Makassar, Ispirasimakassar,com:
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat, yang juga anggota Senat Universitas dan Majelis Wali Amanah Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof.Dr.dr.Atja Razak Thaha,M.Sc memimpin Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar. Pakar Gizi kelahiran Tual-Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, 23 Maret 1949 ini diberi amanah memimpin paguyuban masyarakat Maluku di Makassar setelah para perwakilan tokoh masyarakat dan tokoh agama Maluku yang tergabung dalam Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Ikatan Warga Kristen Maluku (IKWAKMAL) Makassar, diantaranya Prof.H.Sadly Abdul Djabar,M.P.A dan Pendeta Dani Sopamena melakukan pertemuan pada Selasa 19 Desember di Caffee Papa Ong, Jalan Rusa. Hadir pula, Prof.Dr.H.Saban Echdar,MSi, Yopy Oktoseya, Hans Paliama, Asri Hidaat Mahulauw, Kasim M Tuehpaly, Eddy Tenlima, Djumahir Wadubun, serta Din Pattisahusiwa.
Setelah mendapat kepercayaan memimpin KKM, Prof. Atja—sapaan Doktor bidang Public Health tahun 1995 di Unhas ini langsung menggelar rapat terbatas, dengan sejumlah perwakilan masyarakat Islam dan Kristen asal daerah penghasil cengkih dan pala tersebut di Makassar. Rapat terbatas di Warkop Phoenam, Jalan Achmad Yani, Rabu, 20 Desember itu, selain menyusun “kabinet” KKM, juga membentuk bidang-bidang kerja.
Prof. Atja dibantu Yakop Oktoseya, Prof.Dr.H.Saban Echdar,M.Si, dan Helena Paliama masing-masing ketua I,II,dan III. Sekretaris Umum dan wakil sekretaris dipercayakan kepada Hans Paliama dan Din Pattisahusiwa. Bendahara dan wakil bendahara Angki Ririhena dan Hj.Anita Casathikhan Maricar Sahib. KKM juga diperkuat dengan bidang usaha, bidang sosial, seni dan olahraga, bidang data dan informasi, serta bidang pendidikan, pemuda dan mahasiswa. Sedangkan Gubernur Maluku, Gubernur Sulsel, para bupati dan walikota se Maluku dan se Sulsel masuk dalam jajaran pembina.
Usai pembentukan kepengurusan, penerima Satya Lencana 30 tahun PNS tahun 2007, alumni berprestasi pada dies natalis Fakultas Kedokteran Unhas ke 50 tahun 2008, serta tokoh Institusi Pendidikan Kesmas AIPTKMI tahun 2011 ini mengatakan, susunan kepengurusan yang dibentuk masih bersifat sementara.
Penulis sejumlah buku diantaranya Pedoman Gizi Seimbang tahun 2014 ini berharap, pengurus yang telah dipercayakan akan melakukan kerja-kerja sosial tanpa pamrih. “Jika saya diberi amanah, maka saya tidak main-main menjalankan amanah tersebut. Saya juga berharap kepada pengurus lainnya untuk membantu mensukseskan berbagai program yang nantinya akan digagas,” urai ayah empat orang anak dan dua cucu ini, seraya menambahkan, KKM hanya berpokus pada kerja-kerja sosial kemasyarakatan, dan tidak berada pada politik praktis.
Seperti diketahui, KKM pernah dipimpin Prof.H.Saleh Putuhena dengan sekretaris Leo Hehanusa. (din pattisahusiwa)