Makassar, Inspirasimakassar.com:
Saraf terjepit merupakan kerusakan atau luka pada bagian saraf yang diakibatkan oleh tekanan berlebih pada saraf sehingga saraf tidak dapat melakukan pekerjaanya dengan baik. Dalam istilah medis, saraf kejepit ini disebut dengan Herniated Nucleus Pulposus (HNP) yang berarti adanya penonjolan inti dari diskus yang menjadi bantalan tulang belakang sehingga menekan saraf. Penonjolan tersebut menimbulkan rasa sakit, kesemutan dan kelemahan anggota gerak.Saraf terjepit dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, yang biasanya berawal dari leher hingga pinggang.
Sapnah (29) merupakan ibu rumah tangga yang berdomisili di Kecamatan Tallo saat ditemui ia bersedia berbagi pengalamannyamerasakan pelayanan kesehatan sebagai peserta JKN-KIS kepada tim Jamkesnews Rabu, (23/03).
“Tahun lalu sempat dirawat di UGD rumah sakit karena syaraf kejepit sakitnya itu dibagian pinggang yang terasa menusuk, dada sampai terasa sesak karena menahan sakit. Jadi suami langsung bawa masuk ke rumah sakit terdekat.” kenang Sapnah.
Beberapa kebiasaan pun turut memicu kondisi saraf kejepit seperti angkat beban terlalu berat, trauma saat kecelakaan, duduk berjam-jam lamanya hingga obesitas yang menyebabkan beban di pinggang berlebihan.Meskipun demikian, penyebab saraf kejepit ini tergantung dengan lokasi sakit saraf kejepit tersebut.
“Dirumah sakit langsung ditangani dokter dan perawat, suami melaporkan saja kartu di petugas rumah sakit tidak mengambil nomor antrian padahal UGD nya ramai sekali waktu itu banyak pasien. Diinfus dan rasa nyerinya hilang tidak berapa lama, dari pengambilan darah dokter memutuskan bisa pulang langsung hari itu juga karena kondisi membaik setelah diobati. Obat untuk konsumsi rutin disiapkan dari perawat UGD dan langsung bisa pulang.” Jelasnya.
Sapnah juga menerangkan tidak ada biaya yang ditanggungkan kedirinya selepas mendapatkan perawatan di UGD rumah sakit, “pelayanannya bagus sekali, saya sangat puas obatnya juga lengkap dikasihnya dan yang lebih penting seluruhnya gratis. Saya kelas II tapi di sana itu sama saja dilayaninya tidak melihat kelas kepesertaan tidak ada perbedaan.” lanjut Sapnah.
Iapun menuturkan rasa terima kasihnya atas pelayanan memuaskan yang diperolehnya dari JKN-KIS “semoga program ini bisa terus berlangsung membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan Kesehatan pada saat membutuhkan.” tutupnya.(Ti)