Prof.Dr.dr.H.M.Aimin Maidin,M.Ph
Prof.Dr.dr.H.M.Aimin Maidin,M.Ph

Mintalah, maka akan dikabulkan. Bertanyalah, maka akan dijawab. Dan, carilah maka ditemukan. Sepenggal ungkapan ini sepadan dengan pesan-pesan yang disampaikan orang tua kepada anak-anaknya. Pesan dan nasihat selalu merefresh memori, sekaligus mensuplay energi bagi gerakan tubuh sianak. Sekaligus menjadi motivasi anak bergerak maju, demi menggapai cita-cita.

Prof.Dr.dr.H.M.Aimin Maidin,M.Ph misalnya. Kisah sukses Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Unhas Makassar ini tidak lepas dari pesan kedua orang tuanya. Ketika masih belia, setidaknya, lima pesan yang tidak dilupakan. Bahkan, selalu mengiang-ngiang diteling anak kedua dari 11 bersaudara ini. Diantaranya, jangan pernah melupakan tuhan (jangan pernah melalaikan shalat). Jangan pernah berhenti sekolah. Jangan berzina. Hanya kamu yang bisa merubah nasib. Sebab, tuhan pun tidak bisa mengubah nasib-mu. Dan, pesan terakhir adalah, Allah akan mengangkat derajat seseorang, jika beriman dan berilmu pengetahuan.

Berbekal pesan itu, dipadukan cita-citanya sejak kecil meraih berbagai predikat. Menjadi Profesor, Doktor, menjadi dokter, dan master. Termasuk sekolah di Amerika, menguasai bahasa Inggris dan bahasa Arab. Untuk menggapainya, tentunya tidak dengan berpangku tangan. Melainkan terus berbenah dan menyiapkan diri secara matang.

“Alhamdulillah, berkat pesan orang tua. Berkat kerja keras dan belajar sepenuh hati, semua yang saya cita-citakan terwujud, tepat 1 Maret 2006,” ujarnya kepada Majalah Inspirasi di ruang kerjanya, awal bulan ini.

Menjawab pertanyaan, soal cita-citanya yang belum kesampaian, pria kelahiran Amparita Sidrap 14 April 1954 ini mengakui, kepingin memiliki pondok pesantren moderen bertarap internasional. Para santrinya wajib berbahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. “Sebelum meninggal, saya kepingin pesantren moderen itu sudah berjalan. Makanya, saat ini sudah mulai dibangun. Lokasinya sekitar 10 hektar di Bengo-bengo, Maros,” jelas pehobi bulutangkis ini.

Berbagai keahlian, dedikasi, dan tanggungjawabnya membuat dirinya dipercayakan memimpin Rumah Sakit Pendidikan Unhas. Dosen Unhas yang pernah membahas merokok sama dengan membakar 60 rumah ibadah dengan nilai masing-masing Rp1,5 miliar dalam tesis pengukuhannya itu, dilantik sebagai Dirut, oleh Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina MA, pada 3 September 2014. Menggantikan Prof Dr dr Syamsu SpPD (K). Dirut dibantu Dr dr Andi Fachruddin Benyamin SpPD-KHOM sebagai Direktur Pelayanan dan Dr dr Siti Maisuri SpOG(K) sebagai Kepala Bidang Penelitian dan Pendidikan.

Selaku Direktur Utama, Guru Besar FKM Unhas itu memprioritaskan pelayanan maksimal. Satu target yang ingin digapai, adalah menjadikannya sebagai rumah sakit percontohan. Apalagi, dari 21 rumah sakit pendidikan yang ada di Indonesia, Rumah Sakit Unhas sudah lima tahun beroperasi.

“Kehadiran Rumah Sakit Unhas ini akan kami jadikan sebagai rumah sakit pendidikan berstandar internasional. Didalamnya juga dilakukan berbagai riset, terkait masalah kesehatan untuk menunjang mutu pelayanan publik. Selain itu rumah sakit ini akan menjadi contoh pelayanan BPJS (Badan Pelayanan Jaminan Sosial),” tutur pria yang tidak suka makan makanan mengandung penyedap dan asin ini.

Sekalipun sudah berjalan beberapa tahun, namun sarana dan prasarana penunjang belum lengkap. Sebab, hingga kini baru sekitar 45 persen. Termasuk peralatan-peralatan canggih masih terbatas.

Soal keunggulan, rumah sakit yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan (pintu II Unhas) KM 11 Tamalanrea ini memiliki 129 tenaga medis yang hampir semuanya ahli ini sedang mengembangkan bayi tabung pertama di kawasan timur Indonesia. Bayi tabung, merupakan cara terakhir dalam penanganan pasangan infertil, jika cara-cara konvensional belum berhasil mendapatkan kehamilan. (din)

Data diri :
Nama: Prof. Dr. dr. HM.Alimin Maidin, MPH
Lahir : Amparita Sidrap 14 April 1954
Alamat: Jl Korban 40 Ribu, Makassar

Pendidikan
– SD di Pinrang, tamat 1967
– SMP di Pinrang, tamat 1970
– SAA di Makassar, tamat 1973
– SMA di Kendari, tamat 1975
– Fak Kedokteran Unhas, tamat 1984
– Master of Public Health tamat 1990 di Michigan University, Ann Arbor USA
– Pascasarjana Unhas, tamat 2004
– Guru Besar FKM Unhas sejak 1 Maret 2006

Pekerjaaan
– Konsultan Unicef khusus Campak, Polio & Vitamin A
– Dosen FKM Unhas sejak 1986
– Dekan FKM Unhas periode 2010-2014
– Konsultan Plan International 1997-1999
– Konsultan AUSAID 2000-2002
– Ketua Jurusan AKK FKM Unhas 1995-2006
– Konsultan World Bank 2002
– Konsultan Unicef 1993-2005, GTZ German 2005
– Konsultan WHO 2006-sekarang
– Direktur Yasin (Yayasan Abdi Sehat Indonesia)

Saudara kandung:
1. Prof.Dr.dr.H.M.Asaad Maidin,M.Sc,Sp.MK (dosen Unhas)
2. Dr.M.Nasir Naidin,M.A (STAIN Parepare)
3. Dr.Muh.Sabir Maidin,M.Ag (UIN Alauddin Makassar)
4. Dr.M.Rusdi Maidin,SH.M.Si ( UNM)
5. Dra.Hj.Khatijah Maidin,M.Ag (STAIN Parepare) Alm
6. Drs.Zulkarnain Maidin,M.A (Kementrian Agama Makassar)
7. H.Zulkifli Maidin,SE,MM,AK,CA (BPK Sulsel)
8. Ir.Radiah Maidin (Bappeda Pinrang)
9. Dra.Wahyuti Maidin,M.Kes (Univ.Cendrawasih Papua)
10. Akhriani Maidin,S.Ag (Sidrap)

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here