
Makassar, Inspirasimakassar.id:
Sekolah Menengah Atas Islam terkemuka di Kota Makassar, salah satunya adalah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2. Sekolah yang berlamat di Jalan AP.Pettarani ini telah menegaskan komitmennya untuk membina individu-individu yang berintegritas tinggi.
Menyadari peran penting perilaku etis dalam membentuk warga negara yang berwawasan luas dan bertanggung jawab, MAN 2 telah melaksanakan berbagai inisiatif yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai moral yang kuat pada siswanya. Salah satu yang disiapkan adalah melalui pendidikan karakter menjadi lebih penting dari sebelumnya.
MAN 2 memahami bahwa keunggulan akademis saja tidak cukup untuk meraih kesuksesan dan berkontribusi bagi masyarakat. Karenanya, sekolah ini sangat menekankan pada pengembangan kompas moral dan keterampilan pengambilan keputusan etis siswa.
Keunggulan inilah membuat HM.Ashar Tamanggong—yang kini Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar dalam menyelesaikaan pendidikan Doktornya meneliti ”Manajemen Pendidikan Karakter MAN 2 Makassar dan SMA Islam Athirah Kota Makassar”.
Disertasi setebal 208 halaman yang dibedah saat promosi Doktor pada Senin, 10 Februari 2025 di Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar itu dimuat secara utuh tiga media Online sekaligus yaitu, Inspirasimakassar.id, Pedomanku.id, dan Pattisnews.com secara bersambung, mulai Selasa, 11 Februari 2025. Ahad hari ini, edisi ke-6.
Di hadapan pimpinan sidang Prof.Dr.H.Mursalim Laekkeng,ASEAN,CPA dan Ko-promotor Dr.H.Andi Bunyamin,M.Pd dan Dr.H.M.Hasibuddin Mahmud,SS,MA. Sementara penguji masing masing Prof.Dr.H.Abdul Rahman Mus,SE,M.Si, Prof. Dr. H. Baso Amang, SE., M.Si, Dr. H. Ahmad Hakim, MA, Dr. Hj. Rosmiati, M.Pd. Dan, bertindak sebagai penguji eksternal yakni, Prof. Dr. H. Bahaking Rama, MS, serta penguji lintas disiplin ilmu , Dr. H. Adnan Lira, SH., MH, HM.Ashar Tamanggong mengemukakan,
MAN 2 Model Makassar adalah institusi pendidikan yang berlokasi di Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. Didirikan dengan tujuan untuk menciptakan generasi muda yang unggul dalam akademik dan berakhlak mulia, MAN 2 Makassar menyediakan lingkungan belajar yang kondusif untuk pengembangan potensi siswa secara menyeluruh. Dengan fasilitas modern dan program pendidikan yang komprehensif, berkomitmen untuk membentuk pribadi-pribadi yang kompetitif dan berintegritas tinggi.
MAN 2 Kota Makassar berdiri sebagai mercusuar keunggulan akademik dan pengembangan karakter di jantung kota Makassar. Komitmen kami untuk membina individu yang seimbang tercermin dalam kurikulum komprehensif mengintegrasikan ajaran KEMENAG dan KEMDIKNAS. Berusaha menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di mana siswa dapat berkembang secara akademis, spiritual, dan pribadi.
Dengan fasilitas modern termasuk asrama dan pusat pelatihan, kami mempersiapkan siswa kami untuk menghadapi tantangan abad ke-21 dan mencapai potensi tertinggi mereka MAN 2 Kota Makassar merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Kementerian Agama yang beralamat di jalan A. P. Pettarani No.1, Kelurahan Mannuruki, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Madrasah ini dipimpin oleh Hj. Darmawati, S.Ag., M.Pd. Jumlah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang bertugas di MAN 2 Makassar sebanyak 111 orang. Adapun jumlah peserta didik di MAN 2 Makassar adalah 1.463 siswa yang terdiri dari 3 jurusan yaitu IPA, IPS, dan IKA. Madrasah ini dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran.
Madrasah Aliyah Negeri 2 Makassar berawal dari PGAN 4 dan 6 tahun yang didirikan oleh pemerintah tahun 1958, menggunakan 3 tempat berbeda, perguruan Islam di jalan Dr. Sam Ratulangi dan Perguruan Muhammadiyah di jalan Muhammadiyah. Tahun 1961-1963 di jalan Sultan Alauddin untuk menyatukan memusatkan kegiatan Pendidikan. Resmi pada tahun 1964 PGAN telah terpusat di jalan Sultan Alauddin.
