Ratu Boki
Ratu Boki

Sesaat Ratu Boki, tiba di bandara Ternate, pendukungnya menggelar aksi demo. Mereka menuntut, istri Sultan ternate, Mudaffar dibebaskan. Aksi demo itu membuat satu mobil polisi rusak.

Kapolda Malut, Brigjend Zulkarnain, mengatakan, para warga meminta Ratu Boki dibebaskan dari jerat hukum. Demo memang diselingi aksi anarkis namun dapat diredam dengan cepat. Selain satu mobil rusak, pendemo juga membakar ban bekas. Namun polisi tetap melakukan upaya persuasif agar tidak melakukan aksi anarkis.

Di hadapan pendemo Zulkarnain mengaku, pihaknya hanya menegakan hukum. Bukan upaya penzaliman, jadi memang hukum harus ditegakan supaya ada kepastian hukum.

Terkait kasus Ratu Boki, Zulkarnain mengatakan, Senin 4 April mendatang akan dilimpahkan ke Kejati Malut untuk pelimpahan berkas tahap 2. P 21 tahap 1 nya sudah dilakukan sejak Desember 2015. Senin nanti tahap 2 artinya sekaligus dengan tersangkanya.

Ratu Boki diadukan ke Polda Malut dengan tuduhan melakukan pemalsuan identitas dua putra kembarnya yang lahir pada 28 Juli 2013, Ali Mohammad Tajul Mulk Putra Mudaffar Sjah dan Gajah Mada Satria Nagara Putra Mudaffar Sjah. Ali kemudian ditunjuk sebagai penerus Sultan Mudaffar saat masih berusia 2 tahun. Tahun 2015 Mudaffar meninggal dunia. Pengangkatan Ali mendapat pertentangan dari anak-anak Sultan Mudaffar dari tiga istri sebelumnya dan menyebut bahwa Ratu Boki tidak pernah mengandung bocah kembar itu.

Setelah dilaporkan ke Polda Malut, hasil penyelidikan menyatakan Ratu Boki jadi tersangka. Ratu Boki disangkakan pasal 378 KUHP tentan penipuan dan pasal 277 KUHP tentang penggelapan asal usul.

BAGIKAN
Berita sebelumyaKoordinator Kopertis IX Silaturahim Ketua DPRD Sulsel
Berita berikutnyaMengapa Istri ke-4 Sultan Ternate Ditangkap Polisi?
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here