Gowa, Inspirasimakassar.com:

Dosen Pengabdi dari Universitas Negeri Makassar (UNM) bekerja sama dengan masyarakat Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, menyelenggarakan pelatihan pembuatan cookies corona substrusi tempe pada ibu-ibu rumah tangga di desa tersebut. Pelatihan berlangsung  di Taman Wisata Kampar dalam Program Pengabdian Kepada Masyarakat Terpadu. Ketua tim pengabdi, Armiwaty, ST., M.Si., Dra. Hj. Ratnawati, T., M.Hum,   Dr. Slamet Widodo, S.Pd., M.Kes dan Besse Qur’ani, S.Pd., M.Hum.

Kegiatan tersebut dihadiri Ketua LP2M (Prof. Dr. Ir. H. Bahrani A. Rauf, MT), Camat Bajeng diwakili Kasi Trantib (Zainal Abidin, SE), Kades Panciro (Anwar Malolo, SE), Direktur Wisata Kampar dan beberapa stakeholder lainnya. Jumlah Peserta 18 peserta

Tujuan kegiatan ini adalah, memberikan sosialisasi dan edukasi, terkait upaya pengolahan tempe, selain untuk makanan lauk yang memberikan peningkatan kesehatan masyarakat, dengan meningkatkan konsumsi protein tempe yang murah dan mudah diperoleh, serta penganekaragaman produk pangan yang berpotensi untuk wirausaha.

Ketua Tim TTG dan PPM (Dr. Hj. Syamsidah, M.Pd) mengharapkan, ke 18 peserta pelatihan dapat mengikuti hingga selesai, sehingga dapat memahami, sekaligus dapat mempraktikkan sendiri materi yang disampaikan.

Dr. Hj. Syamsidah, M.Pd juga menyampaikan bahwa, pelatihan ini baru dasar-dasarnya, sehingga peserta diharapkan terus belajar, dan mengembangkan proses pengolahan tempe selain digunakan sebagai non lauk, sehingga bisa lebih trampil.

Menurutnya, sesuai dengan pesan Rektor  UNM (Prof Dr. Husain Syam, MTP) dalam berbagai kesempatan, bahwa  penelitian dan pengabdian masyarakat harus tetap terlaksana dengan penuh inovasi dan kreativitas.

 “Jangan menjadi alasan bahwa, pandemi covid-19 menyebabkan pelaksanaan penelitian dan pengabdian tidak terlaksana dengan baik,” ujarnya.

Hal senada dikemukakan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Prof. Dr. Ir. H. Bakhrani A. Rauf, MT). Menurutnya, sebagai seorang dosen berkwajiban melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi. Salah satunya dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Dengan kata lain, seorang dosen harus dapat memberikan manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat, baik dalam pengetahuan maupun keterampilan, sehingga memberikan perubahan positif pada masyarakat. 

Kepala Desa Panciro menyampaikan terima kasih kepada UNM, yang telah bersedia memberikan tambahan pengetahuan kepada masyarakat, dengan kegiatan pengabdian pada masyarakt ini. Dia mengharapkan, masyarkat bisa menangkap dan menerapkan di kehidupan masing-masing.

Kepala pemerintahan Kecamatan Bajeng diwakili oleh Kasi Trantib Zainal Abidin, SE juga berterima kasih banyak kepada UNM, sekaligus  mengharapkan kegiatan serupa bisa dilaksanakan ke desa lainnya.

“Kecamatan Bajeng memiliki 10 desa yang membutuhkan hal yang sama, karena  kegiatan ini merupakan kegiatan yang ditunggu-tunggu masyarakat terkait cookies,” tambahnya.

Pelaksanaan ini dilaksanakan pada Sabtu, 3 Juli 2021 di Aula Taman Wisata Kampar. Pada saat pelaksanaan peserta yang hadir sebanyak 18 peserta dari Desa Panciro. Pada sesi tanya jawab di akhir pelatihan, peserta puas terhadap pelatihan, karena peserta dilibatkan langsung proses pembuatan cookies. Peserta berjanji terus menerapkan hasil latihannya. (wahyudin)

BAGIKAN
Berita sebelumyaObituari Harmoko, Dua Kenangan Tak Terlupakan
Berita berikutnyaMANTAPKAN SINERGITAS, GOWA GELAR FORUM KOORDINASI
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here