Kepulauan Selayar, Inspirasimakassar.com :

Kepala SMAN 2 Selayar, Drs Rusydi Syamsul, MM

Sebuah sekolah dapat dikatakan bonafid jika sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung lainnya dianggap memadai. Namun kondisi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Selayar yang terletak diantara perkampungan Batangmata  sebagai ibukota Kecamatan Bontomate’ne dengan pemukiman penduduk Desa Tamalanrea ini sangat jauh dari haparan.

Dapat dibayangkan pada Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun pelajaran 2018 – 2019 lalu dengan sangat terpaksa sekolah ini harus meminjam komputer ke sekolah tetangga SMPN 1 Bontomete’ne akibat kesangatterbatasan sarana komputer yang dimilikinya.

SMAN 2 Selayar sebelumnya bernama SMAN 1 Bontomate’ne yang dinakhodai Drs Rusydi Syamsul, tidak hanya mengeluhkan soal komputer akan tetapi selalu khawatir dengan dua unit bangunannya yang sudah mulai lapuk dan kropos. Takutnya membahayakan kepada siswa dan gurunya saat proses belajar mengajar sedang berlangsung. Sebab sejak dibangun tahun 1990 hingga saat ini belum pernah mendapatkan dana rehabilitasi dari pemerintah.

Padahal lantainya sudah mulai hancur dan dinilai sangat mengganggu dalam proses belajar mengajar. Begitu pula dengan kondisi pagar sekolah pada sisi timur, barat dan utara yang panjangnya mencapai 600 meter masih menggunakan kawat duri.

Drs Rusydi Syamsul, MM yang didampingi Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kurikulum, Andi Ompo, S.Pd saat ditemui diruang kerjanya, Sabtu (25/05/19) kepada Inspirasimakassar.com berharap,” Adanya perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk meningkatkan kompotensi guru SMA terutama yang baru diangkat disejumlah sekolah didaerah ini sebagai upaya untuk memaksimalkan output dan luaran sekolah nantinya.

“Dari pengamatan selama ini khususnya tenaga guru yang baru kadang metode mengajarnya stagnan sehingga sangat diperlukan adanya pelatihan peningkatan kompotensi. Sedangkan dari sisi sarana yang tatkala pentingnya adalah laboratorium komputer lengkap dengan alat jaringan internet atau wifi sangat dibutuhkan,” ungkapnya.

Sebab pada pelaksanaan UNBK belum lama ini, SMAN 2 Selayar sangat terbentur oleh sarana komputer. Bahkan walaupun dengan berat hati terpaksa kita harus menggiring sebagian siswa untuk melaksanakan ujian di SMPN 1 Bontomatene yang memiliki sarana komputer yang lengkap. Olehnya itu diharapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) berbesar hati untuk memberikan bantuan berupa pengadaan komputer paling lambat tahun 2020 mendatang.

Sebab untuk mengambilkan anggaran dari dana BOS itu sangat minim dan palingan hanya mampu membeli setiap tahun 2 hingga 3 unit. Padahal dalam satu kelas diperlukan 40 unit komputer. Oleh karena itu sekali lagi ditegaskan perlunya ada suntikan dana dari Gubernur Sulawesi Selatan, H Nurdin Abdullah yang mendapat dukungan dan respon positif dari DPRD Sulsel.

Selain itu, dari 564 siswa di SMAN 2 Selayar yang dibina oleh 25 tenaga guru bersertifikasi pendidik profesional juga ada 7 orang guru yang baru kembali dari mengikuti Inservice House Trining (IHT) di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulsel. Salah satu tujuan IHT ini adalah untuk menambah wawasan dan pengembangan skill tentang kependidikan dan pengetahuan metodelogi  mengajar yang tepat dan benar bagi setiap insan guru mata pelajaran.” tambahnya.
        Sekedar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulsel ketahui bahwa komputer yang dimiliki SMAN 2 Selayar ini hanya 16 unit yang dinilai normal. Sementara siswa yang ikut UNBK baru-baru ini totalnya mencapai angka 199 siswa. Apalagi sekolah ini termasuk sekolah besar dengan jumlah siswa pada tahun pelajaran 2018 – 2019 sebanyak 564 siswa.” ujar Rusydi.
      Informasi diperoleh dari Dinas Pendidikan Sulsel bahwa kondisi ini dirasakan hampir semua sekolah di 24 kabupaten dan kota didaerah ini. Selain persoalan minimnya komputer disejumlah sekolah, gubernur juga sementara mengidentifikasi sekolah-sekolah yang belum terjangkau dengan jaringan internet.

Bahkan Kementerian Komunikasi dan Informasi telah bekerjasama Kementerian Pendidikan Bahkan Kementerian Komunikasi dan Informasi telah bekerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sulsel untuk melakukan pengadaan internet paket tri yang sudah banyak beredar didaerah-daerah terisolasi di Sulsel.

” Meskipun di Selayar sebagai daerah kepulauan belum tersentuh akan tetapi kedepan Pemprov akan mengupayakan pengadaan internet paket ini khususnya dilima wilayah kecamatan pulau,”  imbuhnya. (M. Daeng Siudjung Nyulle)

BAGIKAN
Berita sebelumya8 Siswa SMAN 2 Selayar Tidak Lulus
Berita berikutnyaDisorot, Sejumlah Toko dan Bengkel di Benteng
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here