Makassar, Inspirasimakassar.com:
Saat ini di pasaran, terdapat beragam jenis BBM, namun seringkali kita tidak sadar dan hanya memilih berdasarkan harga termurah. Padahal, pilihan penggunaan bahan bakar dengan pertimbangan ekonomis, rupanya bisa membuat kendaraan malah lebih boros.
Bahkan, penggunaan bahan bakar dengan oktan rendah yang tidak sesuai jenis kendaraan rupanya bisa berakibat fatal terutama kerusakan pada mesin.
Hal ini diungkapkan oleh salah seorang instruktur mekanik, Muhammad Arief Munafri, yang sudah 5 tahun bergelut di dunia perbengkelan. Dia mengungkap beberapa fakta kondisi mesin yang ditemui, seringkalimemperihatinkan. Padahal, pemakaiannya baru sekitar 5 tahun.
Perlu diketahui, kualitas bahan bakar khususnya jenis bensin atau gasoline dilihat dari angka oktannya atau biasa disebut dengan RON (Research Octane Number). Semakin tinggi nilai oktan, semakin baik pembakarannya untuk mesin kendaraan dan semakin sedikit menghasilkan emisi gas buang kendaraan.
Pekerja di Bengkel Honda Sanggar Laut Group, Kota Makassar ini mengatakan, saat ini konsumen seharusnya cermat dalam memilih bahan bakar. Banyak keluhan pelanggan ia dapatkan dengan mobil bermasalah di awal tahun pemakaian. Ternyata pelanggan itu punya kesalahan memakai bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi kendaraan.
“Pelanggan awam paham mengisi bahan bakar, tapi tidak paham apa yang buat mobil bisa jalan dengan performa maksimal dan bikin awet mesin kendaraan”, katanya, Selasa 14 September 2021.
Arief menjelaskan, penggunaan bahan bakar dengan oktan yang lebih rendah rupanya bisa membuat kendaraan kita lebih boros.
“Kalau pakai bahan bakar oktan rendah (Premium) karena meledak duluan, piston baru bergerak belum sampai titik atasnya, sudah disuruh mundur. Itulah yang membuat kenapa kita pakai bensin boros,” terang Arief.
Arief menjelaskan, dengan bersemangat karena ia dan rekan-rekan mekanik lainnya sering menangani mesin yang mengalami penumpukan kerat karbon akibat kesalahan dalam memilih bahan bakar.
Arief mengungkapkan, bahkan ada beberapa kejadian karena salah satu faktornya adalah kesalahan penggunaan BBM yang tidak sesuai spesifikasi kendaraan menyebabkan kendaraan turun mesin sebelum waktunya.
Sementara itu, Area Manager Communcation, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Subholding Commercial & Trading, Laode Syarifuddin Mursali mengatakan, masyarakat kota-kota besar di Sulawesi pun sudah membutuhkan BBM Ramah Lingkungan berkualitas dengan RON tinggi seperti Pertalite dan Pertamax terlihat dari tren konsumsi BBM khususnya jenis bensin atau gasoline hingga Agustus 2021. (hadi)