Tahun 1980 PGAN 4 tahun beralih menjadi MTsN dan PGA 6 tahun beralih menjadi PGAN. Perkembangan Selanjutnya, tahun 1989 PGAN beralih menjadi MAN 2 Ujung Pandang, kemudian sesuai SK Nomor E.IV/PP.06/Kep/17-A/1998 tanggal 20 Februari 1998 beralih menjadi MAN 2 Model Makassar sampai sekarang, Akreditasi Madrasah A. MAN 2 Kota Makassar terletak di sudut persimpangan Jalan Sultan Alauddin No. 105 dan Jalan Andi Pangeran Patta Rani No. 1 Kelurahan Mannuruki Kecamatan Tamalate Kota Makassar yang berada dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, madrasah tersebut menempati lahan seluas 33.492 M dengan luas bangunan 7.210 M dan telah dipagar permanen sepanjang 536 M, lokasi tersebut dipandang sebagai tempat yang sangat strategis disektor bagian selatan kota Makassar, karena mudah diakses dengan kendaraan angkutan umum dari berbagai jalur trayek angkutan umum dalam wilayah Kota Makassar.
Adapun Batasan dari MAN 2 Kota Makassar yaitu : a) Sebelah Barat : Berbatasan dengan Rumah Warga. b) Sebelah timur : Berbatasan dengan Jl. AP. Pettarani. c) Sebelah Utara : Berbatasan dengan MTS Model d) Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Jl. Sultan Alauddin.
Letak geografisnya sangat strategis, karena lingkungan sekitar MAN 2 Kota Makassar, di sekitarnya terdapat banyak rumah warga, sehingga secara otomatis MAN 2 Kota Makassar ini dapat memiliki banyak siswa, baik dari daerah sekitar Madrasah maupun dari luar.
2. Visi MAN 2 Kota Makassar. Terbentuknya pribadi muslim yang berakhlakul karimah dan berwawasan global.
3. Misi MAN 2 Kota Makassar. 1. Menumbuh kembangkan semangat keunggulan dan budaya belajar yang tinggi kepada peserta didik untuk bersaing di tingkat sekolah. 2. Mengoptimalkan kegiatan ekstra kurikuler dan pengembangan diri sehingga siswa dapat berkembang sesuai dengan minat bakatnnya. 3. Menumbuh kembangkan perilaku terpuji dan praktik nyata. 4. Meningkatkan Madrasah yang berwawasan lingkungan (Green school). 5. Meningkatkan komitmen seluruh tenaga pendidik dan kependidikan terhadap tugas pokok dan fungsinya. 6. Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efesien, efektif, transparan dan akuntable.
4. Profil Singkat SMA Islam Athirah Makassar. Selayang pandang Sekolah Islam Athirah bermula dari adanya kepedulian dan komitmen yang tinggi untuk berperan aktif dalam memajukan pendidikan, Hadji Kalla Group merintis terbentuknya Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan Islam Hadji Kalla dengan membangun fasilitas sekolah mulai tingkat TK sampai SMA yang berada langsung di bawah pengelolaan Sekolah Islam Athirah. Sekolah ini mulai didirikan pada tahun 1984 tepatnya tanggal 24 April 1984, mulai beroperasi pada tahun pelajaran 1984/1985. Sekolah Islam Athirah berdiri pertama kali yang berlokasi di Jl. Kajaolalido. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan pendidikan, Sekolah ini melebarkan sayapnya hingga di perumahan Bukit Baruga Antang dan Kab Bone.
Sekolah Islam Athirah adalah sekolah yang bercirikan pendidikan Islam modern yang bernaung di bawah Yayasan Yayasan Hadji Kalla. Sekolah ini mengelola pendidikan Baby House, TK, SD, SMP dan SMA yang berada pada 3 lokasi yang berbeda yaitu di Jl. Kajaolalido dengan unit pendidikan Baby House, TK, SD, SMP, dan SMA, di Kompleks Perumahan Bukit Baruga Antang dengan unit pendidikan Baby House, TK, SD, SMP, dan SMA Dimana SMP dan SMA semi Boarding, serta di Kabupaten Bone dengan unit Pendidikan SD, SMP, dan SMA dengan konsep Boarding Full.
Status Sekolah semuanya Ter-Akreditasi A dengan melaksanakan kurikulum Dinas Pendidikan Nasional, plus pendidikan dengan kurikulum khas Sekolah Islam Athirah “AIHES” (Athirah Integratlistuk Holistik Educational System). Dimana penguatan kurikulum khas pada program Tartil, Tahfids, dan Tadabbur Qur’an (T3Q), serta penguatan Pendidikan agama 8 jam perminggu sebagai ke-khasan Sekolah Athirah di tambah dengan kegiatan Ekstrakurikuler yang aktif. Kegiatan belajar siswa di kolaborasikan dengan kegiatan di dalam kelas dan di luar kelas yang berada dalam koordinasi tingkat Sekolah Islam Athirah.
Tenaga guru dan karyawan senantiasa diupayakan memiliki wawasan luas dan kreatifitas yang tinggi dalam rangka meningkatkan profesionalismenya melalui pengembangan dengan pelatihan terjadwal, studi banding luar sulawesi, magang di Sekolah yang lebih maju, lokakarya dan seminar-seminar Pendidikan lainnya.
