Muda dan memiliki kreativitas tinggi. Itulah yang kira-kira bisa menggambarkan sosok Wawan TMS. Warga Kota Makassar ini memilih modifikasi sepeda motor sebagai lahan mengais rezeki. Pasalnya, produksi alat tunggangan roda dua berbagai merek mengalami peningkatan. Peningkatan inilah membuatnya terus melebarkan sayapnya ke sejumlah kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, utamanya Maros dan Gowa. Modifikasi kendaraan di bengkel ini selain mempercantik kendaraan, sekaligus diikutkan dalam lomba.
Wawan TMS menjatuhkan pilihan ke modifiaksi motor, sejak masih duduk di bangku SMA Ampera Makassar, tahun 1993. Kini dengan sembilan karyawan diantaranya mahasiswa, dan preman, tergabung dalam Tim Modifikasi Sport (TMS). Mereka mengawali bisnis di TMS sekadar memodifikasi kendaraan antar sesama anggota saja di Jalan Masjid Raya, Makassar.
Awalnya, tahun 1997, Wawan melihat bisnis modifikasi kendaraan bermotor di Yokyakarta, Jakarta, serta Bali yang hanya menggunakan emperan toko bisa mendatangkan keuntungan besar. Bisnis di emperan toko kemudian menginspirasi ayah satu orang anak itu bergegas kembali ke Makassar. Dia kemudian mengumpulkan rekan-rekannya di TMS. Saat itu, dia meyakini rekan-rekannya, agar tidak sekadar memperbaiki kendaraan anggota, melainkan dijadikan sebagai lahan bisnis. Pasalnya, sepeda motor yang mereka modifikasi terlihat bagus dan mampu bersaing dengan bengkel besar.
Menyinggung modal awal, Wawan terlihat senyum. Dia kemudian mengatakan tidak menyiapkan modal besar, melainkan hanya Rp500.000. Modal hasil kumpulan sesama anggota TMS itu untuk membeli peralatan sederhana kerja.
“Saat itu, kami hanya patungan untuk modal awal. Sedangkan, modal lainnya ada ditangan pemilik kendaraan sendiri. Karena, sebelum kendaraan dimodifikasi, pemilik kendaraan harus menyiapkan 50 persen dana terlebih dahulu. Biaya itu dipakai membeli bahan-bahan yang diperlukan,” ujarnya.
Soal biaya jasa kerja, tergantung jenis kendaraan dan model yang diingini konsumen. Yang pasti, mulai i Rp1,8 juta hingga Rp8 juta. Sebulan, pihaknya bisa menyelesaikan dua hingga tiga kendaraan. Sedangkan konsumennya bukan saja dari Kota Makassar, melainkan Papua, Kalimantan, serta Maluku. “Biasanya, pemilik barang mengirim kendaraan atau hanya bagian tertentu yang akan dimodifikasi melalui jasa pengiriman barang,” tambahnya.
Sebulan, omzet yang diraih Wawan rata-rata Rp20 juta hingga Rp30 juta. Tetapi setelah dikeluarkan biaya karyawan, serta biaya lain-lain hingga Rp10 juta setiap bulan. Dia mengaku, tidak akan selamanya berusaha di pinggiran jalan, sehingga kelak kepingin memiliki bengkel besar. Hanya saja, keinginannya terkendala modal.
“Untuk mendirikan bengkel yang lebih besar, saya tidak memiliki modal. Sekalipun demikian, pernah saya bercita-cita mengambil kredit di bank, hanya saja katanya kalau mengurus kresdit berbelit-belit. Bukan hanya itu, pinjaman di bank juga diharuskan menyerahkan jaminan. Makanya saya mundur,” ujarnya.
Setelah usahanya berjalan beberapa tahun, sejumlah rekannya memilih mendirikan usaha sendiri. Ada yang membuka usaha di Kalimantan, hingga Papua. Ada juga di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan. Bahkan, ada yang memilih menjadi PNS.
