SATU tahun kepemimpinan Moh Ramdhan Pomanto-Syamsu Rizal memberi warna di Kota Angin Mammiri ini. Berbagai prestasi, gagasan program, dan inovasi yang digagas walikota dan wakilnya mendapat pujian berbagai kalangan. Di dalam negeri, Wapres Jusuf Kalla, para menteri, Dirjen, hingga Komisioner KPK pun tak luput memberi suport. Sedangkan dalam kancah internasional, Danny mendapat undangan sebagai pemateri yang berlangsung di Singapura.
Kekaguman, penghargaan, dan pujian kepada Danny, tidak lain karena dia memimpin dengan hati. Sekalipun, sesekali ada sifat keras, namun diselingi kelembutan. Sda ketegasan dipadu kearifan. Makanya, berbagai kreativitas menakkodai Makassar demikian mengagumkan dan hasilnya membanggakan, demi mewujudkan Makassar dua kali tambah baik.
Salah satu program untuk meraih prestasi mengagumkan,adalah saat menerapkan konsep Smart City. Tujuannya, mengurangi masalah kriminal. Konsep Smart City ini membuat Danny dikenal bukan saja di Indoneisia, melainkan dunia. Buktinya, ayah dari tiga orang anak ini dipercayakan tampil di simposium Safe Cities Asia, pada 13 Mei 2015. Di forum dunia ini, Danny bahkan merupakan satu-satunya walikota di Indonesia bersama delapan pembicara utama tingkat dunia yang berlangsung di Suntec Singapura Convention and Exhibition Cinter.
Buah dari bahasan kota aman dan nyaman di forum internasional itu, membuat keinginan para walikota se ASEAN menyatakan keinginannya ke Makassar, September mendatang. Tentunya, jika para walikota tersebut kembali ke negara asal, mereka bakal bercerita panjang lebar. Bahwa, apa yang mereka dengar, lihat, dan apa yang mereka rasakan di Kota Angin Mammiri ini, benar benar nyata.
Selain itu, dalam waktu dekat Presiden Jokowi direncanakan berkunjung ke Makassar. Sedangkan awal Agustus tahun ini, Muktamar Muhammadiyah juga digelar di kota ini. Ribuan peserta dari seluruh Indonesia akan menempati rumah-rumah penduduk, termasuk rumah yang ada di lorong-lorong.
Wapres Jusuf Kalla pun tidak ketinggalan meminta Danny membawa nama harum Makassar. Utamanya menjaga kebersihan. Menjawab permintaan Kalla, pria 51 tahun ini mengakui telah memiliki prototipe terobosanmenjadikan Makassar dua kali lebih baik. Makanya, kini terus digalakkan penataan, serta peningkatan kualitas lingkungan, terutama sampah, drainase, menata lorong hingga kanal-kanal. Jika terlaksana baik, tentunya piala Adipura bakal diraih.
Tekad arsitek dan mantan dosen arsitektur Universitas Hasanuddin Makassar ini mengembalikan Adipura sangat besar. Buktinya, sehari setelah peringatan setahun kepemimpinannya, Danny langsung mengumpulkan seluruh jajaran Pemkot untuk “Meeting of mind” (pertemuan pemikiran) terkait kesiapan Makassar menghadapi penilaian piala bergengsi bidang kebersihan.
Untuk meraih prestasi tersebut, Danny tak segan-segan memimpin aksi bersih-bersih di Pantai Losari bersama jajaran SKPD Pemkot Makassar. Dia juga turut serta menyapu di Losari, sekaligus memperlihatkan teknik menyapu yang baik dan bersih. Diantaranya menyapu secara berasamaan dan searah.
Sekaitan sapu bersih Losari, selain diikuti SKPD, juga ikut kerja bakti pelaku usaha di Makassar. Termasuk Pimpinan Telkom Regional VII Muh Firdaus, serta Ketua Forum CSR Muh Akbar. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan simbolis bantuan CSR-PKBL dunia usaha kepada Pemkot Makassar.
Bantuan CSR yang diberikan yakni PT Telkom Group yakni seribu rompi petugas sampah. Bank Indonesia menyumbang 16 tempat sampah krisbow, Bank Sulselbar 20 tempat sampah krisbow, dan PT Kima memberikan 10 tempat sampah dorong, serta seribu kantong sampah.
Selain di Losari, Pangdam VII Wirabuana Mayjend TNI Bachtiar pun tidak ketinggalan. Dia meminta kepada semua pihak mendukung program Danny-Ical, yakni program makassarta tidak rantasa (MTR) atau dalam hal ini Lihat sampah ambil (Lisa). Pangdam juga meminta mahasiswa nantinya ikut menata lorong, membuat taman supaya tambah indah.
Termasuk Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Jusuf Ismail bersama Mellia Fersini, istri Wakil Walikota Makassar Syamsu Rizal pun tidak ketinggalan. Mereka relah naik bentor untuk masuk ke lorong-lorong dalam peninjauan penilaian lomba kelurahan. Kelurahan Batua Kecamatan Manggala mewakili Makassar dalam lomba kelurahan tahun ini. Dalam mengunjungi daerah yang masuk dalam kategori penilaian tim
Sekretaris Daerah Kota Makassar Ibrahim Saleh yang mewakili walikota mengatakan, setidaknya ada tiga alasan Kelurahan Batua dipilih lomba kelurahan tingkat provinsi Sulsel. “Pertama sudah melaksanakan program keluarga, baik itu program tetap MTR (makassarta tidak rantasa), mengembangkan aspek green and clean, dan tercipta hubungan interaksi warga dan pemerintahannya dalam proses pembangunan,” tutur Sekda.
Beberapa indikator dalam penilaian lomba kelurahan ini diantaranya pengembangan desa, kelembagaan masyarakatnya, partisipasi masyarakat, dan ekonomi masyarakat. Ada pula pemberdayaan kesehatan keluarga, keamanan dan ketertiban, pendidikan masyarakat, dan kesehatan masyarakatnya.
Harapan meraih adipura sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Pasalnya, pada Desember 2014 lalu, Makassar telah meraih penghargaan dari Pusat Pengelolaan Ekorigion Sulawesi dan Maluku (PPESUMA) Kementrian Lingkungan Hidup. Penghargaan berupa sertifikat inisiasi program eco office diserahkan Kepala PPESUMA KLH, Darhamsyah, disaksikan langsung Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, Ketua DPD RI, Irman Guzman, Wagub Sulsel, Agus Arfin Nu’mang dalam acara “live green festival di Anjungan Pantai Losari. Ketua DPD RI, Irman Guzman menyampaikan apresiasi dan salut kepada pemerintah kota Makassar . “Luar biasa ini Pak Wali Kota. Wali Kota Lisa (lihat sampah ambil),” tutur Irman saat itu. (*)