Konsep dasar terbentuknya Sekolah Islam Athirah yaitu untuk memenuhi keinginan mendirikan suatu Sekolah bermutu yang metode pembelajarannya berlandaskan IPTEK dan IMTAQ. Hal inilah yang terus dikembangkan hingga kini dengan dukungan fasilitas infrastruktur pendidikan yang representative yang menjadikan Sekolah ini sebagai Sekolah bertaraf internasional khusus SMA, SD dan TK Islam Athirah Bukit Baruga. Hal tersebut turut juga di dukung oleh keberhasilan Sekolah ini meraih beberapa prestasi gemilang di tingkat regional, nasional bahkan internasional.
a. Visi dan Jaminan Mutu SMA Islam Athirah Makassar
1) Visi. Menjadi Sekolah yang berciri Islam, berjiwa nasional dan berwawasan Global
2) Jaminan Mutu
a) Terampil menyusun karya ilmiah. b) Terampil melakukan kegiatan presentasi. c) Diterima di perguruan tinggi Favorit. d) Tartil baca Alquran. e) Hafalan Alquran minimal bertambah 1 juz. f) Sadar shalat berjamaah, g) Memiliki sikap toleransi. h) Memiliki sikap Leadership. i) Mampu berkomunikasi dalam berbahasa Inggris.
b. Peningkatan Mutu Pendidikan
Beberapa hal strategis yang di lakukan sebagai progres dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan di SMA Islam Athirah 1 Makassar yaitu: 1) Penciptaan lingkungan dan budaya sekolah yang harmonis, 2) Pengembangan kreativitas pembelajaran dengan menumbuhkan, 3) Keunggulan kompetitif dengan suasana belajar yang kondusif,
4) Mengedepankan budaya disiplin siswa, tenaga pendidik dan 5) Kependidikan yang senantiasa mengedepankan prinsip Se-do-get. 6) Pendekatan saintivic dan metaforming dalam proses pembelajaran. 7) Menetapkan standar dan target yang akan dicapai dalam periode tertentu melalui perencanaan di awal semester melalui Rencana kegiatan sekolah.
Orientasi utama yang diharapkan dapat berkembang dan dipahami secara mendalam bagi peserta didik terhadap landasan strategi-strategi tersebut adalah:
1) Sebagai bekal untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dan bekal hidup bermasyarakat.
2) Diharapkan peserta didik mampu mengaplikasikan kekuatan dan kelemahannya dalam bentuk pilihan jurusan/program belajar dan karier.
3) Diharapkan peserta didik mampu memahami dan menghargai pluralisme untuk bekal hidup di lingkungan yang berbeda.
4) Mempersiapkan diri menjadi pemimpin di masyarakat.
5) Pada usia ini diharapkan peserta didik sudah mampu memiliki keterampilan berbahasa (membaca, mendengar, berbicara, dan menulis).
Strategi pembelajaran merupakan rangkaian penting dalam peningkatan mutu pendidikan. Sehingga strategi pembelajaran harus diarahkan untuk memfasilitasi pencapaian kompetensi yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum agar setiap individu mampu menjadi pebelajar yang hakiki sepanjang hayat. Untuk mencapai mutu atau kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yaitu: 1) Berpusat pada peserta didik, 2) Mengembangkan kreativitas peserta didik, 3) Menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang untuk berpikir solutif dan kreatif inovatif. 4) Bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika. 5) Menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efesien, dan bermakna.
B. Perencanaan Pendidikan Karakter MAN 2 Model Dan SMA Islam Athirah
Perencanaan Pendidikan Karakter adalah proses merancang dan menyusun strategi yang terintegrasi untuk membentuk karakter positif pada peserta didik melalui pendidikan formal, non formal, maupun informal. Proses perencanaan ini melibatkan berbagai komponen dan metode yang dirancang untuk memastikan nilai-nilai moral dan etika dapat diserap dan diterapkan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Perencanaan pendidikan karakter dimulai dengan mengidentifikasi tujuan yang ingin dicapai. Biasanya, tujuan ini meliputi pengembangan nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, keadilan, kerja sama, dan empati. Setiap sekolah atau institusi pendidikan mungkin memiliki fokus yang berbeda dalam hal nilai-nilai yang ingin ditanamkan sesuai dengan visi dan misi mereka.Pendidikan karakter perlu diintegrasikan ke dalam kurikulum yang ada, sehingga tidak hanya menjadi pelajaran tambahan, tetapi bagian dari pembelajaran sehari-hari. Dalam penelitian ini peneliti menemukan beberapa perancanaan pendidikan karakter yang dilakukan MAN 2 Model Kota Makassar dan SMA Islam Athirah Kota Makassar
1. Penentuan Nilai-Nilai Karekter Sekolah MAN 2 Model
Menentukan nilai-nilai karakter yang akan diajarkan pada sekolah MAN 2 Model. Beberapa nilai umum dalam pendidikan karakter meliputi: a. Kejujuran. Kejujuran adalah nilai moral yang sangat penting dalam kehidupan pribadi, sosial, dan profesional. Kejujuran dapat didefinisikan sebagai sikap atau perilaku seseorang yang selalu berkata, bertindak, dan berperilaku sesuai dengan fakta dan kebenaran tanpa ada upaya untuk menipu, menutupi, atau memanipulasi keadaan.