Untuk mengisi kekurangan tenaga, Wawan merekrut sejumlah rekannya disekitar tempat tinggalnya. Diantaranya ada yang preman, dan yang tidak memiliki pekerjaan sama sekali. Khusus yang preman, setelah menjadi karyawan, kelakuan mereka berubah. “Saya sengaja memanfaatkan para preman bekerja di bengkel. Alhamdulillah, sekalipun upahnya tidak terlalu besar, namun mereka betah. Dan, ternyata mereka kini sudah sadar, dan tidak menjadi preman lagi,” jelas Wawan.
Bengkel modifikasi milik Wawan bukan sekadar mencari untung. Tetapi disisi lain dijadikan sebagai tempat belajar bagi anak-anak sekolah kejuruan yang ingin Praktek Kerja Lapang (PKL). Para PKL itu bukan saja dari Makassar, melainkan dari Palu, Sulawesi Tengah.
“Setelah PKL dan tamat di sekolahnya, ada yang buka bengkel didaerah mereka masing-masing. Banyak diantaranya sudah berhasil, melebihi bengkel ini,” ujarnya.
Sebelum membuka bengkel modifikasi perlu memiliki :
1). Niat
Milikilah niat yang kuat untuk sukses di usaha bengkel modifikasi. Sekali-kali Anda baca cerita orang-orang sukses. Atau, bisa mengikuti pelatihan motivasi. Anda harus punya cita-cita untuk sukses di usaha yang sedang dirintis. Perlu dipahami bahwa cita-cita itu gratis. Catatlah cita-cita Anda dan tulis besar-besar.
2). Modal yang cukup
Modal disini adalah berupa kemampuan dan juga keuangan untuk membeli peralatan, sewa tempat, bila memang belum punya tempat sendiri. Walaupun, Anda punya karyawan. Tetap saja pengetahuan sepeda motor khususnya ilmu perbengkelan wajib dimiliki. Selain itu, peralatan bengkel harus lengkap. Termasuk juga bengkel Anda harus menyediakan spare part atau suku cadang. Walau tidak sampai lengkap, tetap saja disediakan.
3). Pilih karyawan yang cakap
Karyawan sangat penting untuk keberlangsungan usaha. Pilih karyawan yang ahli di perbengkelan sepeda motor. Selain itu, karyawan itu harus punya dedikasi yang tinggi. Punya sikap jujur, amanah, disiplin, taat beribadah, dan sikap positif lainnya.
4). Tentukan kekhususan usaha bengkel Anda
Bengkel sepeda motor Anda memang harus bisa menangani segala masalah mengenai sepeda motor, baik baru maupun lama. Namun, ada baiknya bilamana Anda memilih satu saja kekhususan dari bengkel motor Anda. Apakah hanya menjadi bengkel modifikasi motor, bengkel reparasi, press body, dan lainnya. Atau bisa juga menjadi bengkel khusus motor honda, kawasaki, viar, yamaha, atau suzuki misalnya. Walaupun, Anda telah memilih satu kekhususan, tetap saja bengkel harus bisa menangani masalah lainnya tentang sepeda motor.
5). Tentukan juga lokasi
Hendaknya memilih lokasi strategis. Lokasi yang strategis akan menjadi pintu awal banyaknya pelanggan masuk ke bengkel Anda. Ramai dan aksesnya mudah dijangkau adalah salah satu syaratnya. Paling tidak bengkel Anda berada di pinggir jalan raya yang ramai.
6). Promosi dan pelayanan yang prima kepada pelanggan
Untuk tahap awal membuka bengkel, Anda harus promosikan bengkelnya.Misalnya banner, spanduk, iklan di radio, selebaran, website, facebook, dan lain-lain. Paling tidak dipasang banner yang besar dan jelas di depan bengkel. Jangan buat kecewa pelanggan, karena mereka akan terus datang.
7). Sedekah untuk kesuksesan Anda
Sedekah diakui oleh berbagai agama apapun sebagai sebuah sarana menuju sukses. Jadi, sisihkan keuntungan untuk membantu orang lain, membiayai anak yatim, fakir-miskin, korban bencana alam, dan lain-lain. (*)