Jakarta –
Terlahir tanpa lengan tak membuat Mariusz Kedzierserhenti melukis dan meraih cita-citanya sebagai seorang seniman. Dengan semangat dan pantang menyerah. Kedzierski telah menghasilkan lebih dari 700 gambar setiap harinya.
Sketsa dan lukisan yang dihasilkannya lebih dari 15 jam pengerjaan. Sampai sekarang pun, dia mampu bepergian ke penjuru Eropa dan tetap mengembangkan kualitas serta kemampuannya melukis.
Lewat karya-karyanya, dia ingin menginspirasi siapa pun termasuk mereka yang terlahir difabel. “Saya ingi menjadi inspirator dan menunjukkan kepada mereka bahwa semua orang bisa menjadi pelukis,” katanya seperti tercantum di situs pribadinya, Selasa (2/2/2016).
Kedzierski kerap melukis di jalanan-jalanan kota. Seperti London, Paris, Berlin, Roma, Athena, dan kota-kota lainnya. Bakat seninya pun dimunculkan lewat karya potret beraliran hiperrealistik.
“Selama 7 tahun, saya berusaha untuk melukis setiap hari dan hampir 15.000 jam menghasilkan 700 gambar. Ini bukti saya bisa mencapai impian saya,” lanjutnya lagi.
Berkat kerja kerasnya, dia mendapatkan dua penghargaan. Salah satunya adalah ‘Best Global Artist’ di Wina pada tahun 2013. Kini, dia tengah berada di Sandefjord, Norwegia dan masih melukis di jalanan. (*)