
Jakarta, Inspirasimakassar.com:
Senin 25 Desember 2017, Rumah Quran STIFIn mewisuda 31 hafidzah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Utara. Termasuk yang lulus murni sebanyak 15 orang, sisanya dinyatakan lulus bersyarat.
Para peserta berasal dari Cirebon, Papua, Kalimantan, Palu, Tangerang, Bekasi, Bogor, Probolinggo, Sinjai, Wajo, Pangkep, Bulukumba dan Masamba.
Para hafidzah mayoritas berasal dari Sulawesi Selatan karena pihak STIFIn bekerjasama dengan Pesantren Darul Istiqomah yang berpusat di Maros.
Acara ini dibuka oleh ust. Muzayyin Arif, merupakan pembina program hafalan, kemudian dilanjut sambutan dari Ust. Baharuddin Ribi, Pimpinan Pesantren Darul Islah Bulukumba.
“Kenikmatan yang paling tinggi adalah kenikmatan didapatkan para penghafal Alqur’an karena syurgalah bayarannya”, tandas ulama asal Sulawesi Selatan ini.
Sambutan terakhir disampaikan oleh Farid Poniman, penemu teori STIFIn. Farid menyampaikan pentingnya pendidikan karakter para generasi muda mengingat gempuran globalisasi yang memborbardir tiada henti.
Salah seorang peserta wisuda berasal dari Sinjai, Amatullah Nadhia merasa sangat bersyukr karena bisa menyelesaikan program 30 juz dalam kurun waktu 7 bulan.
“Saat proses menghafal, surah pendek lebih susah dihapal dibanding surah yang panjang’’, ungkap alumni Ponpes Darul Aman, Sudiang, Makassar.
Selama mengikuti program ini para peserta tidak diperbolehkan menggunakan alat komunikasi, jadi para peserta hanya berkomunikasi melalui telepon genggam asrama setiap hari Jumat. Namun pengorbanan itu akhirnya berbuah manis dengan menyelesaikan 30 juz Al-Quran. ( citizen reporter, Ila Nurul Falah, warga Sinjai Melaporkan dari Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Utara)