
Purbalingga, Inspirasimakassar.id:
Pak Suparji, seorang petani dari Desa Cilapar, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, menerapkan metode pengairan basah-kering dan penyiangan gulma dalam perawatan padi Inpari 32. Teknik ini terbukti efektif dalam meningkatkan produktivitas pertanian serta menjaga kesuburan tanah.
Metode basah-kering memungkinkan tanaman padi mendapatkan suplai air yang cukup tanpa harus terus menerus tergenang. Selain itu, penyiangan gulma yang rutin dilakukan membantu mengurangi persaingan unsur hara di lahan pertanian, sehingga tanaman padi dapat tumbuh lebih optimal.
Program pertanian ini mendapatkan dukungan dari BAZNAS, yang terus mendorong petani lokal untuk menerapkan teknik budidaya yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Dengan pendekatan ini, diharapkan hasil panen meningkat, hama dapat dikendalikan, serta kesejahteraan petani semakin membaik. (Azra Salsabila/Nov)