Makassar, Inspirasimakassar.com:
Melalui Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) Sekolah Islam Athirah menggelar perayaan Milad ke 37 tahun dikemas dalam bentuk Doa dan Dzikir secara virtual, di Bukit Baruga, Sabtu, 24 April 2021.
Hadir dalam Doa dan Dzikir tersebut diantaranya Direktur Sekolah Islam Athirah, H. Syamril, S.T., M.Pd, Wakil Direktur Wilayah Baruga Drs.Patris Hasanuddin, M.Pd, Ketua Panitia Milad, Muhammad Akbar Kadir, S.Pd, Kepala Departemen Kurikulum, Saharuddin, S.Pd, Kepala Departemen Humas, Muthmainnah, M.Pd dan Nur Hikmah, S.Pd.
Direktur Sekolah Islam Athirah, Syamril mengatakan pada Milad tahun ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya, pasca pandemi Covid-19 segala bentuk kegiatan digelar secara terbatas dan terapkan standar protokol kesehatan, ungkapnya.
Melalui Doa dan Dzikir ini, kami berharap sekolah tatap muka kembali dihelat meskipun demikian kami juga senantiasa meminta saran pada orang tua murid, mengenai konsep ideal apabila sekolah tatap muka ini diterapkan, paparnya.
Sampai saat ini, khusus untuk jumlah siswa/siswi SMA Athirah Kajoalalido mencapai 300 siswa sehingga bila AKB diterapkan intensitas pertemuan mata pelajaran dikurangi dan juga jumlah siswa yang hadir tatap muka dibatasi sebanyak 50%, cetusnya.
Sementara itu, Saharuddin selaku Departemen Kurikulum Sekolah Islam Athirah menjelaskan, Sekolah Islam Athirah juga dalam tahap transisi untuk mengadakan belajar virtual atau belajar tatap muka pada adaptasi kebiasaan baru (AKB). Apabila pemerintah telah resmi keluarkan keputusan sekolah tatap muka, maka Sekolah Islam Athirah nantinya sudah siap hadapi AKB.
“Kami sudah ada pembicaraan melalui rapat internal. Semoga kita bisa menjadi piloting provinsi (tingkat SMA) untuk sekolah swasta yang menerapkan AKB, setelah 3 sekolah negeri di Biringkanaya menjadi pilot projek”, tegas Saharuddin.
Selain Doa dan Dzikir, Sekolah Islam Athirah juga menggelar buka puasa bersama guru, staf, dan orangtua murid secara terbatas di Aula Sekolah Islam Athirah.
Disamping itu Sekolah Islam Athirah berbagi kebahagiaan pada mereka yang kurang mampu, melalui donasi yang dihimpun oleh guru-guru dan staf terkumpul sejumlah dana yang akan dibagikan pada mereka yang kurang mampu dalam bentuk hadiah lebaran, pungkas Syamril. (hadi)