Jakarta, Inspirasimakassar.id:

Dunia digital menawarkan banyak peluang bagi anak-anak untuk belajar, bermain dan berinteraksi dengan teman dan keluarga. Namun, tanpa pengawasan, perlindungan dan kesadaran yang memadai, dunia digital menyimpan risiko serius seperti perundungan, kekerasan seksual, grooming, dan ancaman atau serangan lain yang bisa menjadi korban kejahatan di dunia digital.

Untuk mengantipasi hal tersebut, Save the Children Indonesia membentuk Digital Youth Council (DYC) untuk memperingati hari anak nasional setiap tanggal 23 Juli 2024. DYC dibentuk untuk meningkatkan perlindungan anak di dunia digital.

“Digital Youth Council adalah suatu terobosan karena sebagai pelaku utama, suara anak-anak layak di dengar, terutama tentang dukungan apa yang dibutuhkan untuk melindungi generasi saat ini dan mendatang. DYC juga dapat berkontrbusi mengisi kekosongan regulasi maupun penyadaran dan pengawasan di ranah daring yang berspektif kepentingan terbaik anak,” kata Dessy Kurwiany Ukar, CEO Save the Children Indonesia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, 23 Juli 2024.

Menurutnya, anak-anak adalah pelaku utama dalam dunia digital. Namun, mereka pada umumnya tidak memiliki literasi yang memadai, sehingga menjadi sasaran kejahatan di dunia digital. Meningkatkan kesadaran dan perlindungan anak-anak di dunia digital adalah langkah penting untuk memastikan bahwa teknologi informasi dapat digunakan dengan aman dan positif.

Dessy Kurwiany Ukar juga menyampaikan bahwa tantangan besar dalam hal perlindungan anak di dunia digital sangat beragam mulai dari belum adanya peraturan perlindungan anak di dunia digital secara khusus, juga belum ada lembaga yang ditunjuk oleh negara secara khusus untuk melindungi anak-anak di dunia digital. Selain itu, bentuk penegakan hukum yang masih banyak memiliki tantangan. Sementara, kajian analisis, riset, dan data yang tersedia masih minim.

Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, dalam lima tahun terakhir menyebutkan terdapat peningkatan presentase populasi yang memiliki akses ke internet dari 64,8 persen pada 2018, hingga pada 2024 mencapai 79,5 persen. Jumlah itu mencapai 221.563.479 jiwa dari total populasi penduduk Indonesia.

Selain itu, anak-anak kurang dari 12 tahun sudah memiliki akses ke internet, dari jumlah populasi 48 persen. Penelitian lainnya juga menyatakan bahwa 95 persen anak-anak mengakses internet setidaknya sekali sehari. Dalam satu tahun terakhir, sebanyak 2 persennya atau sekitar 500.000 anak di Indonesia, pernah menjadi korban eksploitasi seksual dan perlakuan yang salah di dunia maya.

Pembentukan Digital Youth Council (DYC) bertujuan untuk melakukan edukasi kepada anak dan orang muda untuk meningkatkan resiliensi di dunia digital serta melakukan aksi untuk penyadaran publik terkait perlindungan anak di dunia digital. Diharapkan dengan terbentuknya DYC ini dapat membantu kementerian dan lembaga untuk dapat membuat kebijakan perlindungan anak di dunia digital, yang mendengarkan dan mengakomodir pendapat anak. DYC terdiri dari perwakilan kelompok Children and Youth Advisory Network (CYAN) Save the Children Indonesia dan Forum Anak Nasional Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (Ifa)

BAGIKAN
Berita sebelumyaPj. Bupati Pinrang Kunjungi Sejumlah Fasilitas Pendidikan dan Kesehatan
Berita berikutnyaPj. Bupati Apresiasi FAMILI Atas Prestasi di Ajang FASS Award
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here