Dunia fotografi makin berkembang. Saat ini tengah berkembang bisnis fotografi khusus ibu hamil untuk berpose di dalam air atau maternity underwater photography. Meski belum besar pasarnya, potensi bisnis ini cukup besar karena pemainnya yang masih sedikit dan peminatnya dari kalangan menengah atas yang bakal terus bertambah di masa mendatang.
Perkembangan dunia fotografi semakin pesat. Kini jepretan kamera bukan hanya mengabadikan momen yang berada di darat, tapi juga dalam air. Tren fotografi di dalam air atau underwater photography kini digandrungi banyak kalangan.
Tak hanya dilakukan oleh para model sebagai kebutuhan halaman sebuah majalah, tapi fotografi di dalam air juga kerap mengabadikan momen kehamilan seseorang atau dikenal sebagai maternity underwater photography. Caranya adalah memotret ibu hamil di dalam air dengan berbagai pose dan busana.
Salah satu pelaku usahanya adalah Arief Sanjaya Akbar yang mengusung nama galeri Potreto di Sidoarjo, Jawa Timur.
Potreto yang telah berdiri sejak pertengahan akhir 2009 ini sebelumnya aktif memotret untuk pre-wedding dan kegiatan pernikahan saja. “Kemudian karena permintaan untuk foto acara pernikahan banyak, dari situ kami tercetus untuk membuat layanan foto ibu hamil yang menggunakan hijab tahun 2014. Karena pada saat ini fesyen hijab sedang berkembang,” ujarnya.
Karena tak hanya perempuan hamil yang menggunakan hijab ingin difoto, dia pun mengaku kerap mendapat permintaan untuk jasa maternity underwater photography dan akhirnya disetujuinya.
Saat ini pelanggan untuk memotret ibu hamil di dalam air ini datang dari kalangan menengah hingga kalangan atas yang berasal dari Surabaya, Sidoarjo, hingga Jakarta.
Khusus untuk permintaan dari Jakarta, dia mengaku tarif yang dikenakan lebih mahal karena biaya operasional yang lebih besar. “Kalau dari Potreto hanya menyediakan jasa foto, editing foto, dan make-up. Sedangkan kostum, properti, biaya lokasi dan transportasi ditanggung pengguna jasa,” kata dia.
Bagi yang ingin menggunakan jasa dari Potreto, ada lima paket yang dapat dipilih. Pertama, paket senilai Rp 550.000 untuk satu jam pemotretan baik indoor atau outdoor.
Kedua, paket senilai Rp 700.000 maksimal dua jam pemotretan. Ketiga, paket senilai Rp 1 juta dengan waktu 4 jam pemotretan. Keempat, paket senilai Rp 1,5 juta dengan waktu pemotretan maksimal 4 jam dengan berbagai tambahan ketimbang paket ketiga. Kelima, paket senilai Rp 2 juta dengan waktu pemotretan maksimal 6 jam.
Dalam satu bulan, rata-rata satu orang hingga dua orang menggunakan jasa maternity, dengan omzet yang diraup sekitar Rp 2 juta.
Doni Ismanto, pemilik Donjuan Photography mengaku mengawali bisnis maternity underwater photography ini dari pemotretan untuk pernikahan.
Meski belum besar, tapi potensi bisnis maternity underwater photography sangat bagus. Saat ini pelanggannya masih meminati paket indoor yang dibanderol Rp 200.000 per paket. Dalam sebulan, dia mendapatkan 10 orang pelanggan dengan omzet sekitar Rp 2 juta per bulan. (kontan-ol)