Pendidikan ini berkembang sangat cepat, sejalan dengan kemajuan teknologi dan globalisasi. Pendidikan memang harus dapat mengikuti perkembangan zaman. Tanpa adanya pendidikan, orang tua yang lebih mengutamakan pendidikan untuk anak-anaknya. Tanpa adanya pendidikan juga, mustahil dapat menjawab permasalahan-permasalahan global saat ini. Sekolah merupakan salah satu tempat utama dalam memberikan pendidikan kepada siswa.
Sekolah juga merupakan tempat siswa untuk menemukan kesederhanaan dan kejujuran. Hal ini diungkapan salah seorang Guru Bidang studi Agama MAN 2 Model Makassar bahwa : “Pola pendidikan itu tidak selamanya ditinjau dari sisi akademis efektif, dan perilaku itu erat kaitannya dengan pendidikan karakter seperti kejujuran.”
Belajar tentang etika dan moral, belajar untuk menjadi dirinya, dan belajar untuk saling mengasihi serta belajar saling membagi. Di sekolah pula siswa dapat memperoleh perlindungan, dan cinta kasih serta membangun karakter mulia dan berbudi luhur. Pendidikan merupakan salah satu sarana yang sangat efektif untuk membina dan mengembangkan potensi yang ada pada diri anak. Sehingga merupakan suatu perbuatan dan usaha dari seorang pendidik untuk mengalihkan pengetahuannya (transfer of knowledge), kecakapannya serta keterampilannya kepada peserta didik, untuk mengarahkan pada perubahan yang lebih baik, sebagai langkah untuk melestarikan dan menjaga nilai-nilai kepribadian yang luhur dan berkarakter mulia.
Kemudian peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah MAN 2 model Kota Makassar menyatakan bahwa: 1.“Anak didik kami memang perlu diajarkan terkait dengan kejujuran karena hal ini akan berdampak kepada karakter siswa ketika selesai atau lulus dari sekolah akan terbiasa dengan sifat kejujurannya dan tentunya juga perlu atas bantuan dari orang tua”.
2. Pendidikan kejujuran harus diintegrasikan ke dalam kehidupan keluarga masyarakat maupun sekolah. Jika pendidikan kejujuran dapat dilaksanakan secara efektif berarti telah membangun landasan yang kokoh berdirinya bangsa. Pada saat ini sedang mengalami krisis kejujuran sehingga berdampak pada melandanya perilaku curang di mana-mana. Guru dan orang tua adalah peran utama dalam pendidikan dan menanamkan sikap kejujuran siswa. Kurangnya sikap kejujuran ketika proses pembelajaran atau terjadi pada siswa seperti menyontek ketika mengerjakan soal ulangan, berkata paham dalam materi yang disampaikan padahal tidak, hal ini disebabkan kurang baiknya komunikasi yang baik antara guru dengan siswa maupun orangtua dengan siswa, sebab sikap kejujuran dapat ditanamkan salah satunya melalui komunikasi yang baik.
Guru memiliki peranan penting dalam pendidikan, terutama dalam menanamkan sikap kejujuran. Hal ini sangat penting karena guru sering berhubungan secara langsung dengan siswa dalam proses pembelajaran, saat proses itulah peran guru dalam menanamkan sikap kejujuran kepada para siswanya. Upaya guru ada 3 macam yaitu: Guru memberi contoh dalam melaksanakan tata tertib sekolah, sebuah punishment dalam peraturan tersebut, menjalankan sistem aturan yang jelas dan di sepakati anggota sekolah.
Salah seorang Wakil Kepala Sekolah MAN 2 Model Kota Makassar menambahkan kepada peneliti bahwa: “Di dalam Alquran banyak sekali ayat-ayat yang berkaitan dengan pendidikan karakter seperti kisahnya lukmanul hakim itu memberikan inspirasi dengan berbagai macam sikap seperti tidak boleh sombong, jujur, sederhana pendidikan karakter yang nyata didalam Alquran”.
3. Jujur merupakan sebuah karakter yang dianggap dapat membawa orangorang ini menjadi orang-orang yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Jujur dalam kamus Bahasa Indonesia diartikan dengan lurus hati, tidak curang. Dalam pandangan umum jujur sering diartikan “adanya kesamaan antara realitas (kenyataan) dengan ucapan”. Dengan kata lain “apa adanya”. Jujur merupakan kesesuaian antara ucapan dengan kenyataan atau antara keadaan yang terlihat dengan keadaan yang tersembunyi. Jika seseorang mengucapkan perkataan sesuai dengan apa yang terdapat di dalam hatinya dan dibuktikan dengan perbuatannya, dikatakan orang jujur. Jujur jika diartikan secara buku adalah “mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai dengan kenyataan dan kebenaran.”
