Meski Banjir Aktivitas Belajar Mengajar di SDN. No.015, Santan Tengah, Kutai Kartanegera, Kalimantan Timur Tetap Dilaksanakan
Meski Banjir Aktivitas Belajar Mengajar di SDN. No.015, Santan Tengah, Kutai Kartanegera, Kalimantan Timur Tetap Dilaksanakan

KUTAI KARTANEGARA – Aktivitas belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) No. 015, Santan Tengah , kecamatan Marangkayu, kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur tetap berlangsung meski lantai sekolah tersebut sudah nyaris terendam air akibat banjir yang melanda desa ini dalam dua bulan terakhir.

Alasan agar tidak ketinggalan mata pelajaran, pihak sekolah memilih untuk tidak meliburkan muridnya meski banjir kali ini dinilai rawan , apalagi murid yang masih kecil. Namun, untuk mencegah kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan pihak sekolah meminta kerja sama orang tua murid untuk ikut mengawasi anak-anaknya.

“Dimohon kepada orang tua siswa untuk kerja samax agar mengawasi anakx yang sekolah khususx di santan tengah kamp. Mesjid karena siswa ga diliburkan …ruang belajar aman saja,” tulis Saharuddin, S.Pd, M.Pd, kepala sekolah SDN No. 15 melalui akun face booknya, Saha Ayahx Syifa, Senin, 9/2.

Kegiatan belajar mengajar di sekolah yang saat ini memiliki 65 murid dari enam kelas tetap berlangsung normal, yakni; masuk pukul 08.30 dan pulang pukul 12.30 Wita.

Banjir yang merendam desa yang tidak jauh dari lokasi tambang batu bara ini tidak hanya menyulitkan warga melakukan rutinitas, tapi sudah menimbulkan banyak kerugian. Tanaman yang selama ini menjadi tumpuan ekonomi masyarakat gagal panen akibat terendam banjir.

Tanaman itu berupa karet, kelapa sawit, lombok, pisang, dll. Sebagian warga menuding aktivitas tambang batu bara yang ada di hulu sungai Santan sebagai pemicu banjir yang terjadi selama ini. Namun, hingga saat ini belum ada penelitian secara komprehensif yang bisa membuktikan hal tersebut.

Bencana banjir berkepanjangan yang merendam desa kelahiran Prof. Kamaruddin Amin (Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI) ini sungguh telah membuat miris. Warga menyesalkan sikap pemerintah dalam hal ini bupati yang dianggap tidak memiliki empati. Jangankan memberikan solusi untuk mengatasi banjir, bantuan untuk warga belum juga dilakukan.

Selain kondisi banjir, warga juga mengkhawatirkan dampak negatif yang akan timbul pasca terjadinya banjir. Karena biasanya warga akan kesulitan untuk memperoleh air bersih dan ini rawan memunculkan berbagai penyakit. (*)

Meski Banjir  Aktivitas Belajar Mengajar di SDN. No.015, Santan Tengah, Kutai Kartanegera, Kalimantan Timur Tetap Dilaksanakan
Banjir tidak  jadi penghalang  untuk menuntu ilmu bagi  murid SDN. No.015, Santan Tengah, Kutai Kartanegera, Kalimantan Timur

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here