
Makassar, Inspirasimakassar.id:
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Gorontalo berkomitmen membangun sinergitas dengan BAZNAS lainnya di tanah air. Kali ini, lembaga pemerintah nonstruktural dipimpin Muh.Husain Rauf itu melakukan perjalanan penting untuk meningkatkan kapasitas dan memperkuat kerangka kelembagaannya dengan BAZNAS Kota Makassar.
Untuk kedua kalinya, BAZNASKota Gorontalo melakukan studi Tiru di BAZNAS Kota Makassar. Pertama, pada Senin, 28 Maret 2022 menerima komisioner BAZNAS Kota Gorontalo. Tak tanggung tanggung saat itu empat komisioner BAZNAS Kota Gorontalo masing masing Haris S Moha, Mansyur Rono Sumitro, Riton Ma’ruf, dan M.Husain Rauf.
Senin, 17 Februari hari ini kunjungan serupa dilakukan. Kali ini, Tim BAZNAS Kota Gorontalo dipimpin Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan, Husain Dima diterima Ketua BAZNAS Kota Makassar, HM.AsharTamanggong. ATM sapaan akrab pria Makassar yang baru saja menyelesaikan studi doktornya di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar itu didampingi Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, dan Wakil Ketua III (Ahmad Taslim,H.Syaharuddin Mayang, dan H,Waspada Santing). Turut hadir para Kabag BAZNAS Kota Makassar.

Pada perrtemuan itu mengemuka bahwa, studi tiru yang dilakukan antar BAZNAS merupakan pembandingan berharga. Sebab, didalamnya para pihak, baik BAZNAS Gorontalo, maupun BAZNAS Makassar sama sama menjadikannya sebagai momen yang meng-inspiratif.
Artinya, meski BAZNAS Gorontalo yang melakukan studi tiru, termasuk belajar atau menerima masukan menyangkut penggalian pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah, namun disisi lain, BAZNAS Makassar pun dapat menerima kiat kiat sukses pengelolaan ZIS yang mungkin mengadaptasi strategi yang telah terbukti sesuai dengan konteks lokal Gorontalo yang bisa diterapkan di BAZNAS Makassar.
Mengawali pengantar kunjungan ke BAZNAS Makassar, Husain Dima mengemukakan, pihaknya kepingin mengetahui secara rinci mulai dari penguatan kelembagaan, yaitu menelaah struktur organisasi, pengendalian internal, dan kerangka tata kelola BAZNAS Makassar secara keseluruhan guna mencapai efisiensi dan efektivitas.
Hal lain yaitu, strategi pengumpulan zakat, dengan cara menganalisis berbagai strategi yang digunakan BAZNAS Makassar untuk memaksimalkan pengumpulan zakat, antara lain melalui kampanye penyadaran masyarakat, kemitraan dengan muzakki.
Hal lain ingin dipelajari adalah, program penyaluran, yaitu mempelajari perancangan, implementasi, dan penilaian dampak program penyaluran zakat, dengan fokus pada program penanggulangan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan kewirausahaan, atau UMKM.
Bagi Ahmad Taslim, sebagai Wakil Ketua I Boidang Pengumpulan, pihaknya diuntungkan dengan pelibatan Pemerintah Kota Makassar, bersama seluruh jajaran ASN muslim, termasuk para guru muslim yang begitu peduli dengan zakat dan perzakatan.
Termasuk, pelibatan Kementerian Agama Kota Makassar pun tidak ketinggalan untuk menyeru kepada seluruh jajarannya, khususnya dalam bidang pengumpulan. Dan, tentunya yang penting adalah Unit Pengumpul Zakat (UPZ) baik yang berpangkalan di masjid masjid, maupun OPD dan instansi lainnya.
“BAZNAS Makassar juga mendapat perhatian begitu besar dar ijajaran Polres Palabuhan Makassar, termasuk Perusda Perusda fan lainnya,” ujarnya.
Ahmad Taslim memambahkan, BAZNAS Makassar terus melakukan sosialisasi penyadaran untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya zakat. Sosialisasi-sosialisasi itu mendorong masyarakat untuk membayar zakat dengan sukarela dan membantu menghilangkan kesalahpahaman seputar pembayaran zakat.
Selain sosialisasi, BAZNAS Makassar juga memanfaatkan berbagai saluran komunikasi media sosial, dan lainnya. BAZNAS Makassar juga telah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembayaran zakat. Untuk itulah, BAZNAS Gorontalo dapat meniru strategi ini dengan memperkuat kemitraan dengan masjid masjid, dan organisasi masyarakat lainnya untuk menjangkau para muzakki yang lebih luas.
Seperti diketahui, pada kunjungan komisioner BAZNAS Kota Gorontalo sebelumnya mengemuka bahwa, tujuan stdu ke ke BAZNAS Makassar, selain menjalin silaturhami dengan sesama komisoner, sekaligus kepingin belajar lebih banyak, utamanya menyangkut penerimaan dan pengelolaan zakat, infak, dan sedekah, atau ZIS.
“Mengapa kami memilih BAZNAS Kota Makassar sebagai lokasi studi banding? Tidak lain karena, BAZNAS Makassar terbaik, dari berbagai BAZNAS di tanah air. BAZNAS Makassar juga dikenal luas, bukan saja di wilayah Sulawesi, melainkan hingga nasional. Makanya, kami ke sini. Kami mengharapkan, banyak masukan, sehingga nantinya kami pelajari untuk kemudian diterapkan di Gorontalo,” demikian yang mengemuka dalam pertemuan yang berlangsung penuh akrab itu.
Dulu, BAZNAS Kota Gorontalo mendapatkan Rp150 juta seblum, naik hingga mencapai Rp450 juta hingga Rp500 juta sebulan. Kenaikan ini lantaran pelibatan walikota Gorontalo yang mengeluarkan surat edaran agar pemotongan ZIS kepada ASN sebesar 2,5 persen pendapatan, seperti tersirat dalam Al Qur’an.
Setelah ASN, saat ini sedang diupayakan agar seluruh BUMN dan sejenisnya yang ada di Gorontalo juga membayar ZIS di BAZNAS. Dengan demikian nantinya, bidang pengumpulan bisa meraih ZIS lebih Rp500 juta sebulan. (din pattisahusiwa/tim baznas kota makassar)