Dalam praktik dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketetapan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi.
b. Tanggung jawab. Tanggung jawab adalah kesadaran dan kewajiban untuk melakukan tugas dan kewajiban dengan sungguh-sungguh, serta menanggung segala risiko atas perbuatan sendiri. Tanggung jawab juga berarti berbuat sesuai dengan aturan, nilai, norma, dan adat istiadat yang dianut masyarakat.
Tanggung jawab merupakan bagian dari kehidupan manusia dan bersifat kodrati. Sikap tanggung jawab dapat terbentuk dari dalam hati dan kemauan sendiri, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Orang tua dapat mengajarkan nilai tanggung jawab kepada anak sejak usia dini dengan contoh yang sederhana.
Hal yang diungkapkan Hasan Basri kepada peneliti bahwa: “Memang dalam sekolah kita sudah membuat perencanaan yang baik untuk menciptakan karakter siswa-siswi salah satu diantara banyaknya pendidikan karakter yang diterapkan itu bisa bertanggung jawab”.
Beberapa ciri perilaku tanggung jawab, yaitu: Menjalankan dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya, Berani menanggung risiko terhadap perbuatan atau ucapan, Menjaga kehormatan diri sendiri dan orang lain, Berusaha memotivasi diri sendiri, Memiliki tingkat waspada yang bagus.
Hal yang sama diungkapkan kepala sekolah MAN 2 Model Kota Makassar kepada peneliti bahwa: “Anak peserta didik kami berikan rasa tanggung jawab terhadap dirinya sendiri ketika melakukan perbuatan yang tidak baik atau ucapan yang membuat hati teman tersinggung, serta dapat memberikan kebaikan terhadap dirinya sendiri”.
Tanggung jawab adalah kesadaran seseorang untuk menjalankan tugas atau kewajibannya dengan penuh komitmen dan memperhitungkan dampak tindakannya terhadap diri sendiri maupun orang lain. Tanggung jawab mencakup kesediaan untuk menanggung konsekuensi dari tindakan atau keputusan yang diambil, baik yang positif maupun negatif. Jamalullail Lc mengungkapkan kepada peneliti bahwa: “Kami memberikan sanksi kepada santri siswa jika melakukan pelanggaran dan ini merupakan bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri”.
Proses usaha ketika seseorang berinteraksi secara langsung dengan semua alat indera yang dimilikinya terhadap lingkungan dan objek belajar dengan cara membaca, mendengarkan, meniru, dan mengamati, sehingga hal ini dapat memberikan suatu perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan, keterampilan, sikap, atau kecapan umum, yang bertujuan agar seseorang bisa menguasai materi ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan.
Melalui belajar, manusia bisa melakukan berbagai macam perubahan sehingga perilakunya dapat berkembang secara maksimal. Hasil dari belajar ini bias dilihat dari semua aktivitas dan prestasi yang ada di dalam kehidupan manusia.
Karena belajar adalah suatu proses dan bukan suatu hasil, maka proses belajar ini berlangsung secara integratif dan aktif dengan menggunakan berbagai macam bentuk perbuatan agar dapat mencapai suatu tujuan yang sudah direncanakan.
Kemudian ditambahkan oleh Informan Hj. Darmawati, S. Ag., M. Pd kepada peneliti bahwa: “Dorongan semangat belajar diberikan kepada siswa-siswi untuk memberikan prestasi yang baik serta juga dapat menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai pelajar seperti jika ada PR, Tugas yang lain sekiranya dikerja dan tidak menunda bahkan sampai tidak mengerjakan PR hal ini yang kita tidak inginkan dan memberikan rasa tanggung jawab terhadap diri dan perintah yang diberikan”.
Perkembangan potensi yang ada pada diri peserta didik, agar mereka menjadi manusia atau hamba yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berilmu, cakap, sehat, memiliki akhlak yang mulia, mandiri, kreatif, dan juga menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab terhadap apa yang diamanahkan dan ditugaskan kepada mereka tanggung jawab belajar merupakan suatu kesadaran yang dimiliki oleh seorang siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, cara atau sikap siswa dalam mengemukakan serta menyampaikan pendapat mereka terkait dengan pembelajaran, aktivitas yang dilakukan siswa selama proses belajar, perilaku tanggung jawab wajib ditanamkan sejak dini kepada anak dan diharapkan dapat membentuk karakter yang baik pada anak tersebut ketika sudah beranjak dewasa.
