Buku Besar (B2) dan Buku Bacaan Berjenjang (B3) yang dikenalkan USAID Prioritas ke 13 Kabupaten/Kota Sulsel telah meningkatkan motivasi siswa untuk belajar membaca. “Saya melihat sendiri
banyak sekali perubahan prilaku belajar siswa setelah menerapkan buku bacaan berjenjang dan big book di sekolah,” ujar Abdul Muhsin, guru kelas 3 SDN Kakatua Makassar.
Big book atau buku besar bisa dicetak penerbit atau didisain guru, dengan aturan-aturan tertentu dan menyesuaikan dengan pelajarannya. Big book bisa menjadi media pengajaran alternatif bagi guru, disamping buku paket, terutama kelas awal.
Selain big book, USAID Prioritas juga mengenalkan model buku bacaan berjenjang. Sebagian buku bacaan berjenjang tersebut juga berbentuk buku besar, dengan ilustrasi menarik, agar siswa kelas awal lancar
membaca dan mudah memahaminya. “Membaca dan memahami bacaan, adalah ketrampilan dasar yang musti dimiliki anak semenjak kelas awal. Kalau tidak, tanpa memiliki ketrampilan memahami bacaan dengan cepat, siswa seterusnya sulit menyerap pelajaran,” ujar Hamsah, penanggung jawab buku bacaan berjenjang USAID Prioritas, Sabtu, 19 Maret 2016, seraya menambahkan, kebanyakan siswa lancar membaca, tapi tidak memiliki ketrampilan memahami bacaan. Sehingga literasi di Indonesia termasuk terendah di dunia.
Menurut Muhsih, buku bacaan berjenjang telah membuat siswa, terhipnotis untuk terus mengikuti proses
belajar membaca sambil memahami. “Saya analogikan seperti semut yang mencari gula. Mereka bersemangat dan antusias untuk menebak kata, menebak cerita berikutnya dan menceritakan kembali isi cerita. Sebelumnya mereka kalau belajar membaca tidak seperti ini,” ujarnya.
Salah satu sebab meningkatnya motivasi siswa adalah, teknik menggunakannya yang membuat siswa
merasa terlibat dan tertantang. “Saat membaca bersama, para siswa duduk lesehan atau di bangku. Penggunaan teknik menebak kata, menebak cerita selanjutnya, dan elaborasi gambar telah mendorong keberanian mereka untuk terlibat aktif dalam proses-proses pembelajaran seperti ini. Mereka berebutan mengacungkan tangan karena memang memahami bacaan yang dibacanya,” ujarnya.
Guru, menurutnya, juga tambah bersemangat mengajar. “Beberapa orang tua siswa datang ke sekolah dan
bercerita bahwa semangat belajar anak mereka menjadi meningkat setelah diajarkan dengan menggunakan buku besar dan buku bacan berjenjang. Hal ini membuat saya pribadi dan teman-teman yang menggunakan model buku ini, semakin bersemangat untuk mengajar,” ujarnya.
Hal yang sama dirasakan Fajriahsari Sullaisah, guru kelas I SDN Tanggul Patompo I Makassar. “Menggunakan big book dalam membaca bersama membuat siswa seakan terhipnotis, mereka konsentrasi
menyimak buku. Jarang ada yang mengobrol antar mereka sendiri. Siswa menjadi sangat aktif mengikuti
proses-proses pelajaran. Membaca sambil memahami bacaan dengan teknik-teknik membaca buku bacaan
berjenjang meningkatkan keaktifan mereka,” imbuhnya.
USAID Prioritas telah mendonasikan lebih tujuh ratus ribu buku bacaan berjenjang ke Sulsel. Buku tersebut dilengkapi dengan video dan buku panduan penggunaannya. “Memakai buku ini perlu teknik khusus dan perlu dilatih dahulu,” ujar Hamsah. (Mustajib)