Makassar, Inspirasimakassar.com – Gugusan pulau Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko (Wakatobi) begitu mempesona. Keanekaragaman hayati laut dan kondisi karang satu dari 50 taman nasional ini menempati posisi prioritas dari konservasi laut di Indonesia. Kedalaman air lautnya bervariasi, sekaligus sebagai destanasi paling mengagumkan.
Selain empat pulau diatas yang luasnya sekitar 821 km2, terdapat pula pulau kecil yang demikian indah. Bawah lautnya, terbaik didunia. Bahkan disebut-sebut bagai taman “surga” yang tidak ada tandingan.
Keindahan dan kekayaan di kawasan tukang besi, dengan biota laut sekitar 750 dari total 850 spesis koral dunia ini, terkenal sejak ekspedisi Wallacea, 1995. Konfigurasi kedalaman bawah lautnya bervariasi. Ada yang bertubir dengan kedalaman 1.044 meter. Tapi ada juga datar. Hamparan terumbu karangnya sangat luas di sepanjang perairan dengan topografi bawah laut berwarna-warni seperti bentuk slop, flat, drop-off, atoll dan underwater cave.
Keberadaan 25 buah gugusan terumbu karang dan kedalaman yang ideal, menjadikan berbagai jenis biota laut tinggal dan memiliki nilai estetika. Terumbu karangnya sekitar 112 jenis dari 13 famili yang terletak pada 25 titik di sepanjang 600 km garis pantai. Ikan di taman nasional ini 93 jenis. Ada ikan konsumsi dan ikan hias yang ikut meramaikan keindahan bawah laut. Ada Cephalopholus argus, takhasang, pogo-pogo, napoleon, ikan merah, baronang, Amphiprion melanopus, Chaetodon specullum, Chelmon rostratus, Heniochus acuminatus, Lutjanus monostigma, Caesio caerularea, dan lainnya.
Boleh dibayangkan, sesekali, utamanya bulan November, saat belahan bumi lain membeku, kawanan paus sperma beraksi. Di bulan yang sama, perairan Wakatobi relatif hangat dan berlimpah pakan yang bisa mengenyangkan perut kawanan paus tersebut. Tidak hanya itu, ikan pari Manta dengan ukuran tubuhnya tergolong raksasa juga biasa bermain di perairan ini.
Banyak pohon kelapa dan pohon pinus. Ada jalan setapak yang menghubungkan seluruh pulau yang kanan kirinya dibangun cottage pondokan bergaya rumah adat Buton. Ada pula Pulau One Mobaa. Pulau ini seperti di Hawai. Ombaknya kencang.
Para wisatawan juga disuguhi dengan berbagai tarian. Ada pesta adat Karia’a yag merupakan tradisi khas masyarakat Kaledupa. Terdapat juga tradisi adat, pencak silat. Pesta adat Safara masyarakat Tomia yang dilakukan setiap bulan Safar.
Ada juga tradisi Bose – Bose. Yaitu, tradisi menghiasi perahu berwarna-warni, dan dimuati sajian masakan tradisional, seperti Liwo. Masakan ini diarak mengelilingi pantai dari Dermaga Patipelong menuju Dermaga Usuku, hingga ke Selat One Mobaa, sambil menabuh gendang. Pesta adat ini dilaksanakan bertujuan agar semua dosa dapat hanyut bersama riaknya air laut.
Secara spesifik, Wakatobi dikeliling pantai dari pulau-pulau karang sepanjang 600 km, serta obyek wisata pantai yang sangat potensial untuk dikelola. Jadi bukan tanpa alasan, pantai Wakatobi sangat cocok untuk wisata seperti diving dan snorkeling.
Para wisatawan bisa menggunakan kapal laut atau pesawat. Kapal laut lebih murah, namun waktunya lama. Dari Makassar ke Wakatobi saja membutuhkan waktu lebih dari 10 jam. Sekalipun demikian, saat ini sudah tersedia penerbangan setiap hari.
Sampai di Wangi-wangi, wisatawan bisa mencari penginapan dengan menggunakan taksi ataupun ojek. Taksi di Wangi-wangi biasanya tak menggunakan argo. Taksi juga bisa disewa sepanjang hari. Biaya sekitar Rp. 250.000.
Ada beragam pilihan penginapan. Paling murah menginap di rumah warga. Biayanya sekitar Rp. 50.000 per malam. Hotel standar memiliki tarif sekitar Rp150.000 hingga Rp300.000 per malam. Jika ingin lebih mewah, biasa memilih resort dengan harga Rp. 500.000 hingga Rp. 1.500.000 per malam.
Selesai dengan urusan akomodasi, wisatawan bisa mulai menyiapkan acara inti. Menikmati keidahan laut. Seperti di tempat lain, ada dua alternatif, snorkeling dan diving. Bila tak memiliki perlengkapan, bisa menyewanya, termasuk pemandu dan kapal yang akan mengantarkan ke site diving. Di lokasi selam tertentu, Anda bisa menjumpai ikan napoleon ukuran cukup besar, termasuk kelinci laut.
Bila mencari pemandu, paling mudah menghubungi kantor WWF Wakatobi. Mereka memiliki jaringan ke beberapapenduduk yang bisa memandu selam. Ada yang menawarkan paket pemandu, perlengkapan selam, kapal dan tempat penginapan dengan harga Rp. 1.000.000 per orang per hari. Syaratnya, minimal rombongan adalah 4 orang.
Di malam hari, langit gelap juga menawarkan taburan bintang. Bagi yang menyukai astronomi, Wakatobi juga bisa menjadi salah satu alternatif. Di beberapa wilayah, masih dijumpai kampung Bajo yang berada di tengah lautan.
Untuk kuliner, ada beberapa yang perlu dicoba. Ada kasuami. Makanan pokok terbuat dari singkong yang diparut, diperas airnya dan dikukus. Biasanya dimakan bersama ikan. Ada pula kari ayam, serta kue karasi.
Ayo wujudkan mimpi ke Wakatobi. Nikmati keindahan yang semula hanya ada dalam cerita atau pun film. Bagi yang tak suka atau tak bisa menyelam, tak perlu takut. Aktivitas snorkeling cukup menjanjikan keindahan, pastikan saja pemandu tetap ada di dekat Anda. Paling tidak membuat Anda tetap merasa tenang. (bs-din)