Namun, perilaku tanggung jawab yang ditumbuhkan pada anak usia dini bukanlah tanggung jawab yang sangat besar sebagaimana tanggung jawab orang yang sudah dewasa, melainkan kita bias memulainya dari membentuk tanggung jawab melalui hal-hal sederhana yang bisamereka rasakan.
Ungkapan salah seorang Informan Hasan Bahri juga menambahkan kepada peneliti bahwa : “Pentingnya menanamkan perilaku bertanggung jawab kepada anak-anak siswa sejak usia dini atau remaja sehingga mereka sudah terbiasa dengan karakter yang ditanmkan dan juga bisa sampai pada dewasa nanti sehingga ini tujuanya pendidikan karakter memberikan perubahan dan rasa tanggung jawab kepada siswa-siswi”.
Meningkatkan dan mengembangkan rasa tanggung jawab pada anak, bias dimulai dengan kita menanamkan rasa didalam hati anak untuk senantiasa menyelesaikan kewajiban yang harus mereka lakukan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memberikan suatu tugas yang ringan dan memberikan sebuah kepercayaan kepada anak, serta meyakinkan mereka bahwa mereka bisa untukmelakukannya, tanggung jawab merupakan sebuah sikap atau perilaku yang tertanam pada diri seseorang.
Tanggung jawab terwujud dalam bentuk seseorang konsisten melaksanakan tugas dan kewajibannya. Tujuan dari pelaksanaan tugas serta kewajiban ini bukan semata untuk dirinya sendiri, melainkan juga untuk orang lain, serta sebagai bentuk pembuktian cinta terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Tanggung jawab juga merupakan salah satu nilai moral yang harus ditanamkan sejak usia dini agar menjadi karakter baik dalam diri anak dan juga bisa menjadi nilai diri kita di mata orang lain, serta menyangkut kepercayaan orang lain terhadap kita. Keberhasilan pendidikan tidak hanya bergantung pada potensi akademik tetapi juga pada kemampuan peserta didikuntuk berhubungan dengan penuh hormat dan bertanggung jawab kepada orang lain.
Ketika siswa sudah bertanggung jawab dalam belajar, maka hal ini sama saja dengan siswa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Hal ini dikarenakan siswa sudah bisa memenuhi kewajibannya sendiri dengan menjadi pelajar yang giat dan tekun. Selain bertanggung jawab terhadap diri sendiri, tanggung jawab dalam belajar juga merupakan wujud dari kesungguhan seseorang dalam meraih prestasi yang baik.
Masa depan kelak hal ini akan berguna dan menguntungkan bagi dirinya sendiri, yaitu siswa bisa mencapai kesuksesan dalam hidup. Tanggung jawab belajar adalah suatu proses dimana seseorang berinteraksi langsung menggunakan semua alat inderanya terhadap objek belajar dan lingkungan melalui pendidikan di sekolah yang menghasilkan perubahan tingkah laku seperti pengetahuan, cara berpikir, ketrampilan, sikap, nilai dan kesediaan menanggung segala akibat dari kegiatan belajar dengan penuh kesadaran, kerelaan, rasa memiliki, dan disiplin yang bertujuan untuk menguasai materi ilmu pengetahuan.
c. Disiplin
Disiplin merupakan cara masyarakat untuk mengajarkan kepada anakanak tentang perilaku moral yang diterima kelompok. Tujuannya adalah memberitahukan kepada anak-anak perilaku mana yang baik dan mana yang buruk. Dan mendorongnya untuk berperilaku sesuai dengan tata tertib di sekolah.
1) Disiplin Belajar
Belajar juga membutuhkan kedisiplinan dan keteraturan. Dengan disiplin belajar setiap hari, lama kelamaan kita akan menguasai bahan itu. Keteraturan ini hasilnya akan lebih baik daripada belajar hanya pada saat akan ujian saja. Hal ini senada yang disampaikan salah seorang informan Hj Darmawati kepada peneliti bahwa: “Peserta didik diberikan arahan agar kiranya dapat disiplin dalam melakukan pembelajaran, misalnya dapat mengikuti mata pelajaran tiap harinya tanpa ada bolos ataupun tidak hadir tanpa keterangan kecuali jika ada alasan yang tertentu ”.
Sikap dan perilaku yang menunjukkan ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban dalam belajar. Disiplin belajar dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti: Datang ke sekolah sebelum jam pelajaran dimulai, masuk kelas sebelum pelajaran dimulai, Mengerjakan tugas-tugas akademik dengan penuh tanggung jawab, Memulai dan mengakhiri pelajaran tepat waktu, menerapkan peraturan di kelas. Ungkapan yang disampaikan Jamalulail kepada peneliti bahwa:
“Ketika siswa-siswi sudah terlatih dengan kedisiplinan maka akan memberikan dampak yang positif terhadap siswa-siswi dan tentuntya meberikan banyak kebaikan”.
