produktif setelah mengikuti kegiatan inovasi SEBULAN.

Terdapat peningkatan jumlah peserta menjadi 230 orang yang pelaksanannya tersebar di beberapa tempat antara lain ORW1, ORW5,ORW7, dan kelompok GERMAS kelurahan Minasa Upa

Kelompok Inovasi SEBELUM membeli sound system dari hasil iuran mereka. Lansia melakukan kegiatan refresing / piknik pantai di beberapa tempat di Kota Makassar, dengan kontribusi dari iuran/ arisan mereka setiap minggunya setelah senam. Kelompok inovasi  SEBULAN melakukan kegiatan kunjungan dan mendoakan teman sebaya yang sakit. (Penulis adalah Inovator Puskesmas Minasa Upa)

BAGIKAN
Berita sebelumyaPPSDM Regional Makassar Gelar Bimtek Penyusunan Rencana Aksi SPM
Berita berikutnyaAndi Hadi Ibrahim : Kesetaraan Gender Sangat Penting
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here