
Makassar, Inspirasimakassar.com:
Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan merilis data realisasi Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), untuk regional Sulawesi Selatan yang telah dilaksanakan sampai 31 Maret 2021, di Gedung Keuangan Negara (GKN) II Jalan Urip Sumoharjo.
Anggaran PEN yang disebut APBN Anging Mammiri, selama kuartal pertama, pemerintah telah menyalurkan anggaran sebesar Rp2,84 triliun untuk Program PEN. Jumlah tersebut dilaksanakan pada empat klaster.
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulsel Syaiful menjelaskan, Realisasi terbesar pada Klaster Dukungan UMKM dan Korporasi Rp1,73 triliun. Hal ini membuktikan Pemerintah memiliki concern yang tinggi terhadap dukungan UMKM.
“Selain merupakan kelompok rentan terhadap dampak pelemahan ekonomi, sektor UMKM memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian Sulsel”, paparnya, Selasa (20/4).
Dia mengharapkan, berbagai program bantuan pada sektor ini bersama dengan pelaksanaan pada klaster lainnya diharapkan mampu mengakselerasi pemulihan ekonomi.
“Anggaran untuk klaster Perlindungan Sosial telah terealisasi Rp896,09 miliar dalam bentuk PKH, Sembako, Bantuan Sosial Tunai, dan Pra Kerja”, imbuhnya.
Upaya pemerintah dalam menanggulangi penambahan jumlah pengangguran dilaksanakan dalam bentuk Padat Karya di beberapa Kementerian yang tergabung dalam Klaster Program Prioritas. Jumlah anggaran yang telah terealisasi di klaster Program Prioritas mencapai Rp136,40 miliar.
Sedangkan di klaster Kesehatan, penyaluran anggaran PEN sebesar Rp59,84 miliar berupa klaim Covid-19 dari 56 RS dengan jumlah pasien Covid-19 sebanyak 987 pasien.
Hadir seluruh pejabat eselon II, yakni Kepala Kanwil DJKN Provinsi Sulseltrabar, Ekka Sukadana, Kepala Kanwil DJP Sultanbatara, Hantriono Joko dan Kepala Kanwil DJBC Sulbagsel, Parjiya.
Selain itu, Kata Syaiful, Sejumlah data fiskal pemerintah menunjukkan angka positif diharapkan mampu mendukung pemulihan ekonomi, khususnya di wilayah Sulsel. Realisasi Pendapatan Negara mencapai 17,02 persen dari target Rp13,57 triliun.
“Realisasi tersebut terdiri dari Penerimaan Perpajakan sebesar Rp1,91 triliun dan PNBP Rp0,4 triliun”, ungkapnya.
Dari sisi Belanja Negara, kinerja penyerapan anggaran berhasil melampaui target 15 persen. Secara agregat realisasi Belanja Negara mencapai Rp10,38 triliun dari pagu Rp50,33 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).
Belanja Pemerintah Pusat terealisasi Rp3,18 triliun dari pagu Rp20,03 triliun atau 15,86 persen. Tingkat penyerapan anggaran paling tinggi pada jenis Belanja Bansos yang mencapai 26,54 persen dari pagu Rp50,29 miliar.
Anggaran tersebut diperuntukkan bagi belanja bantuan sosial untuk perlindungan sosial dalam bentuk uang. Pagu Belanja Modal yang sebesar Rp3,75 triliun telah terealsiasi Rp558,38 miliar. Sedangkan untuk realisasi Belanja TKDD mencapai 23,76 persen dari pagu Rp30,30 triliun.
Beberapa output strategis telah menunjukkan adanya capaian meski masih relatif minim. Di bidang infrastruktur, Pembangunan dan Preservasi Jalan terealisasi Rp1,13 triliun untuk sepanjang 208 km jalan. Realisasi Pembangunan dan Preservasi Jembatan sebesar Rp1,04 triliun untuk 182 meter jembatan.
Kemudian walaupun pembangunannya belum selesai (proyek multy years), namun pengerjaan proyek pembangunan bendungan sebanyak 6 unit telah terealisasi Rp1,04 trilun.
Di bidang pendidikan, Beasiswa/Bidikmisi telah dibayarkan untuk 1.396 mahasiswa dengan nilai sebesar Rp103,09 miliar.
Sementara itu, progres Dana Desa belum optimal karena beberapa kendala di pihak pemdes, antara lain keterlambatan penetapan APBDes dan kurang memadainya kapasitas SDM pengelola Dana Desa.
Dana Desa Tahap I telah salur Rp327,3 miliar untuk 1.186 dari 2.255 desa. Earmark 8 persen Dana Desa untuk Penanganan Covid telah salur Rp96,10 miliar kepada 1.130 desa.
Sedangkan untuk BLT Dana Desa selama Januari-Maret telah tersalur Rp40,08 miliar kepada 2.232 desa (akumulasi tiga bulan), sedangkan masih terdapat 4.501 desa (akumulasi tiga bulan) yang belum mencairkan BLT Dana Desa-nya. (hadi)