Disiplin belajar dapat memberikan banyak manfaat, seperti: Meningkatkan kemampuan belajar, Membantu siswa meraih prestasi dalam belajar, Membantu membentuk karakter yang baik. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi disiplin belajar, di antaranya: Kesadaran diri, Kepatuhan dan ketaatan, Kebiasaan-kebiasaan dalam keluarga, Penerapan tata tertib sekolah, Kondisi sosial di masyarakat
2) Disiplin Waktu
Disiplin waktu menjadi sorotan utama terhadap kepribadian seseorang. Waktu juga menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Waktu yang kita miliki itu terbatas hanya 24 jam dalam satu hari satu malam. Jika waktu itu tidak kita gunakan dengan sebaik baiknya, maka tidak terasa waktu itu telah habis dan terbuang sia-sia. Lebih lanjut diungkapkan Hasan Basri kepada peneliti bahwa: “Anak-anak diajarkan untuk menghargai waktu, dapat tidak menunda waktu, baik itu waktu datang kesekolah atau tugas yang diberikan agar kiranya dikerjakan dengan waktu yang tepat”.
Disiplin waktu adalah kemampuan seseorang untuk mengelola waktu dengan baik dan memanfaatkan setiap jam, menit, dan detik secara efektif dan efisien. Disiplin waktu sangat penting dalam kehidupan pribadi maupun profesional karena dapat membantu seseorang mencapai tujuannya, menghindari penundaan, dan meningkatkan produktivitas.
3) Disiplin Ibadah
Menjalankan ajaran agama juga menjadi parameter utama dalam kehidupan sehari-hari. Menjalankan ibadah adalah hal yang sangat penting bagi setiap insan sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Ketaatan seseorang kepada Tuhannya dapat dilihat dari seberapa besar ketaatan mereka dalam menjalankan ibadah.
Disiplin mengontrol perbuatan diri sendiri menjadi starting point untuk menata perilaku orang lain. Misalnya, disiplin untuk tidak marah, tergesa-gesa dan gegabah dalam bertindak. Pembentukan disiplin pada diri seseorang, antara lain adalah adanya alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan membentuk perilaku disiplin serta diperlukan adanya teladan untuk membentuk disiplin itu sendiri. Oleh sebab itu peneliti memilih layanan penguasaan konten dengan menggunakan teknik modelling untuk membantu mengatasi permasalahan disiplin peserta didik. adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk memberikan kedisiplinan seperti yang diungkapkan salah seorang informan Hasan Basri kepada peneliti bahwa: “Menyampaikan kepada peserta didik untuk mejaga kedisplinan, misalkan disiplin datang tepat waktu untuk mengikuti apel pagi dan sebagainya”.
Berdasarkan pernyataan di atas memberikan pemahaman bahwa upaya yang dilakukan guru untuk menyadarkan peserta didik yaitu meningkatkan peserta didik tentang pentingnya kedisiplinan dan melakukan beberapa cara yaitu menerapkan apel pagi untuk mengetahui peserta didik yang terlambat, menggunakan absensi mata pelajaran.
Membentuk karakter disiplin pada peserta didik merupakana upaya membentuk karakter peserta didik agar bisa mengendalikan diri dan perilakunya. Disiplin juga dapat memberikan rasa aman kepada peserta didik dengan memberitahukan mana yang boleh dilakukannya dan mana yang tidak boleh dilakukannya, peserta didik memiliki penyesuaian pribadi dan social yang baik serta pengendalian diri yang baik.
Perilaku sopan santun sejalan dengan perilaku positif, termasuk cara berbicara, memperlakukan orang lain, dan selalu menampilkan diri menjadi pribadibaik. Faktor perilaku atau nonverbal menentukan kesantunan, seperti contohnya mencium tangan orang tua ataupun guru ketika berangkat dan pulang sekolah,menghargai teman yang sedang berbicara, tidak memotong pembicaraan orang tua ataupun guru yang berbicara, dan membantu teman ketika ada kesulitan, duduk dengan sopan, menunduk ketika berjalan melewati orang, memberi dan menerima sesuatu dengan tangan kanan, mengantri ketika hendak cuci tangan, dan mengaji pagi, serta duduk dengan sopan ketika pembelajaran. Seperti yang diungkapan salah seorang Guru Agama MAN 2 Model Makassar kepada peneliti bahwa: “Saya kira dengan pendidikan karakter ini anak anak lebih menghargai guru dan bertemu guru mereka mengucapkan salam tunduk dihadapan guru dan orang tua, menyapa gurunya ketika bertemu begitu juga dengan orang tua yang merasakan atau melihat dengan karakter ini, salah contohnya mungkin satu satunya madrasah sekolah yang menerapkan dengan rambut pendek dimana sekolah lain membiarkan tapi itulah pendidikan karakter karena masa-masa remaja inilah dibentuk karakternya”.
