Ilustrasi (Int)
Ilustrasi (Foto: dok. Republika)

INSPIRASI Jakarta – Buah-buahan impor seperti apel, anggur, pir, saat ini terus membanjiri Indonesia. Agar bisa bertahan lama dan penampilannya terlihat mengkilat dan segar buah-buah ini dilapisi lapisan lilin.

Ketua Umum Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia, Khafid Sirotudin mengungkapkan, penggunaan lilin dalam kadar tertentu tak membahayakan kesehatan. Penggunaan lilin untuk buah juga umum dipakai di dunia.

“Namanya lilin sudah umum dipakai dimana saja, tak hanya di China. Apalagi dalam kadar tertentu, itu aman. Tapi lilin tetap saja kimia, maka kalau makan buah harus dicuci pakai air, jangan langsung dimakan,” katanya dikutip dari detik finance, Senin (9/5/2016).

Khafid menuturkan, lapisan lilin pada kulit buah impor sangat mudah larut ketika dicuci dengan air. Dengan lilin, buah bisa bertahan hinggah berbulan-bulan lamanya.

“Kimia tetap kimia, meski aman ya harus tetap dicuci bersih pakai air. Lilin itu mudah hilang dengan air. Kalau tidak dicuci yah dikupas kulitnya,” ujarnya.

Menurutnya, ada metode pengawetan buah selain waxed, yakni controlled atmosphere atau CA, yakni pengawetan dengan mengurangi kadar oksigen dan menambah karbon dioksida. Pengawetan ini umum dipakai oleh perusahaan-perusahaan di Jepang.

“Kalau pakai controlled atmosphere itu buah seolah dipingsankan selama 6-7 bulan. Dari sisi biaya sama sebenarnya dengan waxed, tapi China kan produksi buahnya sangat banyak, sementara pakai CA butuh ruang besar. Wajar Apel Jepang lebih mahal kan,” tutur Khafid. (*)

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here