Makassar, Inspirasimakassar.com :
Masyarakat Maluku di Sulawesi Selatan, diharapkan mendukung dan memperkuat program kerja, termasuk visi dan misi Gubernur Sulawesi Selatan, Prof.Dr.Ir.H.Nurdin Abdullah, M.Sc. Yakni, Inovatif, Produktif, Kompetitifi, Inklusi dan Berkarakter.
Demikian, Gubernur Sulawesi Selatan, Prof.Dr.Ir.H.Nurdin Abdullah, M.Agr, diwakili Sekwilda, Dr.Abdul Hayat Gani,M.Si di sela-sela pelantikan Pengurus Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Provinsi Sulawesi Selatan. Pelantikan berlangsung di Baruga Karaeng Pattingaloang, kompleks Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu, 30 November 2019. Kepengurusan KKM masa bakti 2019-2024 diketuai, Prof.Dr.dr.H. Atja RazakThaha,M.Sc.
Menurut Dr. Abdul Hayat Gani,M.Si, kehadiran kepengurusan KKM di Sulawesi Selatan, tentunya menambah kekuatan baru, khususnya dalam menumbukembangkan hubungan silaturahim, sekaligus bersama-sama pemerintah daerah membangun provinsi Sulawsi Selatan agar lebih maju dan terus berkembang.
Kehadiran Keluarga Maluku di Sulawesi Selatan, demikian Pembina Utama Madya (IVD) ini, menjadi kekuatan dan spirit bagi kemajuan Sulawesi Selatan. Pasalnya, tidak ada kekuatan, jika tidak ada persatuan dan kesatuan seluruh masyarakat, termasuk didalamnya masyarakat Maluku dengan jumlah jiwa lebih 10 ribu orang. “Pemerintah daerah Sulawesi Selatan bangga bertemu masyarakat Maluku, utamanya yang telah beranakpinang di daerah ini,” ujarnya.
Mantan Direktur Penangan fakir miskin Kementerian Sosial ini meminta masyarakat Maluku di Makassar dan umumnya di Sulawesi Selatan, utamanya yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Maluku mendukung program kerja Gubernur Sulawesi Selatan.
“Bagi kami, jumlah lebih 10 ribu masyarakat Maluku di Sulawesi Selatan tentunya menjadi asset. Untuk itu, kami harapkan kerukunan Maluku di Makassar berperan aktif untuk memperkuat visi misi Bapak Gubernur Sulawesi Selatan,” ujar Abdul Hayat yang pernah menduduki posisi strategis di Kemensos antara lain Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Makassar, Regional V Sulawesi dan Regional I Sumatera. Selain itu, pernah menjabat Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan (B2P3KS) Yogyakarta ini.
Visi-misi Gubernur Sulawesi Selatan yang dimaksud Abdul Hayat adalah Inovatif, Produktif, Kompetitifi, Inklusi dan Berkarakter. Visi tersebut selanjutnya jabarkan dalam misi yang didasarkan pada 4 fungsi utama pemerintahan, yakni melayani (senvices), membangun (deveopmeng, memberdayakan (empowerment dan mengatur (regulating). Sedangkan misinya adalah terwujudnya pemerintahan yang bersih, mengoptimalkan Sulsel Sehat dan Cerdas, mendorong perwujudan Sulsel terkoneksi, mendorong perwujudan Sulsel mandiri dan sejahtera, serta mengarahkan perwujudan Sulsel berkepribadian.
Di bagian lain Abdul Hayat mengakui, untuk menjaga asset milik pemerintah provinsi Sulawesi Selatan utuh, maka saat ini Gubernur Sulsel telah menggandeng KPK, sekaligus telah melakukan MoU dengan Kejaksaan. Sedangkan, untuk pembangunan yang berkeadilan, gubernur membuka ruang bagi seluruh masyarakat baik di pesisir, hingga pegunungan agar bersama-sama menikmati pembangunan.
Terkini, Seko di Kabupaten Luwu Utara, nantinya akan menjadi segitiga emas, sekaligus penyangga di tiga provinsi, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah. Sebelumnya, perjalanan dari Ibu Kota Luwu Utara-Masamba menuju Seko dengan kendaraan roda dua memakan waktu tempuh tiga hari tiga malam. Nantinya, jika jalanan di sana selesai, maka waktu tempuh hanya beberapa jam.
Seperti diketahui, sejak 74 tahun kemerdekaan, masyarakat Seko belum menikmati jalan yang bagus. Akibatnya, berdampak pada pemenuhan pelayanan kesehatan dan perekonomian. Daerah ini dan sekitarnya dikenal sebagai daerah dengan biaya ojek termahal, hingga mencapai Rp1 juta. Padahal, jarak tempuh kurang lebih 126 Km.
Seko sendiri adalah kecamatan yang terisolir. Karena itu atas prakarsa Gubernur, Nurdin Abdullahtengah mengebut pengerjaan jalan untuk mempermudah akses masyarakat Seko. Ini merupakan sebagai salah satu program prioritas untuk pembangunan jalan ke sana dimulai dari Mabusa hingga Seko dengan anggaran yang bersumber dari APBN dan APBD dalam bentuk Bantuan Keuangan Daerah.
Sebagian besar wilayah berupa pegunungan dengan gunung menjulang seperti Gunung Tolangi, Gunung Balease, Gunung Kabentonu, Gunung Kambuno, Gunung Tusang, Gunung Tantanggunta dan lainnya. Sejumlah sungai besar yang berada di wilayah ini antara lain Sungai Salu Rongkong, Sungai Salu Kula, Sungai Salu Balease, Sungai Salu Karama, Sungai Salu Lodang dan lainnya.
Sebelumnya, baik Ketua Kerukunan Keluarga Maluku, Prof.Dr.dr.H.Atja Razak Thaha, M.Sc, Ketua Ketukunan Warga Muslim Maluku Makassar (Prof.H.Sadly Abdul Djabar,M.P.A), dan Ketua Kerukunan Warga Kristen Maluku Makassar (Pendeta Daniel Sopamena,M.Th) dalam sambutannya mengaku berterima kasih kasih kepada Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan yang telah memberi tempat bagi pelaksanaan pelantikan. (din)