Pendidikan karakter mempunyai peran yang sangat penting dalam Pendidikan di Indonesia. Karena, karakter yang ditanamkan kepada setiap peserta didik akan menjadi dasar dalam kepribadian seseorang. Penanaman nilai karakter tidak hanya dengan memberikan pemahaman tentang perilaku baik dan buruk saja. Tetapi, dengan menumbuhkan kesadaran pada diri seseorang mengenai perilaku baik dan buruk seseorang dalam berprilaku sehari-hari. Dalam proses penanaman nilai karakter harus dilakukan dengan suasana lingkungan yang aman, nyaman dan menyenangkan perilaku sopan santun sendiri yaitu perilaku yang baik dalam hal berbicara maupun bertingkah laku atau pondasi yang nantinya akan membawa seseorang berperilaku baik pada siapapun dan dimanapun ia berada.
Peran guru dalam berinteraksi melalui sopan santun dalam hal menghormati orang yang lebih tua dan berbicara yang baik kepada anak, seperti guru menanamkan, membiasakan dan mencontohkan berbicara atau berinteraksi kepada anak menggunakan bahasa indonesia dan bahasa daerah, ketika menghormati orang yang lebih tua dengan cara saat kita mau lewat di depan orang yang lebih tua kitamengucapkan kata permisi. Peran guru dalam pengasuhan melalui sopan santun dalam hal bertingkah laku yang baik saat di sekolah, seperti memberikan pembiasaan dan mencontoh yang baik pada anak dan selalu mengingatkan atau mengajarkan anak tentang sopan santun dalam bertingkah laku.
e. Shalat Berjamaah
Shalat dalam agama Islam menempati kedudukan yang tidak dapat ditandingi oleh ibadah lainnya. Shalat merupakan tiang agama. Shalat adalah ibadah pertama yang di wajibkan oleh Allah SWT,yang perintahnya disampaikan Allah SWT. Shalat merupakan inti pokok ajaran agama dengan kata lain, bila Shalat tidak didirikan maka hilanglah agama secara keseluruhannya.
Shalat pada hakekatnya merupakan sarana terbaik untuk mendidik jiwa dan memperbaharui semangat dan sekaligus sebagai penyucian akhlak. Hal ini diungkapkan Jamalullail Lc salah seorang Informan menyampaikan kepada peneliti bahwa: “Pelaksanaan pendidikan karakter, kita dibantu dengan tim pengawal karakter jadi tim pengawal karakter ini orang-orang pilihan ketua organisasi yang sudah demisioner dan mereka yang mengarahkan adik adik kelasnya dalam melaksanakan shalat berjamaah, ketika datang ke Madrasah maka para pengawal inilah yang mendampingi para guru-guru mengarahkan anak-anak untuk berdisiplin melaksanakan kegiatan indoor”.
Pada dasarnya shalat memiliki keutamaan yang sangat besar, diantaranya adalah terapi pemusatan pikiran / konsentrasi. Sebagian besar manusia terkadang berusaha keras untuk menolak semua gangguan konsentrasi yang bisa menghalangi dzikir dan fokus pikiran dalam shalatnya. Pikirannya diarahkan untuk memahami setiap makna lafadz bacaan dan juga shalat dengan serius, tetapi ternyata masih banyak hal-hal yang bisa mengalihkan pikirannya, seperti banyaknya pikiran urusan dunia, suara, dan berbagai pengaruh yang ada dalam dirinya.
Sekolah merupakan wadah bagi pemerintah untuk merealisasikanpendidikan nasional yang diperuntukkan kepada masyarakat. hal ini menjadikansekolah diharuskan membuat tata tertib untuk mengatur jalannya pendidikan agar berjalan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Alasan sekolah membuat tata tertib karena sekolah mempunyai tugas menjamin keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan peserta didik. Dalam mensukseskan pendidikan, guru harus mampu menumbuhkan sikap disiplin peserta didik terutama disiplin diri.
Pendidik harus mampu membantu peserta didik untuk mengembangkan pola perilakunya, meningkatkan kesadaran perilakunya dan melaksanakan aturan sebagai alat untuk menegakkan disiplin. Hal ini ditambahkan Jamalulail yang menyampaikan kepada peneliti bahwa: “Banyak perubahan Alhamdulillah, bagaimana mengubah sikap peserta didik itu melaksanakan akhlak yang baik, melakukan sesuatu kebaikan dengan atas kesadaran diri sendiri sehingga tidak merasa terbebani dan merasa dipaksa dengan perintah yang disampaikan”.
Shalat dalam agama Islam menempati kedudukan yang tidak dapat ditandingi oleh ibadah lainnya. Shalat merupakan tiang agama. Shalat adalah ibadah pertama yang di wajibkan oleh Allah SWT,yang perintahnya disampaikan Allah SWT. Shalat merupakan inti pokok ajaran agama dengan kata lain, bila Shalat tidak didirikan maka hilanglah agama secara keseluruhannya. (din pattisahusiwa/tim media baznas kota makassar/bersambung)