Makassar, Inspirasimakassar.com:

Jenazah Ketua Senat Akademik Universitas Hasanuddin, Prof.Dr. Dadang Ahmad Suriamiharja, M.Eng, sekitar pukul 00.50, Sabtu (26/2/2022) dinihari meninggalkan halaman Rumah Sakit Universitas Hasanuddin menuju lokasi pemakaman di Kota Parepare. Keberangkatan mobil yang di dalamnya terdapat istri almarhum yakni Prof.Dr.drg. H. Andi Mardiana Adam, M.Kes dan dua orang anaknya dilepas sejumlah pejabat Unhas. Rektor Unhas Prof.Dr.Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A. memberikan sambutan pelepasan jenazah, Sekretaris Unhas Prof.Dr.Ir. Nasaruddin Salam, M.T membacakan riwayat hidup singkat almarhum, dan Prof.Dr.dr.Idrus A.Paturusi kerabat almarhum ketika sama-sama memimpin Unhas (2006-2010 & 2010-2014) memberikan kata pelepasan.
Prof.Dadang Ahmad Suriamiharja yang berpulang Jumat (25/2/2022) pukul 21.52 Wita, lahir di Garut 30 September 1956. Dia menamatkan pendidikan SD di Pangandaran (1968), SMP (1971) di Pangandaran, dan SMA (1974) di Garut Jawa Barat. Dadang Ahmad kemudian melanjutkan pendidikan ke ITB dan tamat pada tahun 1979. Almarhum meraih gelar magister (M.Eng,1986) dan Ph.D. (Doktor, 1989) di Kyoto University Jepang.
Mengenakan baju motif kembang dengan jilbab dan kerudung hitam, Prof.Dwia Aries Tina Pulubuhu melepas jenazah almarhum Prof.Dadang diawali dengan sambutan pelepasan.
“Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Kami atas nama sivitas akademika Universitas Hasanuddin mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas kepergian keluarga, kolega, dan guru kita, Prof.Dadang Ahmad Suriamiharja yang baru saja berpulang ke pangkuan Ilahi,” kata Prof.Dwia dengan suara bergetar dan megap-megap.
Unhas berterima kasih atas jasa beliau, kata Prof.Dwia, atas pengabdiannya pada Universitas Hasanuddin. Prof.Dadang adalah sosok penting bagi Unhas dalam bidang akademik.
“Selama bertahun-tahun mengenal beliau, bukan hanya pengembangan lembaga, melainkan juga hubungannya dengan para kolega. Atas nama Universitas Hasanuddin, terima kasih Prof.Dadang. Kami mengucapkan duka cita yang sangat dalam dan kiranya diberikan tempat yang layak dan terbaik di sisi Ilahi Rabbi, ” kata Dwia dengan suara terputus-putus.
“Selamat Jalan Prof.Dadang…Karya-karya dan keteladan akan abadi bagi Unhas,” ucap Dwia dengan suara terputus-putus dan serak sambil mengajak yang hadir berdoa bagi almarhum.
“Mari kita lepas kepergian beliau dengan membaca Al Fatihah,” ajak Prof. Dwia yang kemudian diikuti oleh yang hadir sebagaimana yang dipantau “Pedoman rakyat.co.id” melalui zoom yang ditayangkan Kepala Humas Unhas Ishak Rahman.
Selama hidupnya, kata Sekretaris Unhas Prof.Nasaruddin Salam, almarhum pernah menjabat Ketua Jurusan IPA MIPA Unhas, Pembantu Dekan I Bidang Akademik FMIPA Unhas, Kepala Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSL) Unhas, Wakil Rektor Unhas dua periode (2006-2014), Ketua Puslitbang Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Unhas, Ketua Senat Akademik Unhas (2018-sekarang) dan Ketua Senat Akademik PTN BH se-Indonesia (2019-2020).
Prof.Dr.dr.Idrus A.Paturusi dalam sambutannya mengatakan, sebagai seorang dokter, tahu kondisi almarhum agak berat. Beberapa tahun lalu almarhum juga tiba-tiba dirawat di RS Unhas karena mendadak terserang penyakit.
“Walaupun telah diusahakan, tetapi Yang Maha Kuasa menghendaki yang lain. Akhirnya pada kesempatan ini atas nama keluarga, apabila ada sesuatu atau katakanlah utang dan semacamnya mohon dimanfaatkan. Kalau ada sangkutannya mohon disampaikan kepada kami agar almarhum tidak terbebani dalam perjalanannya. Bagi adik saya, Prof. Andi Mardiana, sudah lama sama-sama, kalau ada apa-apa kita selalu berkumpul. Saya tahu betul bahwa keduanya sangat hebat.Dan selama ini memang selalu berdua saja, walaupun ada putra-putri,” ujar Idrus Patarusi dengan suara terbata-bata.
“Satu hal yang ingin saya sampaikan”, kata Idrus Paturusi,” bahwa selama saya mengenal sosok Prof.Dadang tidak pernah kita lihat bahwa dia itu marah. Insha Allah dengan doa kita semua dan saya mengharapkan doa para kolega agar almarhum diberikan tempat dan jalan yang terbaik”.
Setelah acara pelepasan resmi, jenazah yang sudah dimasukkan ke dalam peti disalatkan di depan RS Unhas. Peti pun dinaikkan ke ambulans diikuti sang istri almarhum, Prof.Andi Mardiana Adam beserta sepasang anak almarhum. Ambulans bergerak meninggalkan wilayah Kampus Merah sepuluh menit menjelang pukul 01.00 dinihari. Selamat jalan Prof.Dadang. (MDA).

BAGIKAN
Berita sebelumyaOPTIMALKAN KANAL PELAYANAN PESERTA, MCS HADIR DI PKM BONTOMANGAPE
Berita berikutnyaPARMUSI Akan Beri Penghargaan Kepada Guru Mengaji
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here