Makassar, Inspirasimakassar.id:
Tampuk kepemimpinan Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) kini beralih dari Prof.Dr.dr.H. Razak Thaha, M.Sc, ke Leonardo J Hehanusa. Peralihan kepengurusan dari Guru Besar Fakultas Kesehatan Unhas itu kepada pemilik Anomali Cafe di Jalan Ratulangi berlangsung di Pantai Akarena, Sabtu 22 Juni 2024. Berikut catatannya yang dikemas dalam gaya bertutur, atau Storry Telling, secara bersambung.
Pelantikan kepengurusan KKM masa bakti 2024-2029 dirangkaikan perayaan hari Pahlawan Nasional asal Maluku, Kapitan Pattimura ke 207 tahun (1817-2024). Termasuk, menyaksikan penampilan anak anak muda Maluku di Ibukota Sulawesi Selatan ini menggembirakan hati warga Maluku di Makassar dan sekitarnya, dengan berbagai atraksi mulai dari paduan suara dar grup KKM, grup Ina Ama, dan grup Nona Manis. Disuguhkan pula, Katereji, Tarian Samra, tarian dari Tanimbar, Tari Cakalele, dan lainnya. Ribuan warga Maluku di Makassar, tarmasuk di Kota Parepare dan Gowa memadati Pantai Akarena terlihat begitu bergembira.
Di sisi lain, kehadiran warga asal daerah para ‘Raja” ini tidak sekadar menemu-kenali kepengurusan baru KKM di bawah komando Bung Leo—sapaan akrab Ir.Leonardo J Hehanusa dan jajarannya semata, melainkan sekaligus berwisata bersama keluarga. Pasalnya, Akarena— berarti ‘Bermain” yang dibuka sebagai pantai wisata sejak 1998 seluas 10 hektar itu memiliki daya tarik tersendiri.
Pelantikan kepengurusan Bung Leo Hehanusa dan jajarannya dilakukan ketua dua komunitas Maluku di Makassar, yakni Ketua Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM)—Ustadz Asri Hidayat Mahulauw, dan Ketua Kerukunan Warga Kristen Maluku (Kwakmal)– Penderita Silvana Keliduan.
Prof.Dr.dr.H. Razak Thaha, M.Sc yang menyampaikan sambutannya mengharapkan dibawah kepemimpinan Bung Leo, KKM setidaknya sejajar dengan organisasi kedaerahan lainnya bukan hanya di Sulawesi Selatan, melainkan di tanah air.
Sebenarnya, di tangan Prof.Atja—demikian sapaan ahli kesehatan hingga di level nasional itu telah banyak menggagas berbagai kegiatan sosial bukan hanya bagi warga Maluku di Makassar saja, melainkan juga di Maluku. Hanya saja, tokoh Kei Maluku Tenggara itu tetap merendah diri.
“Saya mengakui, di tangan saya, KKM tidak begitu banyak memuaskan. Saya juga memiliki keterbatasan. Karena itu, saya titip dan berharap di tangan Bung Leo KKM lebih baik, lebih maju dan berkembang. Utamanya bagi kemaslahatan masyarakat Maluku,” tutur Prof. Atja.
Di akhir pernyataannya, dosen senior Fakultas Kesehatan Unhas juga memberikan apresiasi atas pelantikan kali ini sekaligus mendoakan semoga proses berjalannya organisasi di bawah pimpinan Bung Leo, kiranya diberikan kemudahan dan selalu memberikan dampak positif bagi kerukunan keluarga Maluku di daerah ini. (din pattisahusiwa—koordinator humas KKM/bersambung)